Surakarta – Sabtu, 26 September 2020 KSR PMI Unit UNS menyelenggarakan Webinar Nasional dengan tajuk “Satukan Bangsa Wujudkan Indonesia Sehat Tanpa Narkoba” secara online melalui aplikasi Zoom dan Youtube. Webinar ini dilaksanakan dengan tujuan mengedukasi masyarakat terkait pentingnya hidup sehat dan menumbuhkan semangat berkarya dan tetap produktif tanpa narkoba. Kegiatan ini bekerjasama dengan Badan Narkotika Nasional Kota Surakarta yang juga memperkenalkan salah satu kegiatan sosial UNS terhadap mahasiswa dan masyarakat. Kegiatan ini diikuti oleh 406 peserta dari berbagai kalangan yang tersebar di seluruh Indonesia (Aceh, Kepulauan Riau, Jawa, Kalimantan, NTB, Ternate, Papua dan sebagainya). Dengan pemateri AKBP Ridho Wahyudi, S.H. (Permasalahan Narkoba di Indonesia), Dr. Ratih Puspita, dr., M. Sc. (Dampak Kesehatan dan Strategi Pencegahan Narkoba) serta Danar and The Blangkon (Produktivitas dan Kreativitas Tanpa Narkoba). “Dengan suksesnya Webinar ini saya merasa senang kita dapat berkumpul secara virtual, belajar bersama. Saya berharap ilmu yang kita dapatkan dalam webinar ini tidak berhenti sampai di peserta saja, tetapi justru peserta webinar yang ikut menjadi agent of change menjadikan Indonesia sehat tanpa narkoba.” Ujar Ketua Pelaksana Asih Dwi Mawartini Menurut AKBP Ridho Wahyudi, S.H, pemuda sebagai garda terdepan harus berani terlibat dan melaksanakan kegiatan-kegiatan yang tidak disinformatif untuk disampaikan kembali kepada masyarakat. Hal tersebut merupakan salah satu bentuk promotif dalam mencegah daripada terpaparnya narkoba. Agar generasi muda memiliki modal untuk menjadi pemimpin bangsa. “Saya senang bisa berbagi dengan adik-adik jangan pernah coba-coba narkoba, gunakan energi kalian untuk hal-hal yang positif untuk membangun negeri ini. Di masa pandemi ini selalu terapkan protokol kesehatan, jauhi kerumunan, pakai masker, cuci tangan jangan lupa jaga kesehatan dan bahagia selalu” ujar Dr. Ratih Puspita, dr., M. Sc. “Para pemuda stop jangan mencoba, orang yang sudah kena ibarat air keruh, untuk kalian yang temannya ada yang nakal kena narkoba jangan ditinggalkan rangkul dia temani hingga dia bersih kembali. Yang pengen sembuh dari narkoba datang ke teman yang tepat, ke BNN, ke kesehatan maka akan di bantu untuk sembuh. Yakin yang kotor akan menjadi bersih, yang nakal menjadi baik, mahasiswa bebas narkoba” ujar Danar and The Blangkon “Pesan kesannya bagus banget apalagi susunan acaranya juga bagus peserta juga nyaman mendengarkan, kegiatan ini bisa membuat generasi muda tahu tentang bahaya narkoba, apa efek untuk dirinya dan orang lain. Kegiatan seperti ini bisa membantu pemerintah untuk mensosialisasikan tentang narkoba” ujar Rahmat (Peserta dari Bima, NTB) Dari kegiatan ini diharapkan dapat mencetak kader-kader bangsa yang hebat dan paham mengenai pentingnya produktivitas guna wujudkan Indonesia sehat tanpa narkoba. Mari bersama tingkatkan kepedulian dan saling menjaga agar tidak terpapar narkoba. Narkoba No Prestasi Yes. (Humas KSR PMI Unit UNS)
Press Release Siblur (Silaturahmi Bareng Sedulur)
