SURAKARTA – Ratusan relawan dari berbagai instansi mengikuti kegiatan bersih-bersih sungai Pepe didepan terminal Tirtonadi, Minggu (24/2). Acara ini dihadiri kurang lebih 200 orang relawan dari BPBD, BASARNAS, SAR UNS, SAR MTA, SAR RAJAWALI, PMI dan instansi yang lainnya. KSR PMI Unit UNS sebagai bagian dari PMI Kota Surakarta turut serta dalam serangkaian acara tersebut dengan mengirimkan 11 relawan, jumlahnya cukup banyak dibandingkan dengan KSR Unit lain. Acara yang diadakan oleh BPBD ini merupakan hasil dari koordinasi instansi-instansi yang ada, antara lain BPBD, BASARNAS, PMI dan instansi lainnya. Kerjasama ini membahas berbagai kegiatan bermanfaat, dan kegiatan positif seperti forum sikaturahmi. Kemudian disepakati kegiatan bersih-bersih sungai di Tirtonadi sambil mensosialisasikan atau mengedukasi masyarakat agar tidak membuang sampah sembarangan. Ini merupakan acara yang pertama kali diadakan oleh BPBD. Rangkaiankegiatan diawali dengan senam yang diikuti para relawan dan warga sekitar. Setelah itu langsung diadakan koordinasi berupa pembagian kerja antara lain : bagian bersih-bersih sungai, bagian mengambil sampah, bagian promosi atau edukasi ke masyarakat dan bagian dapur umum. “Harapannya acara ini bukan acara terakhir tetapi akan acara yang lain, saya pribadi dan teman-teman optimis, kita punya potensi besar dan insyaallah pada tahun 2019 ini akan menjadi lebih baik lagi dari tahun kemarin. Kita akan membuat kegiatan yang memiliki nilai lebih dibanding tahun sebelumnya.” menurut Krisnantiyo Bayu Aji selaku kepala seksi bidang SDM dan Penanggulangan Bencana sekaligus mewakili PMI Surakarta dalam acara susur sungai.
Pelantikan Pengurus KSR UNS Periode 2019 “Selaras Bersama, Mengabdi dengan Cinta”
KSR Pagi!!! Penetapan pengurus KSR PMI Unit UNS Periode 2019 telah terlaksana pada hari Selasa (19/2) pukul 16.00 WIB di Ruang Sidang IV Rektorat Universitas Sebelas Maret Surakarta. Kegiatan ini melantik 23 orang pengurus baru KSR PMI Unit UNS periode 2019 yang menggantikan Pengurus Periode 2018 dibawah Ketua Umum Wawan Yudianto. Ditandai dengan penyerahan jabatan kepada Ketua Umum Terpilih Muhammad Arif Sudarsono. Sumpah Jabatan pun dilaksanakan sekaligus mengawali secara legal periode Pengurus 2019. Pelantikan pengurus KSR PMI Unit UNS periode 2019 ini dihadiri oleh Rahmad Budiarto selaku Alumni KSR, Drs. Rohman Agus Pratomo selaku Kepala Biro Mawa UNS, dr. Arina selaku perwakilan PMI Kota Surakarta, perwakilan KSR Unit se Surakarta dan perwakilan dari Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) tingkat universitas di UNS Dalam kegiatan ini Pak Tomi berpesan bahwa dalam kepengurusan ini kita dapat belajar berorganisasi dan menambah pengalaman dalam berhubungan dengan orang lain dengan sifat masing- masing yang berbeda.
