Surakarta ━ Serangkaian kegiatan DIKLATSAR KSR UNS angkatan XXXI telah usai dilaksanakan. DIKLATSAR XXXI berlangsung mulai tanggal 15 Juli – 24 Juli 2022. Pada tahap Diklat Ruang berlokasi di gedung A FKIP UNS Pabelan mulai tanggal 15 – 17 Juli 2022 sedangkan Diklat Lapang berlokasi di Tlogo Dringo, Gondosuli, Karanganyar berlangsung pada tanggal 21 – 24 Juli 2022. Sebanyak 39 orang peserta telah dikukuhkan menjadi bagian dari relawan tangguh KSR UNS pada kegiatan ini. Para peserta dilatih fisik dan mental agar siap menjadi relawan yang sigap mengabdi bagi kegiatan kemanusiaan. Salah satu tamu undangan, Bapak Triyadi Joko Purwanto selaku perwakilan dari Biro Kemahasiswaan dan Alumni UNS menyampaikan bahwa KSR UNS merupakan salah satu ORMAWA yang dapat menjadi tempat untuk melatih skill diluar perkuliahan formal yang tentunya dapat berguna untuk dunia kerja setelah menyelesaikan kuliah. Dengan mengikuti KSR UNS yang merupakan organisasi kerelawanan dan kemanusiaan, mahasiswa dapat menambah value bagi diri sendiri. Harapannya diklat ini dapat melahirkan relawan baru yang memiliki kompetensi untuk menolong dan siaga setiap waktu sesuai Hymne PMI. “Semoga anggota baru KSR UNS angkatan XXXI dapat berproses dan bertumbuh menjadi relawan hebat, tangguh, serta memiliki kapasitas yang mumpuni. Semangat untuk meneruskan perjuangan kami mengabdikan diri untuk kemanusiaan”, ujar Afrizal Risanto menyampaikan harapannya selaku Ketua Umum KSR PMI Unit UNS. “Diklat merupakan suatu pelatihan dan tempat pengembangan diri. Keseluruhan dari rangkaian kegiatan Diklatsar KSR UNS sangat berkesan bagi saya. Mulai dari kegiatan, kepanitiaan dan sistem yang digunakan. Maka dari itu saya makin tertarik untuk mengetahui lebih lagi tentang KSR UNS”, tutur Rokhim Adi Prasetyo, mahasiswa Pendidikan Teknik Mesin UNS, salah satu peserta DIKLATSAR XXXI KSR UNS. Peserta DIKLATSAR XXXI yang lain, Mustika Ayu Dika yang merupakan mahasiswa Sosiologi UNS menambahkan “Diklat kemarin sangat berkesan, karena menjadi acara offline pertama yang saya ikuti setelah pandemi. Selain itu kegiatannya juga keren dan saya merasa mendapat keluarga baru setelah mengikuti Diklat kemarin. Banyak materi baru yang harus dipelajari lebih jauh. Semoga dengan rangkaian diklat kemarin, angkatan XXXI bisa menjadi relawan yang dapat memberi dampak positif untuk KSR UNS”. Dengan bergabungnya 39 orang relawan tangguh angkatan XXXI KSR PMI Unit UNS diharapkan mampu untuk bermanfaat bagi sesama dan siap menebarkan kebaikan bagi aksi-aksi kemanusiaan kedepannya. [Alissa Revolius/Humas KSR PMI Unit UNS]
Kenali Bahaya Terjadinya Spinal Cord Injury (SCI)
Saat seseorang mengalami kecelakaan, semua tulang pada tubuh beresiko mengalami patah tulang, namun patah tulang pada kaki atau tangan mungkin hal yang jarang mengakibatkan masalah kesehatan untuk jangka panjang. Tetapi bagaimana jika patah tulang terjadi pada sumsum tulang belakang? Tentu akibatnya bisa fatal. Cedera tulang belakang dapat berujung kelumpuhan ataupun kematian. Ditinjau oleh dr. Vina Setiawan, Spinal cord injury (SCI) atau biasa dikenal dengan Cedera Tulang Belakang adalah suatu jenis trauma fisik yang sangat serius dan cenderung memiliki dampak kesehatan yang permanen dan signifikan terhadap sebagian besar aspek kehidupan sehari-hari. Cedera tulang belakang bertanggung jawab untuk mengirim pesan dari otak ke seluruh bagian tubuh (fungsi motor). Sumsum tulang belakang juga berfungsi untuk mengirim pesan dari tubuh ke otak (fungsi sensor) melalui impuls. Kita dapat merasakan rasa sakit dan menggerakkan anggota tubuh kita, karena impuls yang dikirim melalui sumsum tulang belakang. Jika sumsum tulang belakang mengalami cedera, maka impuls yang seharusnya dihantarkan ke otak atau sebaliknya tidak dapat dihantarkan dengan baik, hasilnya adalah hilangnya sensasi dan mobilitas sebagian atau total. Cedera tulang belakang pada posisi yang dekat ke leher biasanya akan menyebabkan kelumpuhan di seluruh bagian tubuh. Macam-macam Spinal cord injury (SCI) Secara garis besar, cedera tulang belakang dibagi menjadi dua kategori besar yaitu cedera parsial dan cedera total : Cedera sumsum tulang belakang parsial: Pada cedera parsial, kerusakan saraf hanya terjadi secara sebagian, contohnya mungkin seseorang bisa merasakan sensasi pada kakinya, tetapi tidak bisa menggerakan kaki yang sama. Dalam kasus ini, tingkat fungsi tergantung pada sejauh mana cedera terjadi. Cedera sumsum tulang belakang total: Sebaliknya, cedera total terjadi ketika sumsum tulang belakang sepenuhnya rusak,sehingga hantaran impuls terputus sepenuhnya. Dengan perawatan dan terapi fisik, Kemungkinan kondisi ini masih bisa diperbaiki. Cedera sumsum tulang belakang parsial lebih sering terjadi dibandingkan dengan cedera sumsum tulang belakang total. Beberapa jenis yang paling umum dari cedera sumsum tulang belakang parsial meliputi: Anterior cord syndrome: Jenis cedera ini terjadi di bagian depan sumsum tulang belakang, sehingga merusak jalur motorik dan sensorik di sumsum tulang belakang. Jenis ini mungkin bisa merasakan sensasi sentuhan, tetapi tidak dapat menggerakan anggota gerak. Central cord syndrome: Cedera ini adalah cedera pada bagian tengah tulang belakang sehingga merusak saraf yang membawa sinyal dari otak ke sumsum tulang belakang. Hilangnya kemampuan motorik halus, kelumpuhan lengan, dan kerusakan parsial, biasanya berkurangnya sensasi sentuhan di kaki sering terjadi. Sindrom Brown-Sequard: Cedera ini terjadi karena adanya kerusakan pada satu sisi sumsum tulang belakang. Cedera mungkin lebih terasa pada satu sisi tubuh. Tetraplegia: Cedera biasanya terjadi pada leher, sehingga merusak seluruh persyarafan yang terjadi dari leher ke bawah, sehingga keempat anggota gerak tidak dapat digerakkan. Paraplegia: Cedera biasanya terjadi pada punggung, sehingga biasanya menyebabkan kelumpuhan pada kedua kaki. Triplegia: Triplegia menyebabkan hilangnya sensasi dan gerakan di satu lengan dan kedua kaki, dan biasanya terjadi karena cedera sumsum tulang belakang parsial. Penyebab Spinal cord injury (SCI) Trauma saat kecelakaan mobil, khususnya trauma pada daerah wajah, kepala, dan leher, punggung, atau dada Jatuh dari ketinggian yang signifikan Cedera kepala atau tulang belakang saat berolahraga Penyakit kronis seperti TBC atau tumor yang menyerang pada bagian tulang belakang. Osteoporosis (pengeroposan tulang) pada lansia Apa yang harus dilakukan jika menemukan seseorang mengalami Spinal cord injury (SCI) ?? Jika seseorang mengalami cedera tulang belakang, maka membutuhkan pertolongan medis segera, jangan melakukan tindakan sembarang jika kurang paham dengan kondisi ini. Hal yang pertama harus dilakukan adalah mencari pertolongan medis. Beberapa hal yang perlu diperhatikan saat menemukan seseorang yang