Jalan kaki telah menjadi aktivitas yang dikaitkan dengan pembakaran kalori, penurunan berat badan, hingga kepadatan tulang. Padahal lebih dari itu, jalan kaki juga memberikan banyak manfaat kesehatan. Beberapa di antaranya bahkan dapat dirasakan secara instan. Dokter jaman Yunani kuno Hippokrates sudah mengatakan, “Berjalan adalah obat yang paling baik”. Ternyata berjalan tanpa henti selama 15-30 menit per hari bisa mengubah penampilan dan membuat tubuh tambah sehat. Berikut manfaat dari jalan kaki : Mencegah penyakit jantung Aktivitas ini membantu mencegah penyakit jantung dengan menurunkan tekanan darah dan kadar kolesterol serta memperlancar sirkulasi darah. Menenangkan pikiran Berjalan kaki bisa memperbaiki simtom depresi pada pasien yang menderita penyakit itu, dampak positif berjalan kaki bagi orang yang merasa suasana hati tidak senang atau lelah secara mental yaitu bisa memperbaiki “bad mood. Perubahan positif pada otak Sebuah studi mengungkap, berjalan kaki membantu mencegah pikun, mengurangi risiko Alzheimer dan memperbaiki kesehatan mental. Memperbaiki penglihatan Berjalan kaki memberikan keuntungan bagi mata kita, karena bisa membantu memerangi glaukoma, penyakit yang disebabkan cairan terkumpul di bagian depan mata dan meningkatkan tekanan atas syaraf penglihatan. Menambah volume paru-paru Berjalan kaki merupakan kegiatan yang dapat meningkatkan jumlah oksigen dalam peredaran darah dan membantu melatih paru-paru. Karena orang bernafas lebih dalam dan lebih baik, penyakit paru-paru juga bisa diatasi. Menambah kekuatan otot Kekuatan otot juga bisa ditingkatkan, berjalan 10.000 langkah setiap harinya, itu sama dengan berlatih di fitness centre, apalagi jika Anda juga berjalan mendaki. Efek positif bagi pankreas Menurut studi, ternyata berjalan kaki efek positifnya bagi pankreas lebih besar daripada jika orang berlari. Menurut studi, sekelompok orang yang berjalan kaki dalam enam bulan menunjukkan peningkatan daya tahan terhadap glukosa enam kali lipat dibanding mereka yang berlari. Mencegah Diabetes Dengan membiasakan berjalan kaki sekitar 6 km per jam, waktu tempuh sekitar 50 menit, ternyata dapat menunda atau mencegah berkembangnya diabetes Tipe 2, khususnya pada mereka yang bertubuh gemuk (National Institute of Diabetes and Gigesive & Kidney Diseases). Sebagimana kita tahu bahwa diabetes dapat di sembuhkan dengan banyak gerak badan rutin berkala. Selama gula darah bisa terkontrol hanya dengan cara bergerak badan (brisk walking), obat tidak diperlukan. Menurunkan Risiko Terkena Stroke Salah satu studi terhadap 70 ribu perawat (Harvard School of Public Health) yang dalam bekerja tercatat melakukan kegiatan berjalan kaki sebanyak 20 jam dalam seminggu, risiko mereka terserang stroke menurun dua pertiga. Menekan Risiko Serangan Jantung Otot jantung membutuhkan aliran darah yang lebih deras dan lancar. Berjalan kaki tergopoh-gopoh memperderas aliran darah ke dalam koroner jantung. Dengan demikian kecukupan oksigen otot jantung terpenuhi dan otot jantung terjaga untuk bisa tetap cukup berdegup. Berat badan stabil Dengan membiasakan berjalan kaki rutin, laju metabolisme tubuh ditingkatkan. Selain sejumlah kalori terbuang oleh aktivitas berjalan kaki, kelebihan kalori yang