Kilas Balik Bencana Alam di Tahun 2018
Telah terjadi banyak bencana di Indonesia sepanjang tahun 2018 lalu. Beberapa diantaranya berdampak parah pada kerusakan infrastruktur dan menimbulkan banyak korban jiwa. Menurut data yang dirilis Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada Senin (31/12/2018) total kejadian bencana yang terjadi di berbagai wilayah Indonesia per 30 Desember 2018 mencapai 2.564 bencana. Ribuan bencana tersebut menyebabkan 3.349 orang meninggal, 1.432 orang hilang, 21.064 orang luka-luka, 10,2 juta orang mengungsi dan terdampak bencana, 319.527 unit rumah rusak dan ribuan fasilitas umum rusak. Lokasi Potensi Gempa Bumi di Indonesia (Sumber: magma.vsi.esdm.go.id) Rangkaian bencana di Indonesia yang pertama yaitu gempa bumi di Lebak, Banten pada 23 Januari 2018 yang terasa hingga Jakarta, menyebabkan 479 rumah di wilayah Banten dan Jawa Barat rusak Memuncak pada gempa berkekuatan 6,4 skala Richter (SR) yang mengguncang Lombok yang menyebabkan 481 orang meninggal dan gempa 7,4 SR di Sulawesi Tengah yang mengakibatkan 2.113 orang meninggal. Berakhir dengan longsor yang terjadi di Kabupaten Sukabumi. Jumlah bencana alam tahun 2018 memang lebih sedikit dari pada tahun 2017 yang mencatat 2.862 bencana. Namun jumlah korban pada tahun 2017 jauh lebih rendah, yaitu 378 kasus kematian, dibandingkan tahun 2018 yang mencapai 3.349 kasus kematian. Pemberian bantuan kepada warga yang terdampak bencana. (Sumber: instagram/palangmerah_indonesia) Hingga saat ini Palang Merah Indonesia (PMI) terus berupaya memberikan bantuan kepada seluruh warga yang terdampak bencana alam. Relawan PMI dari berbagai daerah turut membantu dalam memberikan bantuan kepada para korban. Bebagai kegiatan yang dilakukan relawan PMI tersebut berupa assesment, evakuasi, pertolongan pertama, dapur umum, pelayanan kesehatan, distribusi bantuan serta upaya pemulihan psikologis bagi warga yang terdampak bencana tersebut. Sumber: Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)
Seabad Lebih Terbentuk, Kini Ancaman Anak Krakatau Semakin Nyata
PVMBG (Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi) Badan Geologi ESDM (Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral) telah menaikan status Anak Gunung Krakatau dari Waspada (Level II) menjadi Siaga (Level III). Dengan adanya kenaikkan status Anak Gunung Krakatau menjadi Siaga tersebut, zona berbahaya yang semula 2 km ditingkatkan menjadi 5 km. Masyarakat dan wisatawan dilarang melakukan aktivitas dalam radius 5 km dari puncak kawah. Hal ini dikarenakan terdapat bahaya erupsi berupa lontaran batu pijar, awan panas dan abu vulkanik pekat. Anak Gunung Krakatau sendiri telah kembali aktif dan memasuki fase erupsi mulai 29 Juli 2018 dan terus meningkat hingga sekarang. Pada Agustus 2018 lalu, gunung yang terletak di Selat Sunda ini erupsi sebanyak 576 kali dalam sehari. Anak Gunung Krakatau merupakan satu dari 127 gunung berapi di Indonesia yang berada dalam zona cincin api. Sebagaimana diketahui, salah satu zona vulkanik paling aktif di dunia adalah zona cincin api atau yang biasa disebut ring of fire. Zona cincin api tersebut membentang dari pesisir barat Amerika kemudian sepanjang Aleutian Alaska dan turun ke pesisir timur Asia. Anak Gunung Krakatau yang semula tidak ada, merupakan hasil letusan Gunung Krakatau setelah 40 tahun. Pada 26 sampai 27 Agustus 1883 terjadi letusan amat dahsyat yang menghancurkan hampir 60 persen tubuh Krakatau di bagian tengahnya, lalu terbentuklah Lubang Kaldera. Letusan itu menghancurkan Gunung Danan, Gunung