mengalami cedera tulang belakang, yaitu : Jangan memindahkan orang itu atau merubah posisi mereka dengan cara apa pun kecuali itu benar-benar diperlukan. Ini termasuk memposisikan ulang kepala orang tersebut atau mencoba melepas helm. Upayakan orang tersebut untuk tetap berbaring dan tidak bergerak, bahkan jika mereka merasa mampu bangkit dan berjalan sendiri. Jika orang tersebut tidak bernapas, lakukan CPR atau Resusitasi Jantung Paru (Apabila telah memiliki kemampuan pertolongan pertama). Jangan memiringkan kepala ke belakang, namun. Sebaliknya, gerakkan rahang ke depan. Beberapa orang yang mengalami cedera tulang belakang bisa sembuh sepenuhnya dan bisa memiliki kualitas hidup yang baik. Namun, ada beberapa efek yang mungkin terjadi yaitu seperti membutuhkan alat bantu tongkat atau kursi roda untuk melakukan aktivitas dan beberapa bahkan mungkin mengalami kelumpuhan dari leher ke bawah. Cedera sumsum tulang belakang memiliki tingkat kesembuhan yang berbeda-beda, karena tingkat kesembuhan cedera sumsum tulang tergantung dari seberapa parah cedera yang dialami. Nah semoga Informasi menganai Spinal cord injury (SCI) atau Cedera Tulang Belakang diatas bisa bermanfaat yaa Sobat. Mulai dari pengertian, macam-macamnya, penyebab serta hal yang harus kita lakukan saat menemukan seorang yang mengalami cedera tulang belakang. Sobat KSR UNS tetap jaga kesehatan diri yaa dan pastinya selalu berhati-hati apabila berkendara dimanapun dan kapanpun..!! Stay Safe and Stay Healthy [HUMAS KSR PMI Unit UNS/Vera Yuliati] Sumber : https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/spinal-cord-injury https://www.honestdocs.id/cedera-sumsum-tulang-belakang https://www.healthline.com/health/spinal-injury
Waspada Bencana Hidrometeorologi saat Natal dan Tahun Baru
Memasuki periode Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika atau BMKG menghimbau kepada seluruh mitra K/L, pemerintah daerah dan stakeholder, serta masyarakat untuk terus memonitor perkembangan cuaca, iklim dan gempa bumi, serta peringatan dini kondisi ekstrem (cuaca, gelombang laut, iklim dan tsunami) serta meningkatkan kewaspadaan kewaspadaan di daerah-daerah yang rawan terhadap bencana geo-hidrometeorologi. Kenali Bencana Hidrometeorologi Bencana hidrometeorologi adalah sebuah fenomena alam yang terjadi berkaitan dengan lapisan atmosfer, hidrologi dan oceanografi yang berpotensi membahayakan, merusak, dan menyebabkan hilangnya nyawa penduduk. Kepala Sub-bidang Peringatan Dini Cuaca Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Agie Wandala, menjelaskan bahwa bencana hidrometeorologi merupakan bencana yang dampaknya dipicu oleh kondisi cuaca dan iklim dengan berbagai parameter, diantaranya peningkatan curah hujan, penurunan curah hujan, suhu ekstrem, cuaca esktrem seperti hujan lebat yang disertai angin kencang serta kilat atau petir, dan lain sebagainya. Masyarakat perlu meningkatkan kesadarannya terhadap potensi bencana. Ancaman bencana hidrometeorologi bisa terjadi baik di musim kemarau maupun musim hujan. Contoh ancaman bencana hidrometeorologi antara lain : · Kekeringan · Banjir · Tanah Longsor · Genangan · Banjir Bandang · Angin Kencang · Pohon Tumbang · Jalan Licin · Cuaca Ekstrem 3 Saran Mitigasi Menghadapi Bencana Hidrometeorologi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memberikan 3 saran mitigasi sebagai upaya untuk mengurangi risiko bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana. Mitigasi tersebut diantaranya : Mitigasi secara nomenklatur Mitigasi secara nomenklatur suatu upaya untuk mengurangi risiko bencana melalui pembangunan fisik atau infrastruktur, ini interfensi maupun penyadaran masyarakat. Edukasi (penyadartahuan) kepada masyarakat Penyadartahuan kepada masyarakat ini tentunya adalah bentuk edukasi tentang bencana hidrometeorologi dan peningkatan kemampuan mereka dalam menghadapi ancaman bencana. Penyadartahuan atau edukasi ini dilakukan mulai dari kelompok inti di dalam masyarakat, yaitu keluarga. Selain itu, edukasi mitigasi bencana ini juga bisa dilakukan dan diajarkan melalui kurikulim di sekolah-sekolah Aktivitas yang tidak merusak lingkungan Berkaitan dengan pengurangan risiko bencana secara fisik-infrastruktur maupun edukasi kepada masyarakat secara umum. Penting bagi masyarakat untuk memulai langkah-langkah untuk tidak merusak lingkungan pada saat melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari. Beberapa kegiatan yang tidak merusak lingkungan yakni; Tidak membuang sampah sembarangan Menebang pohon yang sudah rapuh Menyimpan air di musim hujan, cadangan di musim kemarau Bijak dalam penggunaan air Kurangi kegiatan menghasilkan emisi gas rumah kaca Beri ruang serapan air untuk lahan yang akan dibangun Tidak menebang pohon atau mengeruk tanah terutama di wilayah lereng gunung atau perbukitan Waspada Curah Hujan Desember-Januari Kategori curah hujan menengah hingga tinggi berkisar 100-500 mm per bulan. Sedangkan curah hujan rendah berkisar 0-100 mm per bulan. Prospek/Prediksi curah hujan di wilayah Indonesia pada bulan Desember 2021 dan Januari 2022 dimana terdapat periode Natal dan Tahun Baru menunjukkan bahwa curah hujan dengan kategori tinggi (100-500mm per bulan) Jadi, kita harus tetap waspada ya Sobat KSR UNS untuk mengantisipasi adanya bencana hidrometeorologi, semoga 3 saran mitigasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) diatas bisa membantu kita dalam mengurangi dan menghapus kerugian yang mungkin terjadi, dan jangan lupakan protokol Kesehatan yakni dengan sering mencuci tangan menggunakan air dan sabun atau hand sanitizer, mengenakan masker saat beraktivitas di luar rumah, menjaga jarak dengan orang lain, menghindari keramaian, dan mendapatkan vaksin COVID-19. Waspadai juga virus corona varian baru yaitu varian omicron. Stay safe and stay healthy Sobat KSR UNS! [Humas KSR PMI Unit UNS/Vera Yuliati] Sumber : https://www.bmkg.go.id/berita/?p=bmkg-himbau-seluruh-pihak-mewaspadai-ancaman-bencana-hidrometeorologi-jelang-natal-dan-tahun-baru&lang=ID https://bppps.kemensos.go.id/bahan_bacaan/file_materi/91303puP4m1kaEng.pdf https://www.ilmugeografi.com/ilmu-bumi/meteorologi/bencana-hidrometeorologi https://www.cnnindonesia.com/tv/20210208135735-400-603652/video-waspada-bencana-hidrometeorologi-4-5
PRESS RELEASE : KSR UNS GELAR DONOR DARAH RAMAH TEMAN TULI