mungkin ada akan terbakar oleh meningkatnya metabolisme tubuh, sehingga kenaikan berat badan tidak terjadi. Menurunkan berat badan. Selain berat badan dipertahankan stabil, mereka yang mulai kelebihan berat badan, bisa diturunkan dengan melakukan kegiatan berjalan kaki tergopoh-gopoh itu secara rutin. Kelebihan lemak di bawah kulit akan dibakar bila rajin melakukan kegiatan berjalan kaki cukup laju paling kurang satu jam. Memperkuat sendi dan tulang Berjalan kaki secara teratur bisa meningkatkan mobilitas sendi, mencegah menurunnya masa tulang, bahkan juga mengurangi risiko keretakan. Arthritis Foundation menyarankan berjalan setiap hari secara moderat sedikitnya 30 menit per hari untuk mengurangi sakit pada sendi, juga kaku dan peradangan. Memperbaiki pencernaan Berjalan kaki 30 menit per hari juga bisa mengurangi risiko kanker usus di masa depan, tetapi juga memperbaiki pencernaan. Saat berjalan kaki badan bergerak ikut melancarkan peristaltik usus, sehingga buang air besar lebih tertib. Kanker usus dicetuskan pula oleh tertahannya tinja lebih lama di saluran pencernaan. Menghilangkan sakit punggung Berjalan kaki mendorong perbaikan sirkulasi darah di dalam struktur tulang belakang dan memperbaiki postur tubuh dan fleksibilitas yang vital bagi kesehatan tulang belakang. Mencegah osteoporosis. Dengan gerak badan dan berjalan kaki cepat, bukan saja otot-otot badan yang diperkokoh, melainkan tulang-belulang juga. Untuk metabolisme kalsium, bergerak badan diperlukan juga, selain butuh paparan cahaya matahari pagi. Tak cukup ekstra kalsium dan vitamin D saja untuk mencegah atau memperlambat proses osteoporosis Nah, ternyata jalan kaki itu mempunyai banyak manfaat bagi tubuh kita. Yuk sobat sempatkan dirumah atau dimanapun berada, gunakan waktumu semaksimal mungkin untuk tubuh kita (Humas KSR PMI Unit UNS/Rona Azzah Zalva Prastanti). Sumber : http://www.p2ptm.kemkes.go.id/artikel-sehat/apa-yang-terjadi-pada-tubuh-jika-rajin-jalan-kaki-tiap-hari
Red Cross Red Crescent Conference: 160 lebih Negara Berkumpul untuk Membahas Masalah Kemanusiaan
Perwakilan dari 168 Negara bergabung dengan 187 Palang Merah Bulan Sabit Merah bertemu pada Konferensi Internasional pada 12 Desember 2019 di Jenewa. Konferensi Internasional ini merupakan kesempatan bagi pemerintah untuk membuat keputusan mengenai resolusi atas permasalahan kemanusiaan di dunia. Permasalahan atas isu-isu utama di dunia seperti kesehatan mental, perubahan iklim, kesiapsiagaan menghadapi pandemi (penyakit yang menyebar luas hampir di seluruh dunia), perlindungan data dan migrasi. “Konferensi Internasional adalah wadah bagi Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah untuk membahas masalah kemanusiaan yang kritis dengan pemerintah, Fakta bahwa kami memiliki 168 Negara yang berpartisipasi aktif menunjukkan bahwa pemerintah memiliki kepentingan strategis dalam menanggapi krisis kemanusiaan dan terlibat dengan Gerakan IFRC” ujar Peter Maurer, Presiden ICRC. Dalam konferensi Internasional ini memfokuskan pada bagiamana aksi nyata di masyarakat “Kami dipercaya dalam hal memulihkan pencarian anggota keluarga (RFL), memastikaan akses dalam menyelamatkan nyawa yang kami lakukan bersama dengan masyarakat” kata Francesco Rocca, Presiden