Perbuwatan, serta sebagian Gunung Rakata di mana setengah kerucutnya hilang, membuat cekungan selebar 7 km dan sedalam 250 meter. Anak Krakatau mulai terlihat pada 29 Desember 1927 ketika sejumlah nelayan dari Jawa menyaksikan ada uap dan abu muncul dari Kaldera yang masih aktif. Setiap bulan Kaldera yang kemudian disebut Anak Gunung Krakatau bertambah tinggi sekitar 0,5 meter atau 6 meter per tahun. Sampai saat ini Anak Gunung Krakatau termasuk gunung yang masih aktif dan sewaktu-waktu bisa meletus, untuk itu Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi masih terus memantau aktivitas Anak Gunung Krakatau. Dengan adanya fenomena ini Palang Merah Indonesia (PMI) turut terlibat dalam penyediaan lokasi evakuasi apabila terjadi bencana. Salah satu tempat yang disediakan adalah Kota Cilegon, seperti : Gunung Cipala, Gunung Batur, dan lain-lain. Sumber: Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM)
ICRC: Restoring Family Links, Layanan ICRC Guna Permudah Pencarian Korban Bencana
Bencana yang besar baru-baru ini melanda wilayah Perairan Selat Sunda. Tsunami yang terjadi di Banten dan Lampung pada Sabtu (22/12/2018) pukul 21.35 telah menimbulkan banyak kerugian material maupun korban jiwa yaitu sebanyak 373 orang meninggal dunia, 1.459 orang luka dan 128 orang dinyatakan masih hilang.Menurut BMKG bencana Tsunami di Banten dan Lampung tersebut datang tanpa adanya gempa,maupun angin topan yang besar. Selain banyaknya korban jiwa yang berjatuhan, banyak keluarga yang hilang dan terpisah tanpa tahu keberadaan maupun keadaannya. Berdasarkan laporan BNPB sebanyak 128 orang masih dinyatakan hilang (update Senin 24/12/18 pukul 17.00 WIB). Dalam merespons bencana Tsunami yang terjadi di Banten dan Lampung, ICRC (Komite Internasional Palang Merah) bekerjasama dengan PMI (Palang merah Indonesia) menyediakan layanan Pemulihan Hubungan Keluarga (Restoring Family Links/RFL). Pemulihan hubungan keluarga bukan berarti pemulihan hubungan keluarga yang terpisah dikarenakan konflik dalam keluarga. Melainkan pemulihan hubungan keluarga akibat Tsunami yang terjadi. RFL atau pemulihan hubungan keluarga dapat dilakukan dengan mengakses situs http://familylinks.icrc.org/lampung-banten untuk mendaftarkan orang hilang maupun melaporkan diri bahwa selamat dari bencana Tsunami di Banten dan Lampung. Melalui layanan RFL tersebut informasi mengenai pencarian orang hilang dan orang yang telah melaporkan bahwa mereka selamat dari bencana Tsunami di Banten dan Lampung melalui daftar sejumlah nama yang disediakan atas laporan kehilangan maupun yang menyatakan bahwa dirinya telah selamat Dengan adanya layanan RFL ini diharapkan dapat memulihkan kembali hubungan keluarga, memberikan kepastian atas nasib seseorang serta mencegah perpisahan.
PELATIHAN TEKNIS WASH, PERTAMA SE-INDONESIA
Pelatihan Teknis Water, Sanitation, and Hygiene Promotion (WASH) Korps Sukarela Palang Merah Indonesia 2018 merupakan acara yang dilatarbelakangi oleh minimnya pengetahuan mengenai air dan sanitasi dalam kedaruratan di masyarakat menambah kerentanan masyarakat terhadap ancaman bencana di wilayahnya. Berawal dari latar belakang tersebut, KSR PMI Unit UNS akhirnya mengadakan ”Pelatihan Teknis Water, Sanitation, and Hygiene Promotion (WASH) Korps Sukarela Palang Merah Indonesia 2018” pertama se-Indonesia dengan mengangkat tema “Membentuk Relawan Mahasiswa yang Terampil dan Militan di Bidang WASH”. Acara yang diselenggarakan sejak hari Kamis (01/11) hingga hari Jumat (09/11) ini bertempat di Hotel Pringgosari, Tawangmangu dan diikuti oleh 25 (dua puluh