KSR UNS SELENGGARAKAN EDUKASI ONLINE DI ERA NEW NORMAL

KSR UNS selenggarakan edukasi online bagi masyakat umum sebagai bentuk wujud pengabdian masyarakat di era New Normal. Kegiatan tersebut diadakan dengan tujuan untuk memberikan edukasi dan menyiapkan masyarakat agar siap menghadapi era New Normal ini.

Edukasi online yang pertama yaitu Live Streaming dengan platform Instagram yang bertajuk “Pentingnya Personal Hygiene di Era New Normal”. Kegiatan ini diselenggarakan pada tanggal 17 Juni 2020 dengan peserta 170 dari berbagai daerah dan instansi. Pembicara dalam kegiatan ini adalah Kak Lamudin atau Kak Lala yakni Praktisi Perawatan Keluarga Palang Merah Indonesia.

Pada kegiatan ini Kak Lala menyampaikan seputar Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, kebiasaan baru yang harus dilakukan di masa New Normal, tips dan trik hadapi New Normal. Kegiatan ini tak hanya penyampaian materi saja, akan tetapi juga ada sesi tanya jawab dan diskusi anatar pembicara dengan semua peserta.

“Memang edukasi seperti ini yang dibutuhkan oleh masyarakat luas, bagaimana tetap siaga dan waspada dengan melakukan aktifitas di luar sana. Semoga peserta yang mengikuti edukasi hari ini juga dapat menyebar luaskan tentang topik yang kita angkat pada hari ini. Agar kita segera dapat memutus rantai persebaran dari COVID 19. Tetap semangat memberikan informasi dan edukasi bagi sesama.” ujar Kak Lala

Kegiatan edukasi online yang lain adalah Seminar online dengan tajuk “Indonesia Hebat Hadapi New Normal” diselenggarakan pada tanggal 21 Juni 2020. Dengan 125 peserta dari berbagai penjuru Indonesia (Jawa, Sumatra, Kalimantan, NTB dan Sulawesi), kegiatan ini berlagsung melalui via google meet. Masyarakat umum juga dapat mengikuti edukasi online dengan menyimak video live streaming yang ada di Channel Youtube KSR UNS.

Dok Humas KSR PMI Unit UNS

Pada seminar ini mengangkat dua topik yang terkait dengan New Normal yakni seputar kesehatan dan juga produktivitas. Fadjri Kirana Anggarani, S.Psi., MA merupakan pembicara yang yang mengusung pembahasan terkait Boost Productivity in New Normal Era. Dari sudut pandang yang berbeda, kami mengundang dr. Tonang Dwi Ardyanto, Sp.PK,Ph.D untuk menyampaikan materi tentang Healthy Life Style in New Normal Era.

“Khusus untuk KSR mari kita jadi agen penyemangat positif yang terukur, sampaikan apa adanya karena ini lo yang terbaik, untuk seluruh masyarakat mari menjadi penyaring informasi” ujar dr. Tonang, Sp.PK., Ph. D
“Kita harus mulai masuk pada fase move on, tetap dengan mengikuti standar bahwa kesehatan prioritas paling atas. Protokol kesehatan tetap dilakukan dan kita harus produktif dengan protokol kesehatan yang harus dipatuhi” ujar Fadjri Kirana Anggrani, S.Psi., MA.

Harapannya dari kegiatan yang telah diselenggarakan itu dapat membantu masyarakat diluar sana untuk siap hadapi New Normal yang tentunya memiliki banyak perubahan di berbagai bidang kehidupan. Dengan demikian kita dapat ikut mengambil peran dalam menghadapi New Normal. [Rona Azzah Zalva P/HUMAS KSR PMI Unit UNS]

KSR UNS Tetap Menyelenggarakan Pendidikan di Masa Pandemi dan New Normal

Dalam kondisi pandemi Covid-19 dan new normal seperti ini KSR PMI Unit UNS tetap menyelenggarakan pendidikan bagi anggotanya dengan tajuk RENE PP (Refresh Online Pertolongan Pertama). Kegiatan ini merupakan serangkaian kegiatan refresh materi pertolongan pertama yang sebelumnya sudah pernah di sampaikan dengan para pemateri yang sudah terspesialisasi di bidangnya.