Federasi Internasional Masyarakat Palang Merah dan Bulan Sabit Merah (IFRC). Konferensi Internasional menghasilkan beberapa resolusi yaitu : Adanya IHL, guna mendukung hukum humaniter Internasional sehingga implementasinya dapat mencakup level lebih dalam lagi khususnya level nasional. Pencarian anggota keluarga (RFL), Melindungi data pribadi adalah tentang melindungi orang, ketidakamanan data saat perkembangan era digital ini mengharuskan kita untuk mengabdi lebih rajin dalam melindungi kegiatan RFL. Mengatasi kesehatan mental dan kebutuhan psikososial orang-orang yang terkena dampak konflik bersenjata, bencana alam, dan keadaan darurat lainnya. Negara-negara dan Gerakan Bulan Sabit Merah Palang Merah sepakat untuk memasukkan kesehatan mental dan dukungan psikososial untuk dimasukkan dalam gelombang pertama kedaruratan kemanusiaan. Undang-undang dan kebijakan bencana, yang isinya memuat tindakan khusus bagi masyarakat yang terdampak konflik, kekerasan dan bencana. Aksi nyata untuk menangani epidemi dan pandemi yaitu penyakit yang menyebar luas hampir di seluruh dunia. Palang Merah Palang Merah bekerja sama dengan otoritas publik dalam pencegahan penyakit, promosi kesehatan dan mitigasi penderitaan manusia. “Kami senang telah tercapainya kesepakatan tentang resolusi yang beragam,” kata Rocca. “Kami sekarang siap untuk memastikan tindak lanjut dari semua keputusan dan akan terus mengadvokasi untuk agenda lokalisasi dan mendukung Perhimpunan ini yang merupakan aktor lokal par excellence, yakni apabila perhimpunan kuat, serta anggota kuat, berarti organisasi yang kuat pula” imbuhnya. Sumber:https://media.ifrc.org/ifrc/press-release/red-cross-red-crescent-conference-160-states-gather-address-worlds-pressing-humanitarian-issues/ (Humas KSR PMI unit UNS/Muhamad Muji)
Kekerasan Seksual dalam Konflik Bersenjata Merajalela, ICRC Berikan Aksi Nyata
Istilah “kekerasan seksual” digunakan untuk menggambarkan tindakan yang bersifat dipaksakan dengan kekerasan, atau tekanan, seperti ketakutan akan kekerasan, ancaman, penahanan, penindasan psikologis atau penyalahgunaan kekuasaan yang diarahkan terhadap siapa pun seperti korban –laki-laki, perempuan, dewasa atau anak-anak. Tindakan ini temasuk dalam kekerasan meliputi pelecehan, pembunuhan, perusakan harta benda dan penjarahan. Kekerasan seksual ini sudah banyak terjadi di berbagai konflik bersenjata di dunia. Dampak dari kekerasan seksual dapat mengakibatkan trauma fisik dan psikologis yang parah, infeksi HIV dan bisa sampai kematian. Mereka juga mendapat trauma mental berupa tekanan dari pelaku. Akibatnya banyak korban yang tidak mau terbuka kapada pihak lain terkait apa yang sudah dialami. Aksi ICRC meliputi penyediaan perawatan kesehatan, perlindungan, bantuan, peningkatan kesadaran, dan pencegahan. Perawatan kesehatan disini adalah memberikan perawatan secara langsung atau merujuk ke fasilitas kesehatan untuk mendapat perawatan yang intensif. Aksi perlindungan yaitu ICRC mengadakan penyebaran informasi kepada para pemanggul senjata di seluruh dunia tentang larangan kekerasan seksual sesuai ketentuan dan hukum yang tercantum dalam Hukum Humaniter Internasional. Adanya upaya pencegahan melalui pengajuan rancangan resolusi terkait kekerasan seksual ke dalam Konferensi Internasional Palang Merah dan Bulan Sabit Merah. Serta ICRC juga memberikan dukungan ekonomi kepada para korban untuk membantu mereka membangun kembali kehidupan mereka seperti makanan dan barang-barang rumah tangga, tempat tinggal dan lain-lain. Dengan adanya kegiatan ICRC ini diharapkan dapat mengurangi bahkan mencegah kekerasan seksual di seluruh dunia. (Humas KSR PMI unit UNS/Rona Azzah Zalva Prastanti)
