Long COVID (Sumber : www.ft.com)

Mengenal Long COVID

COVID-19 masih menyimpan banyak misteri dan masih perlu dilakukannya penelitian berkelanjutan dalam segala aspek, termasuk dampak jangka panjang yang dialami para penyintasnya. Long COVID-19 atau dikenal juga sebagai Long Haul COVID atau Post-Acute-SARS-CoV-2 (PASC) atau Post COVID Conditions adalah gejala sakit berkepanjangan yang diderita penyintas COVID-19 meski sudah dinyatakan sembuh dari COVID-19. Dr. Nasia Safdar, Direktur Medis Pengendalian Infeksi di University of Wisconsin, mengatakan bahwa kunci untuk membedakan Long Covid adalah dengan memperhatikan gejala baru yang berkembang, atau yang tidak pernah hilang, setelah sekitar 30 hari pasca infeksi.

Dr. Nasia Safdar, Direktur Medis Pengendalian Infeksi di University of Wisconsin (Sumber : www.madison.com)

Penderita Long COVID-19 tidak akan menularkan gejala yang sama ataupun virus kepada orang di sekitarnya dan tidak semua penyintas pasti mengalami Long COVID-19. Berdasarkan studi yang dilakukan para ahli, diyakini bahwa semakin berat gejala yang dialami penyintas pada saat terinfeksi COVID-19, semakin tinggi pula kemungkinan penyintas tersebut untuk mengalami Long COVID.

Gejala Long COVID (Sumber : www.freepik.com)

Pada laman covid19.go.id, dr. Yahya Sp.P, Kombespol sekaligus dokter spesialis paru Kabag Pembinaan Fungsi RS. Bhayangkara R. Said Sukanto, memaparkan sebanyak 53,7% pasien merasakan gejala Long Covid selama satu bulan, 43,6% pasien selama 1-6 bulan, dan 2,7% lebih dari 6 bulan. 5-20% pasien COVID-19 mengalami Long COVID-19 lebih dari 4 minggu, diperkirakan 1 tiap 10 pasien COVID-19 dapat mengalaminya hingga lebih dari 12 minggu.

Apa yang menyebabkan seseorang mengalami Long COVID ?

Prof. Dr. drh. I Gusti Ngurah Kade Mahardika, Ahli Virologi Universitas Udayana menjelaskan mengapa seorang penyintas dapat mengalami Long COVID, “Semua jaringan tubuh manusia bisa terinfeksi virus COVID-19 ini. Jadi Long Covid ini membuat pasien berisiko kerusakan jaringan tubuh dalam jangka panjang hingga menyebabkan gangguan respon imun dan gangguan saraf. Karena itu mohon jangan lagi menganggap remeh penyakit COVID-19 ini,” pesannya. Selain itu, kondisi psikologis juga bisa menjadi salah satu penyebab Long COVID.

Baca juga : Mengenal KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi) Setelah Vaksinasi COVID-19

Apa saja gejala Long COVID yang umumnya dialami?

Gejala atau gangguan kesehatan yang dialami bermacam-macam dan berbeda-beda pada setiap penyintas, berikut adalah gejala yang paling sering ditemui :

  • Sering lupa
  • Depresi
  • Sakit kepala
  • Tinnitus (telinga berdenging)
  • Kelelahan
  • Kehilangan penciuman
  • Batuk terus menerus
  • Sesak napas
  • Nyeri dada
  • Peradangan jantung
  • Palpitasi (jantung berdebar cepat atau kencang)
  • Demam berulang
  • Diare
  • Sakit perut
  • Kesemutann (pins and needles)
  • Nyeri otot
  • Ruam

Tidak Perlu Khawatir, Ini yang harus dilakukan! 

Vaksinasi COVID-19 (Sumber : www.freepik.com)
Menurut dr. Nadia Nurotul Fuadah melalui alodokter, ketika seseorang mengalami Long COVID, hal-hal yang sebaiknya dilakukan terlebih dahulu untuk mencegah semakin parahnya gejala yang dialami adalah sebagai berikut :
  1. Banyaklah beristirahat.
  2. Jangan sembarangan meminum obat. Tidak disarankan meminum minuman yang mengandung kafein, susu, dan soda.
  3. Tidak perlu terlalu panik atau cemas. Kelola stress dengan baik dan tetap tenang.
  4. Dapatkan tidur yang berkualitas. Anda dapat mengangkat kepala sehingga tidur jadi lebih nyenyak.
  5. Anda dapat mengompres area tertentu dengan kompres hangat jika merasa tidak nyaman.
  6. Jangan memakan makanan yang mengandung gas.
  7. Berolahragalah agar tubuh lebih kuat.
  8. Berhentilah merokok agar penyakit tidak bertambah parah.
  9. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter terdekat agar dilakukan pengawasan jika gejalanya parah. Petugas kesehatan dapat merujuk Anda ke ahli atau dokter internal, atau fasilitas kesehatan jika penyakit Anda memburuk.
  10. Menurut jurnal dari CDC atau Centers for Disease Control and Prevention (2019), pencegahan terbaik dari COVID adalah dengan melakukan vaksinasi COVID-19. Disarankan agar setiap orang yang berusia 12 tahun ke atas mendapatkan vaksin COVID sesegera mungkin. Pasien yang sudah sembuh dari COVID atau Post-COVID juga bisa mendapatkan vaksin.
  11. Gaya hidup sehat juga penting untuk melawan gejala virus corona. Tetap disiplin dalam menerapkan protokol Kesehatan.
  12. Dukungan lingkungan untuk mengatasi rasa malu atau ketakutan yang tidak berdasar untuk menulari orang lain juga diperlukan untuk membangkitkan semangat para penyintas corona.

Baca juga : Akhiri Pandemi Covid-19 dengan Vaksinasi

Nah, setelah membaca artikel diatas Sobat KSR UNS sudah menjadi lebih paham kan tentang Long COVID? Penting bagi kita untuk memahami gejala apa saja yang terjadi dan cara menghadapinya ketika tubuh mengalami Long COVID karena kita dapat melakukan langkah-langkah pencegahan memburuknya kondisi tubuh akibat gejala Long COVID. Yuk gencarkan vaksinasi COVID-19, lawan hoax yang beredar dan sebarkan informasi yang benar. Ingat! Tetap disiplin dengan protokol kesehatan yaa Sobat. Stay safe and stay healthy everyone. [Humas KSR UNS/Aulia Yulia Maryani]

Sumber :

https://communication.uii.ac.id/long-COVID-gejala-dan-cara-pencegahannya/

https://www.nhs.uk/conditions/coronavirus-COVID-19/long-term-effects-of-coronavirus-long-COVID/

https://COVID19.go.id/tenaga-kesehatan/long-COVID-19-gejala-berkepanjangan-setelah-sembuh-dari-COVID-19

https://indonesiare.co.id/id/article/fenomena-long-COVID-pada-penyintas

https://tirto.id/apa-arti-long-COVID-gejala-penyebab-dan-cara-mengatasinya-ggKQ