SURAKARTA – KSR PMI Unit UNS telah melaksanakan kegiatan Donor Darah yang diikuti oleh teman tuli. Kegiatan donor darah ini dilaksanakan pada 10 Oktober 2021 di RBI Gerkatin Surakarta tepatnya pada Jl. Surya No.146, Jagalan, Laweyan, Kota Surakarta. Dengan tema “Teman Tuli Percaya Diri, Teman Tuli Berarti Untuk Negeri “ peserta sangatlah bersemangat dalam mendonorkan darahnya. Kegiatan ini berhasil mendapatkan 11 kantong darah dari 12 pendaftar. Donor darah ini dilaksanakan dengan adanya kerjasama dengan PMI Kota Surakarta. Sebelum dilaksanakannya kegiatan donor darah ini, KSR UNS juga mengadakan sosialisasi Donor darah bersama teman tuli. Kegiatane sosialisasi donor darah ini dilaksanakan pada Sabtu, 25 September 2021 melalui platform zoom. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pandangan bahwa penyandang disabilitas juga memiliki kesempatan yang sama untuk mendonorkan darahnya, serta donor darah merupakan suatu yang aman dilakukan bagi penyandang disabilitas. Kegiatan sosialisasi yang diisi oleh dr. Dwi Eka Ratri Weningsari ini berjalan lancar hingga akhir. Peserta sosialisasi sangatlah antusias dimana peserta mengajukan banyak sekali pertanyaan dan mengikuti diskusi hingga akhir. Dalam pelaksanaanya, KSR UNS melakukan pengecekan suhu kepada peserta donor darah. Selain itu, KSR UNS juga telah menyiapkan tempat cuci tangan dan himbauan untuk tetap menjaga jarak antar peserta. KSR UNS juga memfasilitasi teman tuli dengan menggunakan bahasa isyarat agar teman tuli dapat mendonorkan darahnya dengan mudah dan nyaman. Nur Kholila selaku ketua panitia menuturkan “Harapannya dengan diadakannya donor darah ramah teman tuli ini, bisa memberikan dampak positif kepada teman tuli dan kegiatan ini dapat menyadarkan masyarakat luas bahwa penyandang disabilitas memiliki hak yang sama untuk donor darah” Dr. Victoria dari PMI Kota Surakarta juga menyampaikan kesannya selama membantu keberjalanan donor darah ini, “KSR UNS sangat membantu PMI dalam memenuhi stok kebutuhan darah. saya baru pertama kali ini membantu donor darah untuk teman-teman disabillitas dan saya sangat senang karena peserta sangat antusias”. Harapannya dengan kegiatan donor darah untuk penyandang disabilitas yang pertama kali dilaksanakan oleh KSR UNS ini membuat semakin banyak teman-teman disabilitas yang ingin mendonorkan darahnya karena teman disabilitas juga memiliki kesempatan yang sama. Selaras dengan pesan dari Komandan KSR PMI Unit UNS, Angga Firda Tamara “ semoga kegiatan baik ini dapat terus berjalan dan serta dapat memberikan inspirasi bagi lainnya untuk mengadakan kegiatan yang serupa, serta dapat menyadarkan bahwa semua memiliki dan berhak mendapat kesempatan yang sama untuk berbuat kebaikan salah satunya bagi para teman tuli dalam mendonorkan darahnya”. [Humas KSR PMI Unit UNS/Jihan Syarifah Rokhan]
Press Release Volunteer Week and Youth Volunteer Competition 8 “Volunteer Masa Kini : Mengabdi dari Hati pada Masa Pandemi”
SURAKARTA – KSR PMI Unit UNS telah melaksanakan kegiatan perlombaan tingkat nasional yang bertajuk Volunteer Week and Youth Volunteer Competition 8. Pada ajang kompetisi Volunteer Week 8 ini mengangkat tema Volunteer Masa Kini : Mengabdi dari Hati pada Masa Pandemi. Kondisi pandemi COVID-19 yang sedang melanda Indonesia mengharuskan mayoritas kegiatan dilaksanakan dengan metode daring. Kegiatan luring seperti Vowee Care dan Vowee Donate dilaksanakan dengan memperhatikan protokol kesehatan. Kondisi tersebut tidak menurunkan semangat peserta untuk mengikuti perlombaan nasional ini. Acara Volunteer Week and Youth Volunteer Competition 8 dengan berbagai rangkaian kegiatan sosial dan perlombaan berlangsung mulai 25 Januari – 5 Juni 2021. Kegiatan Volunteer Week and Youth Volunteer 8 terdiri dari beberapa kegiatan penunjang, antara lain Lomba Kreasi Maskot Vowee, Vowee Donate, Vowee Care, dan Vowee