HARI RELAWAN PMI : Konsistensi Mengabdi untuk Kemanusiaan
Surakarta – Peringati Hari Relawan (28/12), Palang Merah Indonesia (PMI) Surakarta gelar serangkaian acara yang melibatkan Korps Suka Rela (KSR), Tenaga Suka Rela (TSR), serta para relawan Siaga Bencana Berbasis Masyarakat (SIBAT). Acara dibagi menjadi dua sesi yaitu sesi pagi sampai siang dan sesi malam. Sesi pagi di laksanakan di Griya PMI Solo yang diikuti oleh 15 KSR se Solo Raya, dengan beberapa kegiatan yaitu jalan sehat, senam sehat, potong kuku warga griya, dan cukur rambut. Dilakukan pula kegiatan bersih-bersih akar wangi di pinggiran Sungai Bengawan Solo. Maksud dan tujuan kegiatan ini sebagai wujud pelayanan seorang relawan terhadap sesama manusia. Seperti yang dituturkan oleh Galih Aji Pangestu selaku Ketua Pelaksana yaitu “Kegiatan ini sangat membantu kita sebagai seorang relawan untuk memupuk solidaritas dan sosialitas yang sangat tinggi, entah itu terhadap sesama relawan maupun sesama manusia dan untuk kegiatan ini saya harap untuk tahun selanjutnya selalu lebih baik lagi”. Acara malam dalam peringatan hari relawan PMI ini dilanjutkan dengan sarahsehan di aula PMI Surakarta. Acara sarahsehan ini mengundang dari berbagai pihak antaranya, relawan KSR, SIBAT, PMR Forpis beserta pelatihnya. Serta mengundang Kepala Markas PMI Surakarta yang baru yakni Dr. Agus Setyo Utomo, SE, M.Si, Ak. CA, A.CPA guna memberikan penghargaan kepada pihak-pihak yang telah berkontribusi dalam bidang kepalangmerahan. Pada kesempatan ini KSR UNS mendapatkan penghargaan berupa Unit KSR Terakif dengan Menyelenggarakan Volunteer Week 7 dan sebagai Unit KSR dengan Platform Sosial Media Paling aktif tahun 2019. “Alhamdulillah dilaksanakan tentunya ini, yang hanya sederhana ini kan dibuat lebih baik lagi, supaya temen-temen semua diundang biar semuanya itu tahu bahwa menjadi seorang relawan itu bukan menyedihkan bukan suatu beban tapi ini sebuah panggilan jiwa setiap manusia untuk peduli kepada sesama dan bahkan setiap orang memiliki kepuasan tersendiri bisa menolong sesama” ujar Agus, “Maka dari itu besok akan di perluas lagi jangkauannya bukan 200 orang lagi tapi semua yang ada di solo buka perwakilan tapi semuanya”, tambahnya. Salah satu dari peserta yang hadir yakni Ridwan Aris Sulistyoko dari Politeknik Pratama Mulya Surakarta mengatakan bahwa “Kesannya menarik bisa berkumpul berbagi cerita bersama relawan PMI mungkin bisa menjadi semangat yang baru melihat teman2 kita yang sudah sukses dalam penyelenggaraan acara”. Sehingga, peringatan hari relawan PMI selain dalam bentuk pelayanan kepada masyarakat juga bentuk penghargaan tersendiri bagi relawan PMI. (Humas KSR PMI unit UNS/Nur Aisyah)
KSR PMI Unit UNS Gelar Volunteer Week and Youth Volunteer Week Competition 7, Lomba PMR dan KSR Terbesar Tahun Ini!
