Waspadai Corona Virus AY.4.2 Masuk Jelang Liburan Akhir Tahun 2021

Akhir tahun ini daerah eropa barat seperti Inggris dan prancis dikagetkan dengan adanya varian baru dari coronavirus, varian baru mutasi dari coronavirus hasil mutasi varian delta ini dikabarkan memiliki persebaran yang lebih cepat daripada corona virus varian delta yang lain. Corona virus delta AY 4.2 merupakan turunan dari coronavirus varian delta B1.167. Virus varian baru yang berasal dari Inggris ini memiliki karakteristik yang dapat menular lebih cepat. Pera ilmuwan Imperial College London menemukan bahwa 66,7 persen kasus AY.4.2 memiliki gejala seperti kehilangan dan perubahan penciuman dan rasa, demam, dan batuk terus-menerus. Timbulnya gejala pada orang yang terinfeksi ini memiliki angka yang lebih kecil dibanding dengan varian delta dimana gejala yang timbul mencapai 76,4%

Kondisi Covid 19 di Eropa

Kondisi Covid-19 di Eropa. (Sumber: IStock)
  1. Prancis

Sedikit berbeda dengan Inggris, pertambahan kasus baru di Prancis menembus angka 30.000 lebih per hari. Menteri kesehatan Prancis mengatakan bahwa peningkatan kasus pada akhir pekan ini merupakan lonjakan kasus yang tinggi dimana lonjakan kasus mencapai 50% selama 11 hari berturut-turut. Ia mengatakan bahwa ini merupakan gelombang 5 coronavirus di Prancis. Untuk mengantisipasi adanya lonjakan kasus yang semakin bertambah, pemerintah Prancis menekankan untuk melakukan vaksin dosis ke 3 bagi seluruh warga dengan usia diatas 40 tahun keatas.

  1. Inggris

Menurut The New York Time (24/11) pertambahan kasus covid per hari menembus angka lebih dari 40.000 per hari. Selain pertambahan kasus yang sangat tinggi, angka kematian yang terjadi di Inggris menembus angka seribu kematian per hari. Menurut ahli epidemiologi Imperial college london, Profesor Ferguson kenaikan angka covid di London dimulai sejak pertambahan kasus baru pada bulan Juli 2021, yaitu sejak penguncian Inggris dicabut. Kekebalan kelompok sangatlah berpengaruh untuk penurunan jumlah pertambahan kasus yang terjadi di Inggris. 

  1. Jerman

Dikutip dari Guardian (25/11) pertambahan jumlah kasus covid 19 akhir-akhir ini melonjak tinggi namun Jerman dapat mengatasi lonjakan ini dengan cukup baik dibandingkan dengan negara lainnya. Kepala Institut Robert Koch mengatakan angka kematian akibat covid di Jerman 0,8 persen. Dimana dapat diakumulasi bahwa setiap hari terdapat pertambahan kasus sekitar 50.000 kasus dan kematian sekitar 800 orang. Jerman akan memberlakukan lockdown apabila vaksinasi tidak segara digencarkan untuk mencegah peningkatan kasus baru.

Menurunnya Vaksinasi di Indonesia

Vaksinasi di Indonesia.

Covid AY.4.2 telah terdeteksi masuk di Malaysia sejak Oktober akhir. Indonesia sebagai negara terdekat Malaysia harus segera waspada adanya varian baru ang masuk ke dalam Indonesia. Namun, pada bulan November ini jumlah vaksin di Indonesia menurun. Pada 18 november tercatat vaksinasi di Indonesia berjumlah 123.816 dalam sehari. Angka tersebut merupakan angka terendah pada bulan November ini.

Sebulan terakhir angka capian vaksinasi di Indonesia terus menurun, tercatat pada minggu terakhir oktober tercatat 12jt dosis vaksin dalam sepekan. Minggu pertama November berkurang menjadi 10jt sehari dan pekan kedua November menurun menjadi 9,9jt perhari, sedangkan pada bulan ketiga tercatat 9jt. Rata-rata vaksinasi di Indonesia bulan November ini hanya kisaran 1,2 jt per hari. Hal tersebut jauh dari target pemerintah dalam vaksinasi di Indonesia mencapai angka 2jt per hari.