Talk. RANGKAIAN KEGIATAN VOLUNTEER WEEK 8 Lomba Kreasi Maskot Vowee atau LKMV merupakan perlombaan untuk menyalurkan kreativitas peserta maupun masyarakat umum melalui ajang kreasi maskot Volunteer Week yaitu Vowee. LKMV yang dilaksanakan sejak 25 Januari – 27 Februari 2021 ini telah diikuti oleh 65 peserta. Telah terpilih satu karya terbaik yang menjadi juara, yakni karya dari Anintriyoga Dian P. Kegiatan selanjutnya yakni Vowee Donate yang merupakan kegiatan galang donasi untuk sesama yang ditujukan ke Panti Misi Nusantara dan Griya PMI. Melalui kegiatan galang donasi tersebut berhasil terkumpul donasi sebesar Rp3.697.075,00. Donasi tersebut telah disalurkan berupa 17 potong pakaian, beras 2,5 kg, dan beras 4 kantong ukuran ekonomis. Penyaluran tersebut telah dilaksanakan pada 30 Mei 2021. Meskipun acara dilaksanakan di Solo, namun tidak menyurutkan antusias para peserta Volunteer Week and Youth Volunteer Competition 8 dari penjuru Indonesia untuk ikut dalam kegiatan sosial ini. Kegiatan berikutnya adalah Vowee Care yang merupakan kegiatan donor darah untuk menyemarakkan Hari Palang Merah Internasional yang jatuh pada tanggal 26 Mei 2021. Kegiatan ini dilaksanakan di dua tempat yaitu di LPPM UNS Kampus Kentingan dan Fakultas Keolahragaan UNS Kampus Manahan. Pada kegiatan Vowee Care, turut dihadiri oleh Rektor UNS, Prof. Dr. Jamal Wiwoho, S.H., M.Hum dan Wakil Rektor Riset dan Inovasi, Prof. Dr. Kuncoro Diharjo, S.T., M.T. Pada acara Vowee Care ini berhasil diperoleh 62 kantong darah dari total 75 peserta yang mengikuti donor darah. Kegiatan yang lainnya adalah Vowee Talk yang telah diselenggarakan sebanyak dua kali yaitu pada 22 Mei 2021 dan 5 Juni 2021. Vowee Talk merupakan seminar online yang membahas topik sesuai dengan tema yang diangkat. Vowee Talk session 1 diisi oleh Annisa Marezqa dari IFRC dan Exkuwin Suharyanto sebagai Kepala Divisi PMR dan Relawan PMI Pusat. Acara opening dan Vowee Talk session 1 berjalan dengan baik. Vowee Talk session 2 berbicara tentang “Strategi Membangun Branding Image Melalui Produktivitas Konten di Media Sosial” oleh pemateri Ayu Paraswati dari PMI Pusat dan sharing relawan oleh Maeza Angga Rizki sebagai Koordinator Forum Relawan PMI 2019. PERLOMBAAN VOLUNTEER WEEK Volunteer Week and Youth Volunteer Competition 8 memiliki beberapa mata lomba untuk kategori PMR Wira dan KSR. Tingkat PMR Wira terdiri dari beberapa cabang lomba, yaitu konten pertolongan pertama, rancangan kegiatan, esai, dan monolog. Pada tingkat KSR juga terdapat beberapa kategori antara lain konten pertolongan pertama, rancangan kegiatan, karya ilmiah, dan podcast. Perlombaan PMR dan KSR terbesar di Indonesia ini berhasil diikuti oleh 73 kontingen PMR Wira dan 43 kontingen KSR yang tersebar di 12 provinsi seluruh Indonesia. Volunteer Week and Youth Volunteer Competition 8 dibuka dengan Opening Ceremony. Opening ceremony telah dilaksanakan pada Sabtu, 22 Mei 2021. Acara ini disambut oleh Dr. Sutanto, DEA selaku Direktur Reputasi Akademik dan Kemahasiswaan, Rini Kuswandari S.H., M.M. selaku perwakilan dari Dinas Pemuda dan Olahraga, dan Dr. (H.C.) Drs. H. Muhammad Jusuf Kalla selaku ketua PMI Pusat. “Para volunteer di berbagai tingkatan telah bahu-membahu dalam membantu masyarakat. Karena itu acara VW8 yang dilaksanakan di KSR UNS kali ini sangat penting sebagai sarana pendidikan dan pengkaderan relawan” tutur Jusuf Kalla selaku