Surakarta – Sabtu, 12 September 2020 telah dilaksanakan kegiatan Siblur (Silaturahmi Bareng Sedulur) secara online melalui platform google meet. Kegiatan Siblur dilakukan dalam 2 sesi, untuk sesi pertama ditujukan kepada mitra eksternal KSR UNS yakni KSR se-Solo sedangkan sesi kedua dihadiri oleh anggota internal KSR PMI Unit UNS. Sesi pertama dimulai pukul 09.30-12.00 WIB dan sesi kedua dimulai pukul 15.15-17.30 WIB. Pada kegiatan Siblur eksternal diikuti oleh 13 unit KSR dengan mengambil tema Ngobras (Ngobrol Santai) : Relawan Agen Penangkal Hoax. Pembahasan ini dilatarbelakangi semakin maraknya berita hoax terutama di masa pandemi. Tujuan dari acara ini mengajak kawan-kawan relawan untuk turut serta memerangi hoax yang beredar di masyarakat. Untuk kegiatan Siblur internal berfokus untuk menjalin silaturahmi antar anggota KSR PMI Unit UNS. Sehingga walaupun kita terpisah oleh jarak, keakraban antar anggota tetap bisa terjalin. Kegiatan ini diikuti oleh 122 peserta baik dari angkatan 4 hingga angkatan 29. “Sebenarnya baru pertama kali saya ikut kegiatan siblur ataupun sejenisnya. Menurut saya seru dan bagus disaat pandemi seperti ini masih ada kegiatan seperti itu yg tentunya menambah wawasan & semangat organisasi yang akhir-akhir ini lesu” tutur Handoyo salah satu peserta Siblur eksternal dan anggota KSR PMI Unit STIMIK Sinus. Menurut Nanang salah satu alumni KSR PMI Unit UNS kegiatan seperti ini sungguh menyenangkan apalagi disaat kita tidak bisa bertemu melepas rindu secara langsung ini sangat mengobati. Pesannya untuk calon anggota KSR PMI Unit UNS kekeluargaan di KSR itu abadi bahkan sampai kita sudah kerja sekalipun. Sebuah keakraban dan tali silaturahmi hendaknya selalu dieratkan walau dalam kondisi apapun. (Nur Aisyah/Humas KSR PMI Unit UNS)
KSR UNS SELENGGARAKAN EDUKASI ONLINE DI ERA NEW NORMAL
KSR UNS selenggarakan edukasi online bagi masyakat umum sebagai bentuk wujud pengabdian masyarakat di era New Normal. Kegiatan tersebut diadakan dengan tujuan untuk memberikan edukasi dan menyiapkan masyarakat agar siap menghadapi era New Normal ini. Edukasi online yang pertama yaitu Live Streaming dengan platform Instagram yang bertajuk “Pentingnya Personal Hygiene di Era New Normal”. Kegiatan ini diselenggarakan pada tanggal 17 Juni 2020 dengan peserta 170 dari berbagai daerah dan instansi. Pembicara dalam kegiatan ini adalah Kak Lamudin atau Kak Lala yakni Praktisi Perawatan Keluarga Palang Merah Indonesia. Pada kegiatan ini Kak Lala menyampaikan seputar Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, kebiasaan baru yang harus dilakukan di masa New Normal, tips dan trik hadapi New Normal. Kegiatan ini tak hanya penyampaian materi saja, akan tetapi juga ada sesi tanya jawab dan diskusi anatar pembicara dengan semua peserta. “Memang edukasi seperti ini yang dibutuhkan oleh masyarakat luas, bagaimana tetap siaga dan waspada dengan melakukan aktifitas di luar sana. Semoga peserta yang mengikuti edukasi hari ini juga dapat menyebar luaskan tentang topik yang kita angkat pada hari ini. Agar kita segera dapat memutus rantai persebaran dari COVID 19. Tetap semangat memberikan informasi dan edukasi bagi sesama.” ujar Kak Lala Kegiatan edukasi online yang lain adalah Seminar online dengan tajuk “Indonesia Hebat Hadapi New Normal” diselenggarakan pada tanggal 21 Juni 2020. Dengan 125 peserta dari berbagai penjuru Indonesia (Jawa, Sumatra, Kalimantan, NTB dan Sulawesi), kegiatan ini berlagsung melalui via google meet. Masyarakat umum juga dapat mengikuti edukasi online dengan menyimak video live streaming yang ada di Channel Youtube KSR UNS. Pada seminar ini mengangkat dua topik yang terkait dengan New Normal yakni seputar kesehatan dan juga produktivitas. Fadjri Kirana Anggarani, S.Psi., MA merupakan pembicara yang yang mengusung pembahasan terkait Boost Productivity in New Normal Era. Dari sudut pandang yang berbeda, kami mengundang dr. Tonang Dwi Ardyanto, Sp.PK,Ph.D untuk menyampaikan materi tentang Healthy Life Style in New Normal Era. “Khusus untuk KSR mari kita jadi agen penyemangat positif yang