Volunteer Week and Youth Volunteer Week Competition 7 atau yang biasa dikenal dengan Volunteer Week merupakan kompetisi tahunan PMR yang diselenggarakan oleh KSR PMI Unit Universitas Sebelas Maret (UNS), Surakarta, Jawa Tengah. Volunteer Week ini sudah diselenggarakan sejak tahun 2011 yang diadakan sebagai wujud untuk memperingati hari Relawan Nasional yang jatuh pada 26 Desember. Awalnya kompetisi ini diadakan untuk tingkat PMR Madya (SMP/MTs sederajat) dan PMR WIRA (SMA/ SMK sederajat). Namun pada Volunteer Week 7 kali ini pesertanya merupakan dari tingkat PMR Wira dan untuk pertama kalinya untuk tingkat KSR PT/ Markas. Tidak hanya itu, untuk pertama kalinya juga Volunteer Week 7 hadir dengan lomba berskala nasional (se-Indonesia). Volunteer Week 7 ini diselenggarakan di Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, pada tanggal Kamis-Minggu, 12 – 15 Desember 2019. Kompetisi ini diikuti oleh 52 kontingen PMR WIRA dan 18 kontingen KSR atau sekitar 600 peserta yang berasal dari berbagai provinsi di Indonesia. Adapun cabang lomba Tingkat PMR WIRA dalam Volunteer Week 7 yaitu Pertolongan Pertama, Perawatan Keluarga, dan Traveling Kepalangmerahan, dengan lomba penunjang yaitu Infografis Profil PMR dan Video Kesiapsiagaan Bencana. Sedangkan untuk cabang lomba Tingkat KSR yaitu PPKB (Pertolongan Pertama Korban Banyak), Desain Alat Filtrasi Air, dan LKTI (Lomba Karya Tulis Ilmiah), adapun lomba penunjang untuk KSR yaitu Lomba Infografis Kepalangmerahan dan Workshop serta lomba Pemetaan. Acara telah resmi dibuka pada Jumat (13/12) di Aula Gedung F FKIP UNS dengan simbolisasi pemukulan gong oleh Walikota Surakarta yang diwakili oleh Said Romadhon selaku Staff Ahli di Bidang Hukum Pemerintah Kota Surakarta didampingi oleh M. Arif Soedarsono selaku Komandan KSR PMI Unit UNS, Bp. Prof. Dr. rer. nat. Sajidan, M.Si selaku Wakil Rektor UNS Bidang IV, dan perwakilan PMI Pusat dan Jateng yang diwakili oleh Pihak PMI Solo Muhammad Farid Sunarto, S.Pd, M.Si. Acara yang mengusung tema “Relawan Profesional: Panggilan dari Hati untuk Mengabdi” ini memiliki harapan para peserta yang sejatinya menjadi bagian dari relawan PMI, mampu mengasah keterampilan dan kemampuan PMR WIRA maupun KSR sehingga dapat menjadikannya relawan yang tangguh dan selalu siap siaga dalam kondisi apapun. Oleh karena itu, acara ini juga diramaikan dengan berbagai kegiatan selain lomba PMR dan KSR, yakni seperti Sosialisasi UU no. 1 tahun 2019 oleh pihak PMI, Malam Pentas Seni, Outbond, Senam Sehat, Kunjungan ke Griya PMI, Evaluasi Besar, dan masih banyak lagi. Rangkaian pelaksanann Volunteer Week 7 telah resmi ditutup dengan pengumuman pemenang berbagai kategori lomba pada Minggu (15/12). Berikut ini adalah daftar pemenang dari masing-masing lomba sebagai berikut : Tingkat KSR A. Lomba PPKB (Pertolongan Pertama Korban Banyak) Juara I – KSR PMI Unit Universitas Jendral Soedirman Juara II – KSR PMI Unit Markas Kota Jakarta