ketua PMI Pusat. Acara Volunteer Week 8 dibuka secara simbolis dengan pemukulan gong oleh Ibu Rini Kuswandari selaku Dinas Pendidikan dan Olahraga. Setelah kegiatan opening ceremony, acara dilanjutkan dengan rangkaian lomba. Selama rangkaian kegiatan lomba para peserta diajak untuk mengikuti perlombaan dengan baik dan sportif. Puncak rangkaian ini pada closing ceremony sekaligus pengumuman kejuaraan yang telah berlangsung pada Sabtu, 5 Juni 2021. Berikut ini adalah para juara lomba Volunteer Week 8, antara lain : KATEGORI PMR WIRA KATEGORI KSR PT/MARKAS JUARA UMUM PMR WIRA : SMA Al Abidin Bilingual Boarding School Surakarta KSR : KSR PMI Unit Politeknik Kemenkes Malang Demikian dilaksanakannya Volunteer Week 8. Selamat kepada kontingen yang meraih juara pada Volunteer Week and Youth Volunteer Competition 8 tahun 2021, tetap semangat untuk terus belajar dan berproses menjadi relawan yang mengabdi dari hati walaupun di masa pandemi ya Vols! Sampai jumpa di Volunteer Week selanjutnya. (Humas KSR PMI Unit UNS/Rivani Yuniar)
Perbedaan Rapid Test Antibodi, Rapid Test Antigen, dan Swab PCR Test
Masa pandemi COVID-19, masyarakat didorong untuk mendukung program pemerintah dalam penanganan pandemi, salah satunya terkait dengan tes atau pemeriksaan COVID-19. Ada beberapa alat pemeriksaan yang bisa digunakan untuk mendeteksi, yaitu rapid test yang terbagi menjadi 2 jenis, antibodi dan antigen, lalu ada test swab PCR yang memiliki persentase deteksi yang lebih tinggi. Berikut perbedaannya : RAPID TEST ANTIBODI Target : Antibodi dalam darah Sampel : Darah Durasi : 5 – 10 menit Tes antibodi ini mengidentifikasi orang-orang yang sebelumnya sudah terinfeksi virus corona. Dengan cara kerja pengambilan sampel darah dimana didalamnya terdapat antibodi, antibodi dalam tubuh inni sebagai respon respon terhadap virus yang masuk kedalam tubuh. Antibodi ini biasanya muncul setelah empat hari hingga lebih dari seminggu setelah terinfeksi. RAPID TEST ANTIGEN Target : Materi genetik /protein spesifik dari virus tersebut dalam tubuh seseorang Sampel : Swab nasal/nasofaring sesuai dengan jenis antigen yang digunakan Durasi : ± 30 menit di fasilitas pelayanan kesehatan Tes ini mengidentifikasi orang-orang yang saat ini sedang terinfeksi virus corona. Dengan cara kerja sekresi hidung dan tenggorokan untuk mengidentifikasi virus (mencari protein dari virus). Ini adalah tes yang sama yang digunakan dokter untuk menguji infeksi streptococcus secara cepat. SWAB PCR TEST Target : Materi genetik (DNA dan RNA) dari Virus SARS-COV-2 Sampel : Swab nasofaring dan swab tenggorok/orofaring Durasi : 1 – 2 hari setelah sampel diterima di laboratorium PCR ini juga salah satu cara untuk mendiagnosis orang yang saat ini sedang terinfeksi dengan COVID-19. Dengan cara kerja menggunakan sampel lendir maupun air liur yang biasanya diambil dari hidung atau tenggorokan orang tersebut. Tes diagnostik ini menggunakan teknologi yang disebut PCR (polymerase chain reaction) yang dapat memperkuat materi genetik virus yang ada. Materi tersebut dapat dideteksi ketika seseorang terinfeksi secara aktif. Ingat untuk selalu terapkan disiplin protokol kesehatan 3M (memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan pakai sabun) dimanapun dan kapanpun. Patuhmu saat ini sangat di perlukan, jaga diri jaga lingkungan serta keluarga. [Humas KSR PMI Unit UNS/Awab Sajid] Sumber : https://covid19.go.id/edukasi/masyarakat-umum/perbedaan-rapid-test-antibodi-rapid-test-antigen-dan-swab-pcr-test https://www.halodoc.com/cari-dokter/nama/dr-fadhli-rizal-makarim