RENE PP berlangsung dari tanggal 11 Juli – 23 Agustus 2020 dengan pertemuan yang sudah terjadwal sebelumnya. Dalam kegiatan ini anggota KSR PMI Unit UNS di tuntut aktif dalam bertanya mengenai pemaparan materi yang kurang jelas. Bentuk follow up dari pemaparan materi yang sudah di sampaikan yaitu post test. Post test disini dapat digunakan dalam mengukur tingkat pemahaman materi oleh peserta RENE PP.

Kegiatan ini menggunakan aplikasi Google Meet dan dalam penyampaiannya para pemateri dapat menggunakan PPT dan video untuk pemaparan di setiap materinya.

“RENE PP ini bertujuan untuk me-refresh materi-materi kepalangmerahan yang harapannya anggota KSR PMI Unit UNS walaupun dibatasi pandemi tetap siap untuk diterjunkan” ujar Ghany Maulana Al Azziz (Ketua Pelaksana).

Dok Humas KSR PMI Unit UNS

“RENE PP menurutku bagus banget, menjaga kualitas anggotanya. Jadi nambah pengetahuan baru, menyamakan persepsi dan metodenya juga nggak satu arah aja, jadi kita sama-sama belajar bareng” ujar Alifa (Anggota Aktif KSR PMI Unit UNS)

Dengan dilaksanakannya kegiatan ini diharapkan dapat tetap menjaga semangat dan kualitas dari anggota aktif KSR PMI Unit UNS. Serta tetap mempersiapkan para relawan tangguh yang siap sedia di terjunkan dalam kondisi apapun. Pandemi tak menghalangi tuk tetap belajar dan berkontribusi, relawan sejati selalu siap saat ini besok atau kapan pun. Siamo Tutti Fratelli (Rona Azzah Zalva Prastanti/Humas KSR PMI Unit UNS)

ICRC : Berikan Bantuan Medis pada 12 Rumah Sakit di Beirut

 

Dok. icrc.org (ICRC melakukan pendistribusian awal bantuan medis ke 12 rumah sakit di Beirut dan sekitarnya)

Beirut – Selasa (4/8) terjadi ledakan besar yang mengguncang Port of Beirut pada pukul 18.02 waktu setempat. ICRC secara langsung memberikan bantuan pasca ledakan di Beirut serta tetap mendukung Lebanon selama masa-masa sulit ini.

Setelah ledakan mengerikan kemarin, ICRC melakukan pendistribusian awal bantuan medis ke 12 rumah sakit di Beirut dan sekitarnya. ICRC akan memberikan lebih banyak dukungan jika diperlukan, baik kepada Palang Merah Lebanon atau rumah sakit maupun fasilitas medis di seluruh Lebanon.

Beberapa korban luka telah dibawa ke RS Rafik Hariri, yang telah bekerjasama dengan ICRC sejak 2016, tempat ini juga merupakan rujukan layanan kesehatan terbaik dan  menjadi pusat diagnosis dan perawatan COVID-19 utama sejak dimulainya pandemi di Lebanon.

Bagi mereka yang ada di Lebanon, ICRC menyerukan kepada masyarakat untuk berdonor darah di pusat-pusat Palang Merah Lebanon.

Akibat dari ledakan besar tersebut, Lebanon mengalami gempa susulan. Lebanon juga telah mengalami kondisi yang sulit pasca berbulan-bulan dilanda krisis ekonomi dan pandemi COVID-19.

Kerusakan juga berdampak buruk pada pelabuhan yakni menurunnya kapasitas pada sektor impor barang dan juga terhambatnya penyaluran bantuan kemanusiaan.