Barat (A) Juara III – KSR PMI Universitas Airlangga Harapan 1 – KSR PMI Unit Markas Kota Jakarta Barat (B) Harapan 2 – KSR PMI Unit IAIN Purwokerto Harapan 3 – KSR PMI Unit IAIN Surakarta B. Lomba Desain Filtrasi Air Juara I – KSR PMI Unit Jurusan Poltekkes Kemenkes Surakarta Juara II – KSR PMI Unit Universitas Jendral Soedirman Juara III – KSR PMI Unit Universitas Airlangga Harapan I – KSR PMI Unit Markas Kota Jakarta Barat (A) Harapan II – KSR PMI Unit Sahid Jakarta Harapan III – KSR PMI Unit Universitas Jember (A) C. Lomba LKTI (Lomba Karya Tulis Ilmiah) Juara I – KSR PMI Unit Markas Kota Jakarta Barat (A) Juara II – KSR PMI Unit Universitas Jember (B) Juara III – KSR PMI Unit Universitas Jember (A) D. Lomba Infografis Kepalangmerahan Juara I – KSR PMI Unit Universitas Jember (B) Juara II – KSR PMI Unit Universitas Airlangga Juara III – KSR PMI Unit Markas Kota Jakarta Barat (A) E. Lomba Pemetaan Juara I – KSR PMI Unit Markas Kota Jakarta Barat (B) Juara II – KSR PMI Unit Jurusan Poltekkes Kemenkes Surakarta Juara III – KSR PMI Unit AKBARA Surakarta Tingkat PMR WIRA A. Lomba Pertolongan Pertama Juara I – SMA N 96 Jakarta Juara II – SMA N 2 Surakarta Juara III – SMA Pradita Dirgantara Harapan I – SMA Al-Azhar Syifa Budi Solo Harapan II – SMA ABBS Surakarta Harapan III – SMA Al-Islam Surakarta B. Lomba Perawatan Keluarga Juara I – SMA N 2 Purwokerto Juara II – SMA N 1 Surakarta Juara III – SMAN 1 Gemolong Harapan I – SMA AL Islam Surakarta Harapan II – SMK N 2 Depok Sleman Harapan III – SMA N 2 Surakarta C. Lomba Travelling Kepalangmerahan Juara I – SMA N 1 Surakarta Juara II – SMA N 4 Surakarta Juara III – SMA Pradita Dirgantara Harapan I – SMA N 3 Surakarta Harapan II – SMA N 2 Purwokerto Harapan III – SMA ABBS Surakarta D. Lomba Infografis Profil PMR Juara I – SMA N 1 Surakarta Juara II – SMA N 3 Surakarta Juara III – SMA N 1 Klaten E. Lomba Video Kesiapsiagaan Bencana Juara I – MA NU Banat Kudus Juara II – SMA N 1 Ampel Juara III – SMA ABBS Surakarta Juara Favorit – SMA N 1 Surakarta Lainnya A. Lomba Pentas Seni Juara Terbaik – SMA Negeri 1 Ampel Juara Terfavorit – KSR PMI Markas Kota Jakarta Barat A “Besar harapan saya dengan adanya acara Volunteer Week ini tidak hanya sebagai ajang kompetisi, namun juga ajang persahabatan dan berkumpul relawan PMI dari berbagai daerah. Sehingga nilai yang didapat dari acara ini lebih dari sekedar piala, namun juga sebuah pengalaman yang tidak tergantikan” jelas M. Arif Sudarsono selaku Komandan KSR PMI Unit UNS. Acara Volunteer Week 7 ditutup dengan selebrasi meriah dari tiap kontingen sebagai ucap syukur dan haru. (Humas KSR PMI Unit UNS)
YANG DINANTI-NANTI “MUSANG XXIII KSR PMI Unit UNS”