BENTUK PEDULI KEMANUSIAAN, KSR UNS ADAKAN DONOR DARAH RUTIN SAAT PANDEMI
Surakarta-Donor Darah KSR UNS rutin dilaksanakan 2 bulan sekali guna membantu pemenuhan stok darah PMI Kota Surakarta. Rabu, 21 Oktober 2020 KSR UNS kembali menggelar kegiatan donor darah yang bertempat di gedung IKA UNS yang mulai dibuka pukul 15.00 WIB. Donor darah kali ini merupakan kegiatan ketiga yang dilaksanakan KSR UNS selama pandemi, yang diikuti sebanyak 48 pendaftar dan diperoleh 40 kantong darah. Peserta donor darah yang ikut serta dalam donor darah bulan ini berasal dari berbagai kalangan baik mahasiswa, pekerja kantor, maupun masyarat umum. Setiap calon pendonor dilakukan screening secara ketat mulai dari pengecekan suhu dan pengisian form Covid untuk memastikan kesehatan dari calon pendonor. Bentuk penerapan protokol kesehatan lainnya yakni disediakannya tempat cuci tangan dan adanya pengaturan tempat duduk guna menjaga jarak antar peserta. Panitia yang turut serta dalam kegiatan ini adalah mereka yang dalam kondisi sehat dan telah melalui pengecekan suhu tubuh sebelumnya. Menurut Annisa selaku ketua panitia menuturkan “Kegiatan donor darah kali ini walaupun masih dalam kondisi Covid-19 antusiasme masyarakat untuk berkontribusi bagi sesama masih tinggi. Berkat hal tersebut target awal kami mendapatkan 40 kantong tercapai, dan teruntuk teman-teman yang tertolak kali ini silahkan mencoba kembali di PMI Kota masing-masing, tetap semangat untuk berkontribusi bagi orang lain”. dr. Yosa berkata, “Kegiatan yang sangat positif, mengingat sekarang ini lagi masa pandemi, PMI membutuhkan stok darah yang banyak agar stok darahnya stabil, seperti yang kita tahu di masa pandemi permintaan darah semakin meningkat karena banyak yang membutuhkan donor darah, kegiatan yang positif dan harus di lanjutkan di masa- masa ke depan, donor darah sendiri aman karena dari PMI sendiri memakai alat perlindungan yang lengkap dan menyediakan sarana cuci tangan, dari panitia juga menghimbau buat jaga jarak dan menerapkan protokol kesehatan, menyarankan kepada peserta buat memakai masker agar tidak terjadi hal-hal yang tidak di inginkan. Tidak perlu takut buat teman-teman untuk melakukan donor di masa pandemi ini dan jangan khawatir karena kita menerapkan protokol kesehatan, semua aman, sehat dan bisa membantu masyarakat” “Menurut saya yang baru pertama kali ini donor disaat pamdemi seperti ini tidak perlu khawatir untuk donor darah, karena saat donor tetap menerapkan protokol kesehatan dan juga petugasnya ramah-ramah. Dengan diadakan donor ini semoga dapat memenuhi stok darah dan dapat membantu masyarakat. Pesan saya, mari donor darah jangan khawatir.” Tutur Khalid Abdul Hakim peserta donor darah Donor darah sangat membantu bagi mereka yang membutuhkan. Selain itu donor darah juga bermanfaat bagi pendonor sendiri, seperti dilansir oleh PMI Indonesia donor darah mampu menjaga kesehatan jantung, meningkatkan produksi sel darah merah, membantu menurunkan berat badan, mendapatkan kesehatan psikologis, dan mendeteksi penyakit serius. Mengingat pentingnya donor darah baik itu bagi pendonor maupun penerima donor, perlunya kesadaran dari masyarakat untuk turut serta berkontribusi. [Humas KSR PMI Unit UNS/Nur Aisyah]