Upaya Pencegahan Lonjakan Kasus Covid jelang Liburan Nataru (Natal dan Tahun Baru)

Kondisi Bandara Saat PPKM Level 3. (Sumber:Istock)

Indonesia harus segera mengambil tindakan dalam upaya pencegahan lonjakan kasus Covid. Adanya varian baru AY.4.2. Juga patut diwaspadai masuk ke dalam Indonesia jelang liburan Nataru. “Varian AY.4.2. Sudah mulai masuk ke Malaysia. Ini yang harus kita antisipasi. Negara-negara di Eropa kasus Covid-19 sudah naik” kata Suharyanto Ketua Satgas Penanganan Covid-19 dan Kepala BNPB.

Kebijakan pemerintah dalam pencegahan lonjakan kasus di akhir tahun ini adalah dengan menerapkan PPKM Level 3 di seluruh Indonesia. Kebijakan tersebut dilakukan mulai tanggal 24 Desember hingga 2 Januari mendatang. Daerah yang sudah mencapai PPKM Level 1 dan 2 juga harus memberlakukan kebijakan PPKM level 3. 

Pada 22 November 2021, aturan ini juga disampaikan oleh Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian lewat instruksi yang ditujukan kepada gubernur, bupati, hingga wali kota di seluruh Indonesia. Berikut sejumlah hal yang harus diperhatikan saat PPKM Nataru berlangsung.

  1. Larangan cuti selama periode Nataru bagi pekerja ASN, TNI, Polri, BUMN dan karyawan swasta.
  2. Untuk acara pernikahan dan sejenisnya dilaksanakan sesuai aturan PPKM level
  3. Selama periode Nataru, kegiatan seni budaya dan olahraga ditiadakan.
  4. Semua alun-alun ditutup mulai 31 Desember 2021-1 Januari 2022.
  5. Himbauan untuk sekolah agar tidak melakukan pembagian raport pada Januari 2022 dan tidak meliburkan secara khusus pada libur Nataru.

Vaksin 2 dosis belum cukup untuk perlindungan tubuh dari virus covid-19. Tetap jaga dan terapkan protokol kesehatan dimanapun dan kapanpun. (Humas KSR PMI Unit UNS/Jihan Syarifah Rokhan)

Sumber:

https://www.cnnindonesia.com/nasional/20211108150633-20-718156/kemenkes-antisipasi-varian-baru-covid-ay42-di-indonesia 

https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20211021151922-199-710527/mengenal-varian-baru-ay42-bikin-kasus-covid-19-naik 

https://www.cnnindonesia.com/nasional/20211125175550-20-726141/rangkuman-covid-vaksinasi-turun-corona-diramal-belum-habis-2022 

https://www.cnnindonesia.com/nasional/20211118154756-20-723038/pakar-soal-ppkm-level-3-natal-tahun-baru-2022-warga-akan-curi-start 

https://www.cnnindonesia.com/nasional/20211118194414-20-723192/rangkuman-covid-ppkm-level-3-akhir-tahun-klaim-vaksin-nusantara

Press Release : KSR UNS Selenggarakan Pelatihan dan Pemantapan Angkatan XXX

Surakarta – KSR UNS telah memiliki anggota keluarga baru setelah pelaksanaan Lantap (Pelatihan dan Pemantapan) KSR PMI Unit UNS Angkatan 30. Kegiatan ini dilaksanakan sejak bulan Oktober hingga November yang diisi dengan kegiatan Binjastal (Bina Jasmani dan Mental) selama enam kali dan diakhiri dengan diadakannya kegiatan Lantap selama 3 hari sejak tanggal 26 – 28 November 2021. Kegiatan Binjastal yang berlangsung di sekitar kampus UNS ini diisi dengan pemberian materi dan praktik mengenai manajemen bencana. Puncak rangkaian yakni kegiatan Lantap dilaksanakan di lingkungan UNS dan KHDTK Alas Bromo, Karanganyar, Jawa Tengah. Selama kegiatan lapang, peserta juga mengaplikasikan materi yang telah diterima selama binjastal 1 sampai 6 yaitu melakukan Simulasi Bencana. Kegiatan yang dihadiri oleh 29 orang peserta ini bertujuan untuk mencetak calon relawan yang siap diterjunkan dalam bencana dan kegiatan kemanusiaan lainnya. Untuk menjaga keamanan bersama, seluruh peserta dan panitia telah melakukan tes swab antigen sebelum melaksanakan kegiatan lantap dengan hasil negatif.