Peran ICRC di Lebanon meliputi:

  1. Memberikan dukungan uang tunai kepada keluarga pengungsi rentan Lebanon dan Suriah.
  2. Menyediakan tempat rehabilitasi bagi pengungsi Palestina dan Suriah serta memberikan apartemen gratis untuk disewa dalam jangka waktu satu tahun.
  3. Membangun dan memperkuat infrastruktur pasokan listrik dan air untuk memastikan pengungsi maupun masyarakat memiliki akses air yang aman dan memadai.
  4. Fasilitas kesehatan ICRC memberikan perawatan untuk pasien yang terluka karena senjata, serta perawatan kesehatan darurat untuk kelompok rentan.
  5. Mendukung pelayanan Kesehatan Primer, Rehabilitasi Fisik, Kesehatan Mental dan Psikososial.
  6. Melakukan advokasi dengan pihak berwenang dan pemangku kepentingan untuk terus menghormati prinsip non-refoulment (pengusiran ke negara asal) dan menentang deportasi serta pemulangan paksa.

Diharapkan dengan adanya bantuan medis lebih awal akan membantu dalam penanganan korban yang terdampak ledakan di Beirut. Kepekaan antara sesama memang sangat dibutuhkan, jangan lelah untuk menolong dan berbagi, Salam Kemanusiaan!. (Humas KSR PMI Unit UNS/Rona Azzah Zalva Prastanti)

 

Sumber : https://www.icrc.org/en/document/beirut-emergency-medical-supplies-delivered-12-hospitals-blood-donations-sought

PENULARAN COVID-19 MELALUI DROPLET ATAU AIRBONE, APA BEDANYA?

Kasus positif Covid-19 di dunia semakin hari semakin bertambah. Jumlah kasus Covid-19 di Indonesia sendiri meningkat sebesar 1.282 per tanggal 12 Juli 2020, sehingga total kasus menjadi 76.981. Persebaran Covid-19 yang sejauh ini kita ketahui melalui air liur, sekresi, dan kontak fisik dengan penderita.

Dok CNBCIndonesia.com

Baru-baru ini WHO menginformasikan bahwa penyebaran dapat melalui udara (airbone), namun perlu dilakukan kajian lebih lanjut mengenai hal tersebut. Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona Achmad Yurianto menyampaikan dalam konferensi persnya kemarin 13 Juli 2020, bahwa penyebaran Covid-19 masih terjadi melalui droplet akan tetapi perlu diwaspadai juga pada mikrodroplet (droplet ukuran kecil) yang bisa terbawa di udara.

Perbedaan pernularan melalui droplet dan udara selain pada ukuran dropletnya juga media persebarannya, jika melalui droplet medianya berupa alat-alat atau barang-barang yang telah terkontaminasi. Sedangkan, droplet kecil yang terbawa udara bisa bertahan lama kemudian dapat masuk ke ruangan dengan ventilasi dan sirkulasi udara yang kurang maksimal.

“Penggunaan masker mutlak harus dilakukan, bukan face shield. Karena kita tahu pada mikrodroplet dia akan mengambang diudara, droplet ukuran besar bisa kita cegah dengan menggunakan face shield, oleh karena itu tetap gunakan masker,” tambah Yuri.

Langkah preventif yang selama ini dianjurkan tetap harus kita patuhi, diantaranya memakai masker, menjaga jarak minimal 1 meter, menghindari kerumunan, rajin mencuci tangan, dan menjaga kebersihan lingkungan. Beragamnya media penularan tidak boleh membuat kita menyerah pada wabah ini, namun terus berusaha menghadapinya. (Humas KSR PMI Unit UNS/Nur Aisyah)

Sumber :
https://covid19.go.id
https://www.kemkes.go.id/article/view/20071300003/waspada-penularan-covid-19-di-dalam-ruangan.html

JAMUR ENOKI, MEMBAHAYAKAN TUBUH?

Indonesia baru-baru ini digemparkan dengan beredarnya Jamur Enoki hasil import dari Korea Selatan yang terkontaminasi bakteri Listeria. Apa itu bakteri Liseria dan bahayanya untuk kesehatan? Serta langkah pencegahan yang harus kita lakukan harus bagaimana?