KSR PAGI!! Masih semangat kan walau habis musang hehe, selama 3 hari tetap terjaga sampe larut malam demi kemajuan KSR UNS kedepannya. Telah dilaksanakan Musang (Musyawarah Anggota) ke XXIII KSR PMI Unit UNS pada 15 – 17 November 2019. Bertempat di rumah salah satu anggota KSR PMI Unit UNS tepatnya di Dukuh Jetis RT 01/ RW 03, Waru, Baki, Sukoharjo. Acara ini diikuti oleh anggota muda, anggota penuh dan anggota istimewa KSR PMI Unit UNS. Musang KSR PMI Unit UNS terbagi menjadi 4 sidang pleno. Masing-masing sidang pleno membahas hal-hal yang berbeda. Sidang pleno I membahas mengenai tata tertib Musang dan pemilihan Presidium baru. Sidang pleno II membahas mengenai laporan pertanggungjawaban Pengurus KSR PMI Unit UNS selama satu periode kepengurusan. Sidang pleno III membahas mengenai aturan-aturan berupa AD ART ( Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga), GBPK (Gars-Garis Besar Program Kerja), dan POO (Pandungan Operasional Organisasi). Sidang pleno IV membahas mengenai pemilihan Formatur yang akan menjadi Komandan baru KSR PMI Unit UNS. Pada Musang XXIII ini telah terpilih Sdr. Roid Salahuddin Muflih sebagai Formatur yang akan menjadi Komandan KSR PMI Unit UNS periode 2020, dengan visi dan misi sebagai berikut: VISI KSR PMI Unit UNS yang professional, solid, dan dikenal oleh pihak internal maupun eksternal kampus UNS. MISI Mewngikuti dan menyelenggarakan kegiatan yang meningkatkan kapasitas anggota di bidang kepalangmerahan. Menjaga dan meningkatkan relasi dengan mitra KSR PMI Unit UNS. Mempererat hubunganj internal anggota dan menumbuhkan rasa cinta pada KSR PMI Unit UNS. Selamat dan semangat Komandan Roid dalam mengemban amanah baru. Yakinlah amanah tidak akan salah memilih pundak. (Humas KSR PMI Unit UNS/Lela Hasna)
Penyebab Fenomena Cuaca Panas Ekstrim di Selatan Indonesia
Beberapa hari terakhir ini cuaca panas ekstrim melanda beberapa titik di pulau Jawa. Suhu udara pada siang hari terasa cukup panas, tidak nyaman dan menganggu aktivitas sehari-hari. Apakah Sobat #KSRUNS juga merasakannya? Menurut BMKG kondisi ini dominan terjadi di selatan Katulistiwa, dan dikaitkan dengan adanya gerak semu Matahari. Pada bulan September, Matahari berada di sekitar wilayah katulistiwa dan akan terus bergerak ke belahan Bumi selatan hingga bulan Desember. Sehingga pada bulan Oktober ini, posisi semu Matahari akan berada di sekitar wilayah Indonesia bagian Selatan yang meliputi wilayah Sulawesi Selatan, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, dan sebagainya. Kondisi tersebut menyebabkan radiasi yang diterima oleh permukaan bumi di wilayah tersebut relatif lebih banyak, sehingga meningkatkan suhu udara pada siang hari. Gerak semu matahari ini merupakan siklus yang terjadi setiap tahun, sehingga potensi suhu udara yang panas seperti ini juga dapat berulang setiap tahun sesuai dengan siklusnya. Nah, bagi Sobat #KSRUNS jangan lupa untuk tetap mejaga kesehatan dengan cara mengkonsumsi asupan makanan sehat serta buah-buahan dan meminum air yang cukup agar terhindar dari dehidrasi. Sobat juga jangan lupa menggunnakan tabir surya agar memperkecil dampak terpaparnya radiasi Matahari ya ^_^. (Humas KSR PMI Unit UNS/ Lela Hasna)