Simulasi Manajemen Bencana

Pada hari Jumat (20/4) sampai Minggu (22/4) salah satu materi LKPA yaitu Manajemen Bencana telah sukses dilaksanakan di Kampus Kentingan UNS. Acara yang dihadiri 37 orang peserta ini merupakan materi puncak dari seluruh materi yang telah disampaikan untuk anggota baru agar siap diterjunkan dalam bencana atau kegiatan kepalang merahan lainnya.

Menejemen bencana adalah serangkaian kegiatan yang didesain untuk mengendalikan situasi bencana yang darurat dan untuk membantu orang yang renta bencana saat mengatasi dampak bencana tersebut. Didalam MB ini seluruh aspek kebencanaan dijalankan oleh peserta. Aspek-aspek MB itu antara lain assessment bencana, dapur umum, Incidental Command System and Triage (ICS), Logistik dan Distribusi, Pusat Data dan Informasi (Pusdatin),  Restoring Family Links (RFL), Shelter, WASH dan physocological support program (PSP).

Selama tiga hari tersebut, peserta juga mengaplikasikan langsung PSP, salah satu bentuk penanganan yang membantu penyintas dalam memperoleh fungsi sosial untuk menjalani kehidupan yang lebih bermakna pada hari Sabtu (21/4) lalu.

 

“Materi Manajemen Bencana ini bagus sekali, peserta dituntut untuk tidak hanya mengerti teori tapi juga diharuskan untuk bisa mempraktekkan langsung, disini namanya Simulasi Manajemen Bencana. Jadi mereka sebagai relawan tidak cuman tahu PP, PK, atau PRS tapi harus tahu juga tentang sistem bagaimana nantinya ketika turun bencana di lapangan. “ tutur Fifi, sebagai Divisi dari Bidang I Sumber Daya Anggota.

 

Fifi menambahkan, “ Jadi tujuannya, koordinasi antar anggota baru disini bisa bagus, dan peserta dapat mempraktekkan segala materi yang sudah didapatkan selama LKPA berlangsung”

 

“Jadi materi MB itu penting karena kita bisa tahu rasanya jadi relawan yang bener bener terjun ke bencana itu seperti apa. Melatih kesabaran kita dalam menghadapi karakter pengungsi yang emosinya tidak stabil, agar mental relawan tambah kuat. Melatih dan memperkuat koordinasi serta menambah kedekatan antar anggota. Kalo ada yang kesusahan itu anggota bidang lain harusnya bisa membantu anggota lain tanpa mengabaikan jobdesk yang diamanahkan.” Tutur Runi, salah satu peserta dari prodi Pendidikan Geografi.

“ Sedihnya itu, pas ada penyintas minta tolong dianterin ke kamar mandi, tapi ketika itu kamar mandi nya belum selesai dibuat oleh tim WASH. Sedih banget” tambah Runi.

Persiapan Lantap biar Mantap

 

Pada tanggal 14 April 2018, KSR PMI Unit UNS menyelenggarakan Post Test Akbar yang biasa disebut Pra Pelatihan dan Pemantapan bagi Anggota XXVII yang bertempat di Gor dan Javanologi UNS.

Acara yang menjadi puncak dari sebagian materi LKPA ( Latihan Keterampilan dan Pengembangan Anggota) ini dihadiri oleh 39 orang dari total 59 anggota angkatan XXVII. Disini, peserta diuji secara individu tentang seberapa besar pemahaman mereka mengenai Pertolongan Pertama (PP), Perawatan Kedaruratan (PK), serta Pendidikan Remaja Sebaya (PRS).

Diharapkan dengan adanya kegiatan ini, peserta dapat mempraktikkan secara langsung teori teori yang sudah didapatkan serta dapat menjadi relawan yang bersikap profesional ketika terjun langsung ke lapangan.

kegiatan pralantap ini bertujuan untuk mengetahui sekaligus menilai hasil pembelajaran selama LKPA selain itu juga ajang kompetisi yang kompetitif dan menjaga tempat pengakraban teman teman 27. Semoga untuk tahun tahun selanjutnya bisa dilaksanakan dengan konsep dan rangkaian acara yang lebih menarik lagi dan adek adek 27 lebih terpacu lagi dalam belajar dan setiap kegiatan yang ada. ” tutur Wuri Prasetyo selaku Kabid Bidang I Sumber Daya Anggota.

Salah satu peserta yang berada di pos Pendidikan Remaja Sebaya (PRS)

“ Kegiatan Post Test Akbar kemarin seru. Soalnya kan setiap anggota maju satu-satu, jadi ya lebih gugup, bingung juga, campur aduk pokoknya hehe. Terus kegiatannya bermanfaat banget, karena beberapa hari sebelumnya ada refresh materi yang tentunya membantu dan menambah. Kesannya wow, mantap.” tambah Widya salah satu peserta dari prodi pendidikan fisika.

