Tahun 1983

Pada bulan Maret tahun 1983, Palang Merah Indonesia Daerah Jawa Tengah (PMI Daerah Jawa Tengah) mengadakan kegiatan berupa lomba kepalangmerahan tingkat Provinsi dan meminta setiap PMI Cabang (PMI yang berkedudukan di Kota/ Kabupaten) mengirimkan perwakilan untuk mengikuti kegiatan tersebut. Pada saat itu, PMI Kota Surakarta mengirimkan surat permohonan kepada Rektor Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS Surakarta) untuk mengirimkan beberapa mahasiswa UNS untuk mengikuti perlombaan tersebut. Rektor UNS kemudian menerbitkan Surat Keputusan yang mengutus beberapa mahasiswa UNS untuk menjadi peserta lomba kepalangmerahan sesuai dengan isi dari surat permohonan tersebut. Perwakilan mahasiswa diambil dari Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Pramuka dan sebagian Non-UKM. Tim lomba tersebut menjalani latihan di PMI Kota Surakarta untuk persiapan lomba. Setelah selesai mengikuti lomba tersebut, mereka (perwakilan mahasiswa UNS.red) mengikuti pendidikan dan pelatihan dasar (DIKLATSAR) KSR di PMI Kota Surakarta  karena pada saat itu di UNS belum terbentuk UKM KSR. Peserta DIKLAT KSR inilah yang menjadi KSR Unit UNS Angkatan Pertama. Tanggal yang tertera dalam Surat Keputusan Rektor (SK Rektor) tentang Penugasan Keikutsertaan dalam Lomba Kepalangmerahan ditetapkan sebagai hari lahir. Bernama KSR Unit UNS (dikarenakan pengelolaannya langsung berada dibawah UNS), UKM ini bermarkas di Kampus II Mesen.

Tahun 1985

Pada tahun 1985, KSR Unit UNS melaksanakan DIKLATSAR II. Karena masih terbatasnya tenaga dan ahli, Diklatsar II ini dilaksanakan kembali di PMI Kota Surakarta dan menghasilkan KSR Unit UNS angkatan 2. Selama tahun 1983-1985, anggota-anggota KSR UNS beberapa kali membahas tentang penyusunan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) KSR Unit UNS. Namun pembahasan ini hanya dalam forum-forum kecil, belum dalam forum besar seperti musyawarah anggota. Penyusunan ini melibatkan angkatan 1 dan 2 serta pembina dan beberapa pihak dari PMI Kota Surakarta.

Tahun 1986

Pada tahun 1986, DIKLATSAR III sudah mulai dilaksanakan di UNS dengan bantuan dari anggota KSR angkatan 1 dan 2, PMI Kota Surakarta, SAR UNS, Pramuka UNS, dan KMS Menwa UNS. Saat itu sebagian besar peserta diklatsar adalah anggota pramuka UNS. DIKLATSAR dilaksanakan selama 7 hari pada tanggal 1-7 September 1986 di UNS.

Tahun 1988

Pada tanggal 15 Oktober 1988, KSR Unit UNS menyelenggarakan Musyawarah Anggota I dengan agenda penyusunan dan pengesahan AD/ART serta pemilihan Ketua Umum. Posisi Ketua Umum dipegang oleh Sofyan Yudianto. Serta sesuai dengan AD/ ART yang disahkan pada Musyawarah Anggota I ini, nama KSR Unit UNS diubah menjadi KSR PMI Unit UNS semenjak saat itu.

Tahun 1990

Pada tanggal 20 Februari 1990, SK Rektor mengenai pengangkatan pengurus KSR PMI Unit UNS Periode 1989 – 1990, sejumlah 17 orang baru diterbitkan walaupun kepengurusannya sudah dimulai sejak tahun 1988 (setelah musang I). Kemudian kepengurusan ini mengajukan Surat Ijin Kegiatan DIKLATSAR IV. Namun, hingga akhir tahun tidak ada kejelasan mengenai hal ini. Kondisi ini ditambah dengan beberapa pengurus yang sudah selesai masa studinya di UNS dan ketua umum yang pindah ke Surabaya menyebabkan terlantarnya KSR PMI Unit UNS pada saat itu.

Tahun 1990-1992

Tahun-tahun ini merupakan masa vakumnya KSR PMI Unit UNS dari Sekretaris (Surani) kepada anggota KOPMA (Anita Yurista Avianti). Namun karena sulitnya akses informasi ke perintis-perintis KSR, KSR PMI Unit UNS tak bisa berjalan sebagaimana mestinya.

Tahun 1993 – 1994

Tahun ini akhirnya KSR PMI Unit UNS bisa melaksanakan kembali Diklatsar. Dan terpilihnya Sudez Nazarudin sebagai komandan pada periode ini, maka resmi KSR PMI Unit UNS kembali bangkit dan muncul sebagai Unit Kegiatan Mahasiswa yang aktif dan dinamis.

Penutup

Pada tahun 2012, LITBANG KSR UNS periode tersebut melakukan penelusuran mengenai hari jadi KSR PMI Unit UNS secara legal. Dokumen terinvent dan yang bisa ditemukan adalah SK Pengurus yang diterbitkan pada tanggal 20 Februari 1990. Inilah yang menjadi dasar peringatan HUT KSR PMI Unit UNS setiap tahunnya, tanpa pernah melupakan sejarah sebelum tahun 1990.