Upacara Pembukaan Kegiatan Lantap XXX. (Sumber: Doc.KSR UNS)
Praktek Simulasi Bencana (Sumber:Doc. KSR UNS)

“Lantap kali ini punya rasa tersendiri dimana setiap kegiatan di Lantap KSR UNS ini selalu ada manfaatnya bagi saya sebagai calon relawan, disini saya dididik untuk selalu cepat dan tanggap setiap saat. Dari kegiatan ini saya mempunyai keluarga baru dan untuk angkatan 30 yuk rekatkan lagi rasa saling memiliki sebagai relawan tangguh KSR UNS” Ujar Damar Ariefin S1 Agribisnis salah satu peserta Pelatihan dan Pemantapan Angkatan XXX. Kesan pesan yang lain disampaikan juga oleh Komala Safitri Mahasiswa D4 Kebidanan “Gokil, deg”an, dan seru bangeettt…, serta banyak hal – hal perdana yang pertama kali saya alami pada kegiatan ini terutama yang berkaitan dengan praktek dan ketepatan waktu. Kegiatan ini bukan hanya sekedar melatih dan menguji materi, fisik, mental tetapi juga menekankan tentang pentingnya berkarakter yang baik sebagai seorang penolong profesional mulai dari bersikap dan bertutur kata untuk nantinya bisa menjadi relawan yang siap dan sigap. Semoga Angkatan XXX KSR PMI Unit UNS mampu terus aktif dalam setiap kegiatannya, siap sigap dalam segala kondisi, serta mampu menjadi bagian dari pencipta nama baik KSR PMI Unit UNS”.

Pemberangkatan peserta (Sumber : Dok. Humas KSR UNS)

“Saya bersyukur setelah tertunda karena pandemi akhirnya  kegiatan Lantap angkatan 30 bisa terlaksana. Tidak dipungkiri regenerasi bagi sebuah organisasi adalah hal yang penting. Apalagi bagi KSR UNS yang tidak sekedar membutuhkan personil untuk menjalankan organisasi, tapi juga seorang relawan-relawan tangguh yang siap dan berkompeten ketika diturunkan dalam suatu bencana” ujar Roid Shalahuddin Muflih Ketua Panitia Lantap Angkatan XXX KSR PMI Unit UNS. Angga Firda Tamara selaku Ketua Umum KSR PMI Unit UNS juga bersyukur dapat melaksanakan kegiatan Lantap walau di masa pandemi dengan beberapa penyesuaian demi tetap dapat mencetak relawan masa depan yang tangguh.

Anggota Angkatan XXX KSR PMI Unit UNS (Dok. Humas KSR UNS)

“Semoga para anggota baru ini setelah mengikuti Lantap dapat mengimplementasikan ilmunya secara nyata untuk kemanusiaan di lapangan, selain itu ilmu-ilmu yang sudah didapat juga harus dibagikan. Kegiatan Peltihan dan Pemantapan yang merupakan langkah awal dalam menjadi relawan sehingga jangan sampai bosan untuk terus berkembang.” tutur Angga Firda Tamara Ketua Umum KSR PMI Unit UNS. (Humas KSR PMI Unit UNS/Jihan Syarifah Rokhan)

Mengenal Molnupiravir, Calon Obat Antivirus Baru untuk Atasi COVID-19

Halo Sobat KSR UNS sering kali kita bertanya-tanya “ Apakah COVID-19 sudah ada obatnya?” namun belum ada penjelasan pasti mengenai hal tersebut, beberapa waktu lalu muncul berita mengenai calon obat antivirus COVID-19 ternyata yang dimaksud adalah penelitian Molnupiravir.

Apa Itu Molnupiravir??

Molnupiravir atau MK-4482/EIDD-2801 adalah obat antivirus yang dikonsumsi secara oral (diminum). Awalnya, obat ini dikembangkan sebagai obat flu oleh Emory University di Amerika Serikat. Molnupiravir dikembangkan atas kerja sama perusahaan Merck dan Ridgeback Biotherapeutics. Dalam publikasi resmi di situs Merck, molnupiravir secara signifikan dapat mengurangi risiko rawat inap atau kematian pada pasien dewasa dengan gejala covid ringan hingga sedang. Antivirus ini berpotensi menjadi obat Covid-19 secara oral yang tepat dan nyaman untuk diberikan kepada pasien rawat jalan.