Bakteri Liseria atau Listeria monocytogenes merupakan salah satu bakteri patogen yang bisa mengakibatkan infeksi usus atau listeriosis. Bakteri yang ikut terkonsumsi akan tumbuh di usus dan menyerang mukosa. Selanjutnya, masuk ke dalam pembuluh darah dan menyerang jaringan yang lain, termasuk saraf. Dapat menimbulkan efek serius pada golongan rentan seperti, balita, lansia, serta ibu hamil.

Risiko mortalitas sebesar 24% dapat terjadi ketika bakteri ini menginfeksi kelompok rentan seperti wanita hamil dan calon bayinya, orang lanjut usia, anak-anak dan orang-orang dengan penyakit immunocompromised (penurunan imun tubuh) seperti misalnya pasien kanker (penerima kemoterapi), kanker darah, AIDS, transplantasi organ, dan penerima terapi kostikoteroid. Seringkali wanita hamil yang terinfeksi tidak sampai menimbulkan sakit, namun ketika bakteri masuk ke dalam janin maka dapat mengakibatkan keguguran pada janin. Waktu yang dibutuhkan bakteri untuk menimbulkan gejala penyakit listeriosis (masa inkubasi) antara 2 hingga 70 hari.

Dok baliekbis.com

Sebagaimana penuturan dari pakar Keamanan Pangan UGM, Prof. Dr. Ir. Endang S. Rahayu, MS., bahwa bakteri Liseria yang terkonsumsi ibu hamil dapat membahayakan kandungannya.

Beliau juga menjelaskan bakteri ini dikenal sebagai bakteri psikrotrofik yang dapat tumbuh pada suhu rendah. Mampu tumbuh diantara suhu 1-44°C, dengan suhu optimum 35-37°C. Namun, pada suhu 7-10°C masih bisa tumbuh dengan cepat. Listeria monocytogenes juga dapat bertahan pada kondisi garam yang tinggi dan pH>5. Selain itu, juga resisten terhadap pengeringan.

Sehingga, sebagai langkah pencegahan tercemarnya bahan makanan yang kita miliki dapat diterapkan proses pengemasan terpisah pada jamur Enoki atau sayuran-sayuran lainnya dan dilakukan pemanasan saat mengolahnya, serta tetap menjaga kebersihan dan sanitasi lingkungan.

Kebersihan merupakan kebutuhan setiap orang, bukan hanya demi terhindar dari virus atau bakteri namun karena setiap orang merasa butuh menjaga kebersihan dirinya sendiri. Serta perlulah kita memastikan kehigenisan makanan yang akan kita konsumsi. (Humas KSR PMI Unit/UNS Nur Aisyah)

Sumber :

https://ugm.ac.id/id/berita/19626-pakar-ugm-bagi-tips-cara-cegah-penyebaran-bakteri-listeria 

http://ik.pom.go.id/v2016/artikel/Mengenal%20Listeria%20Monocytogenes%20Sebagai%20Agen%20Penyebab%20Keracunan%20Pangan.pdf

NEW NORMAL? ATURAN BARU UNTUK INDONESIA

Kondisi pandemi di Indonesia menerapkan beberapa kebijakan, kebijakan tersebut mulai dari Work From Home (WFH) sampai dengan pola hidup pada situasi COVID-19 (New Normal). New Normal ini diterapkan untuk mengatasi permasalahan ekonomi yang terjadi akibat COVID-19.

Per 20 Mei 2020 Pemerintah mengeluarkan surat edaran nomor HK.02.01/MENKES/335/2020  tentang PROTOKOL PENCEGAHAN PENULARAN CORONA VIRUS DISEASE (COVID-19) DI TEMPAT KERJA SEKTOR JASA DAN PERDAGANGAN (AREA PUBLIK) DALAM MENDUKUNG KEBERLANGSUNGAN USAHA yang dimaksudkan untuk meningkatkan dukungan dan kerja sama lintas sektor, Pemerintah Daerah, dunia usaha, dan seluruh pemangku kepentingan terkait dalam upaya pencegahan penularan COVID-19 di tempat kerja sektor jasa dan perdagangan (area publik).