terukur, sampaikan apa adanya karena ini lo yang terbaik, untuk seluruh masyarakat mari menjadi penyaring informasi” ujar dr. Tonang, Sp.PK., Ph. D “Kita harus mulai masuk pada fase move on, tetap dengan mengikuti standar bahwa kesehatan prioritas paling atas. Protokol kesehatan tetap dilakukan dan kita harus produktif dengan protokol kesehatan yang harus dipatuhi” ujar Fadjri Kirana Anggrani, S.Psi., MA. Harapannya dari kegiatan yang telah diselenggarakan itu dapat membantu masyarakat diluar sana untuk siap hadapi New Normal yang tentunya memiliki banyak perubahan di berbagai bidang kehidupan. Dengan demikian kita dapat ikut mengambil peran dalam menghadapi New Normal. [Rona Azzah Zalva P/HUMAS KSR PMI Unit UNS]
KSR UNS Tetap Menyelenggarakan Pendidikan di Masa Pandemi dan New Normal
Dalam kondisi pandemi Covid-19 dan new normal seperti ini KSR PMI Unit UNS tetap menyelenggarakan pendidikan bagi anggotanya dengan tajuk RENE PP (Refresh Online Pertolongan Pertama). Kegiatan ini merupakan serangkaian kegiatan refresh materi pertolongan pertama yang sebelumnya sudah pernah di sampaikan dengan para pemateri yang sudah terspesialisasi di bidangnya. RENE PP berlangsung dari tanggal 11 Juli – 23 Agustus 2020 dengan pertemuan yang sudah terjadwal sebelumnya. Dalam kegiatan ini anggota KSR PMI Unit UNS di tuntut aktif dalam bertanya mengenai pemaparan materi yang kurang jelas. Bentuk follow up dari pemaparan materi yang sudah di sampaikan yaitu post test. Post test disini dapat digunakan dalam mengukur tingkat pemahaman materi oleh peserta RENE PP. Kegiatan ini menggunakan aplikasi Google Meet dan dalam penyampaiannya para pemateri dapat menggunakan PPT dan video untuk pemaparan di setiap materinya. “RENE PP ini bertujuan untuk me-refresh materi-materi kepalangmerahan yang harapannya anggota KSR PMI Unit UNS walaupun dibatasi pandemi tetap siap untuk diterjunkan” ujar Ghany Maulana Al Azziz (Ketua Pelaksana). “RENE PP menurutku bagus banget, menjaga kualitas anggotanya. Jadi nambah pengetahuan baru, menyamakan persepsi dan metodenya juga nggak satu arah aja, jadi kita sama-sama belajar bareng” ujar Alifa (Anggota Aktif KSR PMI Unit UNS) Dengan dilaksanakannya kegiatan ini diharapkan dapat tetap menjaga semangat dan kualitas dari anggota aktif KSR PMI Unit UNS. Serta tetap mempersiapkan para relawan tangguh yang siap sedia di terjunkan dalam kondisi apapun. Pandemi tak menghalangi tuk tetap belajar dan berkontribusi, relawan sejati selalu siap saat ini besok atau kapan pun. Siamo Tutti Fratelli (Rona Azzah Zalva Prastanti/Humas KSR PMI Unit UNS)
ICRC : Berikan Bantuan Medis pada 12 Rumah Sakit di Beirut
Dok. icrc.org (ICRC melakukan pendistribusian awal bantuan medis ke 12 rumah sakit di Beirut dan sekitarnya) Beirut – Selasa (4/8) terjadi ledakan besar yang mengguncang Port of Beirut pada pukul 18.02 waktu setempat. ICRC secara langsung memberikan bantuan pasca ledakan di Beirut serta tetap mendukung Lebanon selama masa-masa sulit ini. Setelah ledakan mengerikan kemarin, ICRC melakukan pendistribusian awal bantuan medis ke 12 rumah sakit di Beirut dan sekitarnya. ICRC akan memberikan lebih banyak dukungan jika diperlukan, baik kepada Palang Merah Lebanon atau rumah sakit maupun fasilitas medis di seluruh Lebanon. Beberapa korban luka telah dibawa ke RS Rafik Hariri, yang telah bekerjasama dengan ICRC sejak 2016, tempat ini juga merupakan rujukan layanan kesehatan terbaik dan menjadi pusat diagnosis dan perawatan COVID-19 utama sejak dimulainya pandemi di Lebanon. Bagi mereka yang ada di Lebanon, ICRC menyerukan kepada