Penelitian Molnupiravir sebagai obat antivirus COVID-19 ( Sumber : Photo by Edward Jenner from Pexels )

Keamanan dan efektivitas molnupiravir sebagai obat penyakit COVID-19 akibat infeksi virus Corona saat ini tengah diuji. Awalnya obat ini dikembangkan sebagai obat influenza dengan dosis pemberian 2 kali sehari selama 5 hari. Karena masih dalam tahap uji klinis, izin penggunaan darurat obat molnupiravir masih belum tersedia dan belum diterbitkan secara resmi, baik oleh FDA maupun BPOM. Obat ini juga belum tersedia di Indonesia.

Cara kerja Molnupiravir ??

Ketika dibandingkan dengan perawatan COVID-19 lainnya yang memerlukan transfusi intravena yang mahal seperti antibodi monoklonal dan plasma pemulihan, pemberian Molnupir­­avir ini akan lebih mudah. Sebelumnya, obat antivirus remdesivir adalah satu-satunya obat dengan persetujuan penuh Food and Drug Administration untuk mengobati COVID-19, juga harus dikirim ke aliran darah.

Molnupiravir diketahui mampu mengurangi tingkat keparahan dan menurunkan risiko penularan virus COVID-19 pada pasien bergejala ringan hingga sedang. Beberapa studi praklinis menyatakan bahwa aktivitas antivirus dalam Molnupiravir dapat melawan beberapa virus corona, termasuk SARS-Cov-2 penyebab Covid-19. Molnupiravir bekerja dengan cara mengganggu proses replikasi virus sehingga perkembangbiakannya dapat dihambat. Dalam hal ini, Molnupiravir telah terbukti aktif dalam beberapa model praklinis, termasuk pencegahan infeksi, pengobatan, pencegahan, dan penularan penyakit. Itulah mengapa molnupiravir dinilai efektif untuk mengendalikan jumlah virus dalam tubuh penderita COVID-19 serta memperbaiki kondisi penderita.

Proses Uji Klinis Molnupiravir pada fase III ( Sumber : Photo by Edward Jenner from Pexels )

Hasil Uji Klinis Obat Molnupiravir untuk COVID-19

Sebelum dinyatakan layak dan aman digunakan untuk mencegah atau mengobati penyakit tertentu, suatu obat atau vaksin baru perlu dikaji melalui uji klinis bertahap, yaitu uji klinis fase I, II, dan III. Begitu juga dengan molnupiravir.Data dari hasil uji klinis fase I dan II menunjukkan bahwa molnupiravir aman digunakan dan cukup efektif dalam mengurangi jumlah virus Corona pada penderita COVID-19 derajat ringan.

Selanjutnya, hasil sementara uji klinis fase III menunjukkan bahwa molnupiravir juga mampu mengurangi kebutuhan rawat inap di rumah sakit serta menekan risiko kematian hingga sekitar 50%, khususnya pada pasien COVID-19 derajat ringan hingga sedang. Obat ini juga belum terlihat menimbulkan efek samping yang serius. Karena hasil penelitian klinisnya sejauh ini cukup baik, molnupiravir diangggap berpotensi tinggi untuk digunakan dalam pengobatan penyakit COVID-19.

Ilustrasi Penyebaran Virus COVID-19 ( Sumber : Photo by Edward Jenner from Pexels )

Meski demikian, masih dibutuhkan data yang lebih lengkap untuk memastikan efektivitas dan keamanan obat ini. Oleh karena itu, uji klinis molnupiravir di fase III masih terus berlanjut. Pengembangan obat antivirus baru, termasuk molnupiravir, merupakan langkah penting dalam penanganan pandemi COVID-19.

Namun, perlu diingat ya Sobat bahwa untuk menekan angka penularan COVID-19, Anda tetap harus mematuhi protokol kesehatan, yakni dengan sering mencuci tangan menggunakan air dan sabun atau hand sanitizer, mengenakan masker saat beraktivitas di luar rumah, menjaga jarak dengan orang lain, menghindari keramaian, dan mendapatkan vaksin COVID-19. Stay safe and stay healthy Sobat KSR UNS! [Humas KSR PMI Unit UNS/Vera Yuliati]

 

Sumber :

https://www.alodokter.com/mengenal-molnupiravir-obat-baru-untuk-covid-19

https://www.cnbcindonesia.com/tech/20211004110145-37-281167/fakta-molnupiravir-obat-oral-pertama-yang-ampuh-lawan-covid

https://www.sehatq.com/artikel/potensi-molnupiravir-untuk-obat-covid-19

­