Salah satu peserta sedang berada di pos Perawatan Kedaruratan (PK)

“ Pralantap adalah post test akbar yang dilakukan untuk menguji kemampuan masing masing anggota. Dimana kalian diuji untuk memahami dan menyelesaikan permasalahan korban kecelakaan dilapangan, mempraktikkan teori teori yang yang sudah diberikan ketika LKPA, memaknai amanah dan tanggung jawab sebagai penolong pertama, serta bagaimana berhubungan langsung dengan masyarakat. Disaat yang sama kita akan memperluas pengetahuan kasus kasus kecelakaan yang terjadi di masyarakat, melatih diri untuk bersikap tenang dan tetap profesional dalam penanganan kasus dan melatih cara berinteraksi dengan masyarakat serta berpikir cerdas dan insiatif dalam penanganan korban” tutur Irma salah satu peserta dari prodi Statistika.

ICRC : Evakuasi Penduduk Sipil Suriah harus Manusiawi

 

Krisis politik dan keamanan yang terjadi di Suriah menewaskan puluhan warga sipil. Selain itu, hampir semua negara tetangga Suriah ikut terseret ke pusaran konflik. Aksi yang dilakukan di Damaskus dan secara sporadis merambah ke kota kota lainnya. Akibat krisis ini lebih dari 470 ribu jiwa tewas, dan lebih dari satu juta jiwa terluka.

Sedangkan Palang Merah, termasuk diantara sangat sedikit kelompok bantuan kemanusiaan yang punya akses ke Wilayah dua pihak yang berkonflik di Suriah.

ICRC menuturkan bahwa dalam hal evakuasi kemanusiaan terjadi dari Ghouta Timur, Afrin, atau daerah lain di Suriah, standar dan peraturan di bawah ini memberikan panduan kepada pihak berwenang yang mengendalikan proses tersebut. Sederhananya, warga sipil dan orang-orang yang tidak lagi mengambil bagian langsung dalam permusuhan harus dihormati dan dilindungi setiap saat oleh semua pihak, termasuk selama evakuasi.

ICRC belum dihubungi oleh para pihak yang bertikai mengenai evakuasi, dan karenanya kami tidak terlibat sejauh ini. Kami tetap siap bekerja dengan para pihak untuk memastikan bahwa standar dan aturan di bawah ini dipatuhi:

  • Mereka yang diungsikan diberitahu sebelumnya tentang kesepakatan tersebut, tempat tujuan, dan proses evakuasi.
  • Penduduk sipil dapat memilih untuk tinggal atau pergi.
  • Penduduk sipil dilindungi dari serangan dalam situasi apapun, baik mereka tinggal atau pergi.
  • Penduduk sipil yang dievakuasi disediakan jalur perjalanan yang aman.
  • Semua cara dilakukan demi menjaga keutuhan keluarga.
  • Penduduk sipil, para tahanan dan orang-orang yang tidak lagi terlibat langsung dalam permusuhan harus diperlakukan secara manusiawi dan sesuai dengan hukum internasional, tanpa memandang status dan agama, suku, atau afiliasi politik mereka.
  • Mereka yang dievakuasi tidak kekurangan benda-benda yang dibutuhkan untuk kelangsungan hidup mereka, juga tidak terhalang akses mereka terhadap bantuan dan layanan kemanusiaan, selama dan setelah pemindahan.
  • Mereka yang dievakuasi diizinkan untuk mengambil dan menyimpan barang-barang pribadi dalam jumlah wajar yang tidak menghambat operasi evakuasi, terutama barang-barang berharga dan sertifikat properti, dokumen identitas, tagihan listrik dan air.
  • Orang-orang dengan kebutuhan dan kerentanan khusus, seperti yang terluka dan sakit, anak-anak yang tidak didampingi dan terpisah, orang tua dan orang-orang cacat, diberi perlindungan khusus dan dirawat.
  • Di tempat tujuan, penduduk sipil yang mengungsi dapat menikmati kebebasan bergerak, akses ke tempat tinggal sementara, kebersihan, kesehatan, keselamatan, nutrisi, layanan publik dan perlindungan yang kondisinya memuaskan, serta peluang mata pencaharian.
  • Aktor kemanusiaan diberi akses ke tempat tujuan dan diizinkan untuk menindaklanjuti para pengungsi, untuk menilai kebutuhan mereka setelah dipindahkan dan untuk memberikan bantuan dan layanan kemanusiaan.
  • Evakuasi harus bersifat sementara dan orang-orang yang kehilangan tempat tinggal memiliki hak untuk kembali segera setelah alasan mereka untuk mengungsi tidak ada lagi. Mereka diberi informasi yang jelas tentang prospek untuk kembali.
  • Hak atas kepemilikan barang pribadi dijamin tidak dapat diganggu gugat. Properti dan harta benda yang ditinggalkan oleh mereka yang mengungsi dilindungi dari penjarahan, perusakan dan penggunaan atau penyitaan secara ilegal.

 

untuk keterangan yang lebih lanjut:  http://blogs.icrc.org/indonesia/suriah-evakuasi-penduduk-sipil-harus-manusiawi/

The Magic Of “Forum Silahturahmi Relawan” KSR UNS

 

Bertempat di Student Center UNS, KSR PMI Unit UNS menyelenggarakan Forum Silaturahmi Relawan pada hari Sabtu 7 April 2018 kemarin berjalan dengan lancar. Hal ini dibuktikan dengan 35 orang perwakilan UKM serta Himpunan dari berbagai fakultas serta Universitas yang turut hadir dalam kegiatan kali ini. Tujuan diadakannya kegiatan ini adalah menjaga kedekatan dan keakraban dengan mitra-mitra maupun antar anggota KSR PMI Unit UNS dalam mempererat ukhuwah.