masyarakat untuk berdonor darah di pusat-pusat Palang Merah Lebanon. Akibat dari ledakan besar tersebut, Lebanon mengalami gempa susulan. Lebanon juga telah mengalami kondisi yang sulit pasca berbulan-bulan dilanda krisis ekonomi dan pandemi COVID-19. Kerusakan juga berdampak buruk pada pelabuhan yakni menurunnya kapasitas pada sektor impor barang dan juga terhambatnya penyaluran bantuan kemanusiaan. Peran ICRC di Lebanon meliputi: Memberikan dukungan uang tunai kepada keluarga pengungsi rentan Lebanon dan Suriah. Menyediakan tempat rehabilitasi bagi pengungsi Palestina dan Suriah serta memberikan apartemen gratis untuk disewa dalam jangka waktu satu tahun. Membangun dan memperkuat infrastruktur pasokan listrik dan air untuk memastikan pengungsi maupun masyarakat memiliki akses air yang aman dan memadai. Fasilitas kesehatan ICRC memberikan perawatan untuk pasien yang terluka karena senjata, serta perawatan kesehatan darurat untuk kelompok rentan. Mendukung pelayanan Kesehatan Primer, Rehabilitasi Fisik, Kesehatan Mental dan Psikososial. Melakukan advokasi dengan pihak berwenang dan pemangku kepentingan untuk terus menghormati prinsip non-refoulment (pengusiran ke negara asal) dan menentang deportasi serta pemulangan paksa. Diharapkan dengan adanya bantuan medis lebih awal akan membantu dalam penanganan korban yang terdampak ledakan di Beirut. Kepekaan antara sesama memang sangat dibutuhkan, jangan lelah untuk menolong dan berbagi, Salam Kemanusiaan!. (Humas KSR PMI Unit UNS/Rona Azzah Zalva Prastanti) Sumber : https://www.icrc.org/en/document/beirut-emergency-medical-supplies-delivered-12-hospitals-blood-donations-sought
PENULARAN COVID-19 MELALUI DROPLET ATAU AIRBONE, APA BEDANYA?
Kasus positif Covid-19 di dunia semakin hari semakin bertambah. Jumlah kasus Covid-19 di Indonesia sendiri meningkat sebesar 1.282 per tanggal 12 Juli 2020, sehingga total kasus menjadi 76.981. Persebaran Covid-19 yang sejauh ini kita ketahui melalui air liur, sekresi, dan kontak fisik dengan penderita. Baru-baru ini WHO menginformasikan bahwa penyebaran dapat melalui udara (airbone), namun perlu dilakukan kajian lebih lanjut mengenai hal tersebut. Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona Achmad Yurianto menyampaikan dalam konferensi persnya kemarin 13 Juli 2020, bahwa penyebaran Covid-19 masih terjadi melalui droplet akan tetapi perlu diwaspadai juga pada mikrodroplet (droplet ukuran kecil) yang bisa terbawa di udara. Perbedaan pernularan melalui droplet dan udara selain pada ukuran dropletnya juga media persebarannya, jika melalui droplet medianya berupa alat-alat atau barang-barang yang telah terkontaminasi. Sedangkan, droplet kecil yang terbawa udara bisa bertahan lama kemudian dapat masuk ke ruangan dengan ventilasi dan sirkulasi udara yang kurang maksimal. “Penggunaan masker mutlak harus dilakukan, bukan face shield. Karena kita tahu pada mikrodroplet dia akan mengambang diudara, droplet ukuran besar bisa kita cegah dengan menggunakan face shield, oleh karena itu tetap gunakan masker,” tambah Yuri. Langkah preventif yang selama ini dianjurkan tetap harus kita patuhi, diantaranya memakai masker, menjaga jarak minimal 1 meter, menghindari kerumunan, rajin mencuci tangan, dan menjaga kebersihan lingkungan. Beragamnya media penularan tidak boleh membuat kita menyerah pada wabah ini, namun terus berusaha menghadapinya. (Humas KSR PMI Unit UNS/Nur Aisyah) Sumber : https://covid19.go.id https://www.kemkes.go.id/article/view/20071300003/waspada-penularan-covid-19-di-dalam-ruangan.html
JAMUR ENOKI, MEMBAHAYAKAN TUBUH?