Menteri Kesehatan RI dr. Terawan Agus Putranto mengatakan bahwa, “Kontribusi besar dalam memutus rantai penularan COVID-19 adalah dunia usaha dan masyakat pekerja, namun di sisi lain pemulihan kehidupan harus dilakukan dengan adaptasi pola hidup pada situasi COVID-19 (New Normal) dengan segala penerapan potokol kesehatan yang sudah ditetapkan”.

Berikut panduan operasional bagi usaha sektor Jasa dan Perdagangan guna mencegah penularan Covid-19:

  1. Melakukan pembersihan dan disinfeksi secara berkala di area kerja dan area publik khususnya fasilitas umum yang sering bersentuhan dengan tangan maksimal 4 jam sekali.
  2. Menyediakan fasilitas cuci tangan yang memadai dan mudah diakses oleh pengunjung ataupun pekerja.
  3. Pastikan pekerja memahami perlindungan diri dari penularan COVID-19 dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
  4. Melakukan pengecekan suhu badan bagi seluruh pekerja sebelum mulai bekerja dan konsumen/pelaku usaha di pintu masuk. Jika ditemukan pekerja dengan suhu >37,30C (2 kali pemeriksaan dengan jarak 5 menit), tidak diperkenankan masuk dan diminta untuk melakukan pemeriksaan kesehatan.
  5. Mewajibkan pekerja dan pengunjung menggunakan masker.
  6. Memasang media informasi untuk mengingatkan pekerja, pelaku usaha, pelanggan/konsumen dan pengunjung agar mengikuti ketentuan pembatasan jarak fisik dan mencuci tangan pakai sabun dengan air mengalir/handsanitizer serta kedisplinan menggunakan masker.
  7. Melakukan pembatasan jarak fisik minimal 1 meter: Memberikan tanda khusus yang ditempatkan di lantai area padat pekerja seperti ruang ganti, lift, dan area lain sebagai pembatas jarak antar pekerja. Pengaturan jumlah pekerja yang masuk agar memudahkan penerapan menjaga jarak. Pengaturan meja kerja, tempat duduk dengan jarak minimal 1 meter.
  8. Melakukan upaya untuk meminimalkan kontak dengan pelanggan: Menggunakan pembatas/partisi (misalnya flexy glass) di meja atau counter sebagai perlindungan tambahan untuk pekerja (kasir, customer service dan lain-lain). Mendorong penggunaan metode pembayaran non tunai (tanpa kontak dan tanpa alat bersama).
  9. Mencegah kerumunan pelanggan, dapat dilakukan dengan cara:
  • Mengontrol jumlah pelaku usaha/pelanggan yang dapat masuk ke sarana ritel untuk membatasi akses dan menghindari kerumunan.
  • Menerapkan sistem antrian di pintu masuk dan menjaga jarak minimal 1 meter.
  • Memberikan tanda di lantai untuk memfasilitasi kepatuhan jarak fisik, khususnya di daerah yang paling ramai, seperti kasir dan customer service.
  • Menerima pesanan secara daring atau melalui telepon untuk meminimalkan pertemuan langsung dengan pelanggan. Jika memungkinkan, dapat menyediakan layanan pesan antar (delivery services) atau dibawa pulang secara langsung (take away).
  • Menetapkan jam layanan, sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan pemerintah daerah setempat sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

Dengan menerapkan protokol ini diharapkan dapat meminimalisir risiko dan dampak pandemi COVID-19 pada usaha sektor jasa dan perdagangan (area publik) dimana berpotensi penularan COVID-19 akibat berkumpulnya sejumlah/banyak orang dalam satu lokasi. [Humas KSR PMI Unit UNS/Muhamad Muji]

 

Sumber : Surat Edaran nomor HK.02.01/MENKES/335/2020, katadata.co.id 

Penuhi Stok Darah PMI, KSR UNS Adakan “Donor Darah Ramadhan Peduli COVID-19”

Solo – (21/5) KSR PMI Unit UNS mengadakan kegiatan donor darah dengan tajuk “Donor Darah Ramadhan Peduli COVID-19”. Kegiatan ini dilaksanakan di Kampus Kentingan UNS tepatnya berada di Gedung  IKA UNS. Donor darah dimulai pukul 15.00 WIB dengan target peserta yaitu civitas akademika dan masyarakat umum sekitar UNS..