Acara Eksternal yang dimulai dari pukul 9 sampai 11 pagi ini membahas berbagai servis pelayanan yang disediakan KSR PMI Unit UNS mulai dari Pendidikan dan Pelatihan, Operasional dan Penjagaan, serta Pelayanan Bank Darah yang disampaikan oleh Arfin Dwi Setiawan selaku Kabid Bidang IV Humas 2018 serta M Arif Sudarsono selaku Kabid Bidang II Markas 2018.

“ Acaranya menarik, karena sudah disiapkan dari awal acaranya bagus, dengan informasi yang sangat bermanfaat karena memuat proker serta kegiatan di KSR, terus saya kan dari UKM beladiri, pasti butuh banget dengan bantuan medis KSR PMI Unit UNS” tutur Windra, salah satu perwakilan dari UKM tapak suci.

Rangkaian acara yang kedua, Forum Silaturahmi Relawan Internal yang mengambil tema Harry Potter  diselenggarakan pukul 18.30 di hari yang sama berlangsung meriah. Dengan mengundang seluruh anggota termasuk alumni, acara ini merupakan penutup serta puncak  dari serangkaian acara Bulan Sehat dan Forum Silaturrahmi Relawan yang memperingati HUT KSR PMI Unit UNS yang ke 28.

Komandan KSR PMI Unit UNS 2018, Wawan Yudianto menambahkan “Buat FSR tahun ini bener bener bagus ya, antusias dari angkatan baru atau angkatan 27 sangat besar sekali.  Jadi saya disini benar benar berterimakasih dengan panitia yang sudah membantu untuk mensukseskan acara Forum Silaturahmi Relawan kali ini. Untuk kedepannya FSR bisa lebih baik lagi”

“Acaranya bagus, meriah, konsepnya suka, beda dari tahun tahun sebelumnya. Acaranya termasuk yang paling seru sih. Semoga KSR kedepannya selalu punya acara yang inovatif pastinya sesuai dengan dasar dasar kita, tujuh prinsip dan lain sebagainya. Tapi selalu ada inovasi inovasi disetiap prokernya.” Tambah Rosewati Indrani, salah satu peserta Forum Silaturrahmi Relawan.

 

Menyambut Kelahiran Bayi ? Senam Ibu Hamil Solusinya

Bertempat di Aula Kecamatan Jebres, Senam dan Seminar Ibu Hamil dengan mengambil tema“Mempersiapkan Kelahiran Menyambut Buah Hati dengan Bahagia” pada Sabtu 31 Maret 2018 oleh KSR PMI Unit UNS berjalan dengan lancar. Hal ini dibuktikan dengan hadirnya 23 ibu hamil dari se-karisidenan Surakarta.

Diawali dengan penuturan oleh Ibu Rud Widiatmini, seorang Bidan dari Medical Center UNS tentang baby blues atau gangguan psikologis yang akan dialami oleh setiap ibu setelah melahirkan. Dilanjutkan Ibu Rahma Saniatuzzulfa selaku salah satu dosen Fakultas Kedokteran UNS tentang psikologi setiap ibu dimasa kehamilannya serta Ibu Dwi Winarni, Kepala Bidang Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo bahwa pola asuh, pola asih dan pola asah sangat penting diberikan oleh orang tua kepada bayinya.

Dengan mengangkat tiga sub tema yang penting ini KSR PMI Unit UNS selaku penyelenggara, bertujuan mempersiapkan generasi mendatang yang lebih baik sedari dalam janin. Selain itu, untuk menambah wawasan bagi ibu hamil sehingga menurunkan angka kematian ibu dan bayi.

Kegiatan ini juga memfasilitasi ibu hamil untuk melakukan senam khusus dan pengecekan kesehatan detak jantung janin sebagai perwujudan pola asah orang tua.  Ibu Dwi Winarni juga menuturkan komunikasi dengan bayi merupakan wujud dari pola asih serta tanggungjawab orangtua sebagai bukti dari titipan Tuhan adalah bagian yang harus diperhatikan bagi setiap ibu hamil. “Saya senang sekali dan sangat mendukung kegiatan yang diselenggarakan oleh KSR PMI Unit UNS. Sebagai wujud pengabdian masyarakat khususnya bagi ibu hamil, acara ini sangat bagus karena ikut berupaya untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi,” tutur Kepala Bidang Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo, Dwi Winarni.

Peserta Sedang Melakukan Senam

” Sering- sering diadain aja, kegiatan yang bermanfaat bagi ibu hamil, juga kegiatan seperti ini sangat jarang diadakan. Menarik sekali karena saya juga pertama kali hamil, jadi pengin tahu lebih lanjut tentang kehamilan” tutur salah satu peserta Seminar dan Senam Ibu Hamil.