Indonesia baru-baru ini digemparkan dengan beredarnya Jamur Enoki hasil import dari Korea Selatan yang terkontaminasi bakteri Listeria. Apa itu bakteri Liseria dan bahayanya untuk kesehatan? Serta langkah pencegahan yang harus kita lakukan harus bagaimana? Bakteri Liseria atau Listeria monocytogenes merupakan salah satu bakteri patogen yang bisa mengakibatkan infeksi usus atau listeriosis. Bakteri yang ikut terkonsumsi akan tumbuh di usus dan menyerang mukosa. Selanjutnya, masuk ke dalam pembuluh darah dan menyerang jaringan yang lain, termasuk saraf. Dapat menimbulkan efek serius pada golongan rentan seperti, balita, lansia, serta ibu hamil. Risiko mortalitas sebesar 24% dapat terjadi ketika bakteri ini menginfeksi kelompok rentan seperti wanita hamil dan calon bayinya, orang lanjut usia, anak-anak dan orang-orang dengan penyakit immunocompromised (penurunan imun tubuh) seperti misalnya pasien kanker (penerima kemoterapi), kanker darah, AIDS, transplantasi organ, dan penerima terapi kostikoteroid. Seringkali wanita hamil yang terinfeksi tidak sampai menimbulkan sakit, namun ketika bakteri masuk ke dalam janin maka dapat mengakibatkan keguguran pada janin. Waktu yang dibutuhkan bakteri untuk menimbulkan gejala penyakit listeriosis (masa inkubasi) antara 2 hingga 70 hari. Sebagaimana penuturan dari pakar Keamanan Pangan UGM, Prof. Dr. Ir. Endang S. Rahayu, MS., bahwa bakteri Liseria yang terkonsumsi ibu hamil dapat membahayakan kandungannya. Beliau juga menjelaskan bakteri ini dikenal sebagai bakteri psikrotrofik yang dapat tumbuh pada suhu rendah. Mampu tumbuh diantara suhu 1-44°C, dengan suhu optimum 35-37°C. Namun, pada suhu 7-10°C masih bisa tumbuh dengan cepat. Listeria monocytogenes juga dapat bertahan pada kondisi garam yang tinggi dan pH>5. Selain itu, juga resisten terhadap pengeringan. Sehingga, sebagai langkah pencegahan tercemarnya bahan makanan yang kita miliki dapat diterapkan proses pengemasan terpisah pada jamur Enoki atau sayuran-sayuran lainnya dan dilakukan pemanasan saat mengolahnya, serta tetap menjaga kebersihan dan sanitasi lingkungan. Kebersihan merupakan kebutuhan setiap orang, bukan hanya demi terhindar dari virus atau bakteri namun karena setiap orang merasa butuh menjaga kebersihan dirinya sendiri. Serta perlulah kita memastikan kehigenisan makanan yang akan kita konsumsi. (Humas KSR PMI Unit/UNS Nur Aisyah) Sumber : https://ugm.ac.id/id/berita/19626-pakar-ugm-bagi-tips-cara-cegah-penyebaran-bakteri-listeria http://ik.pom.go.id/v2016/artikel/Mengenal%20Listeria%20Monocytogenes%20Sebagai%20Agen%20Penyebab%20Keracunan%20Pangan.pdf