Donor darah ini dilaksanakan dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan stok darah di PMI Kota Surakarta karena dalam kondisi pandemi seperti ini pasokan darah di PMI semakin menurun. Penurunan  ini di sebabkan karena banyak pendonor yang merasa takut dan khawatir apabila donor darah saat pandemi seperti ini menyebabkan adanya peluang tertular COVID-19.

Donor darah kali ini memiliki langkah awal yang cukup berbeda, yakni dengan adanya pendataan awal yang dilakukan KSR PMI Unit UNS dengan sistem online untuk para calon pendonor dengan maksud agar tidak terjadi kerumunan pada saat hari h kegiatan.

Mencuci tangan sebelum memasuki area donor (dok, Humas KSR UNS)

Menunggu panggilan dengan menerapkan physical distancing (dok, Humas KSR UNS)

Semua elemen yang terlibat baik dari KSR PMI Unit UNS, PMI Solo maupun para pendonor tetap menerapkan protokol yang sudah ditetapkan mengenai COVID-19 ini, yaitu semua wajib memakai masker, cuci tangan sebelum memasuki area donor darah dan tetap menerapkan physical distancing. Hal ini dilaksanakan dengan maksud untuk mencegah bahkan memutus rantai penularan dari COVID-19 sendiri. Dari 46 pendaftar terdapat 40 pendonor yang lolos dan dapat mendonorkan darahnya.

Pendaftaran Donor darah (dok, Humas KSR UNS)

Pengecekan data dan pembagian nomor antrian (dok, Humas KSR UNS)

Proses donor darah dalam bus Donor Darah PMI (dok, Humas KSR UNS)

“Kegiatan donor darah ini dilaksanakan dengan latar belakang menurunnya stok darah yang ada di PMI maka dari itu dengan di selenggarakannya kegiatan ini diharapkan dapat menambah stok darah yang ada di PMI. Sebenarnya masih banyak pendonor yang merasa takut untuk donor darah di tengah pandemi seperti ini jadi kita KSR UNS mengadakan kegiatan ini untuk memfasilitasi mahasiswa UNS dan masyarakat sekitar untuk bisa donor darah” ujar Aidah Fitriana (Ketua Pelaksana Donor Darah)

“Saya mengikuti donor darah yang di selenggarakan oleh KSR UNS bersama PMI Solo, menurut saya acaranya bagus maksutnya ditengah pandemi seperti yang mana orang –orang menghindari untuk bersedekah,tapi bersedekah bisa dengan cara yang lain yaitu dengan donor darah. Donor darah memang aman dan bersih tadi.” Ujar Bagas (Mahasiswa Fakultas Hukum UNS)

“Menurut saya donor darah ditengah pandemi itu sangat membantu mengamankan stok darah ya karena seperti kita tahu pandemi ini membatasi gerak kita, jadi bisa dibilang susah untuk mencari pendonor. Salah satunya dengan kegiatan yang di adakan oleh KSR UNS ini membantu sekali untuk mengamankan stok darah, apalagi ini bulan puasa di tengah pandemi. Event ini juga memfasilitasi untuk para pendonor bisa melaksanakan donor darah sesuai waktunya dan pasien yang membutuhkan dapat menerima sesuai kebutuhan mereka. Donor darah saat berpuasa atau ditengah pandemi seperti ini aman kecuali dalam kondisi tertentu seperti tidak sahur sebelumnya atau tidak fit kita menyarankan untuk menunda dulu.” Ujar dr. Yassin Oki Purbayanto

Dari kegiatan ini diharapkan dapat membantu PMI dalam memenuhi stok darah yang mulai menurun, serta dapat mengedukasi dan mensosialisasikan kepada para pendonor bahwa donor darah di saat puasa dan ditengah pandemi seperti ini aman dengan langkah yang sesuai dengan prosedur. Selagi sehat yuk donorkan darahmu untuk saudaramu, salam kemanusiaan. (Humas KSR PMI Unit UNS/Rona Azzah Zalva Prastanti)