lima) orang peserta yang berasal dari berbagai penjuru Indonesia. Kemarin, Kamis (01/11) Pelatihan Teknis Water, Sanitation, and Hygiene Promotion (WASH) Korps Sukarela Palang Merah Indonesia 2018 telah resmi dilaksanakan. Bertempat di Ruang Sidang IV Rektorat, para peserta mengikuti serangkaian acara Grand Opening yang juga dihadiri oleh perwakilan PMI Pusat, Kepala Bidang Relawan, H. Muhammad Muas, S.H., perwakilan PMI Solo, Budi Purwanto M.Si dan M. Farid Sunarto, S.Pd serta perwakilan Walikota Surakarta, Ahli Bidang Keuangan, Ir.Lilik Joko Septyanto. “Langkah yang sangat berani bagi KSR PMI Unit UNS, walaupun dengan resiko yang lumayan tinggi, tapi ini langkah yang bagus dan patut untuk diacungi jempol. Karena biasanya pun jarang yang mengadakan pelatihan terkhusus WASH yang memang hanya bisa didapatkan dari PMI. Sangat bagus untuk membuka wawasan baru dan tetap dipertahankan.” Tutur Pak Andi Pratikno selaku salah satu fasilitator pelatihan dari PMI Temanggung. “Tidak menyangka pelatihannya bias berjalan lancar sesuai yang diharapkan. Dapat mengadakan Pelatihan Teknis WASH yang pertama di perguruan tinggi menjadi salah satu kebanggan tersendiri bagi saya dan panitia dari KSR PMI Unit UNS. Diharapkan peserta yang mengikuti Pelatihan ini bisa menjadi relawan terspesialisasi di bidangnya, yang mampu terjun ke bencana langsung. Karena disaat bencana bisa dipastikan bahwa krisis air akan terjadi, dan hanya sedikit orang yang memahami tentang Water Sanitation and Hygiene Promotion (WASH). “ Tutur Luqman Satria Pradana selaku Ketua Panitia Pelatihan Teknis WASH KSR PMI Unit UNS.
Selamat Datang di Keluarga Besar KSR PMI Unit UNS Angkatan XXVIII
“Menjadi relawan memang butuh komitmen dalam diri sendiri untuk mengabdi demi kemanusiaan. Dengan merelakan waktu, tenaga dan pikiran tanpa mengharapkan imbalan apapun. Semua itu bukan karena kamu tidak berharga, tapi karena kamu terlalu berharga untuk dinilai dengan uang.” Pada hari kamis (27/09) sampai Minggu (30/09), Diklatsar Lapang Angkatan XXVIII oleh KSR PMI Unit UNS telah sukses diselenggarakan di Telogo Dringo, Tawangmangu Karanganyar Jawa Tengah. Rangkaian kegiatan regenerasi anggota ini berlangsung cukup lama. Dimulai dari orientasi, seleksi fisik dan wawancara, pradiklat hingga pada tahap Diklat Ruang dan Diklat Lapang menghasilkan 59 peserta relawan tangguh KSR PMI Unit UNS. Pada kegiatan ini, peserta dididik dan dilatih mulai dari fisik maupun mental agar nantinya sudah siap dan lebih kuat ketika berada di lokasi bencana dengan lingkungan yang beraneka ragam. Pendidikan dan Pelatihan ini diharapkan membentuk peserta menjadi relawan sejati yang tangguh dan selalu siap siaga. Kegiatan yang digelar selama sepekan ini menuntut peserta dalam mengaplikasikan segala ilmu pertolongan pertama yang sudah diajarkan sedari awal kegiatan. “ Senang, seru, capek, tapi disamping itu semua saya gambarkan sebagai sesuatu yang menantang. Pantang bagi saya berhenti ditengah jalan sebelum mencapai tujuan. Diklatsar KSR PMI Unit UNS memang berat, tapi saya selalu yakin tidak ada yang sia sia selama ditujukan untuk bersama. Banyak momen yang tidak terlupakan dan tidak habis diceritakan, mengenai arti berjuang, bersama, menjadi keluarga, bahu membahu untuk jadi relawan yang sesungguhnya.” tutur Angga F T D3 Manajemen Pemasaran Fakultas Ekonomi dan Bisnis. ” Diklatsar KSR PMI Unit UNS adalah gerbang pintu utama yang harus dilewati oleh seseorang untuk dapat menjadi anggota KSR UNS. Dimana mereka harus berjuang melewati beberapa tahapan yang tidak mudah. Diklatsar mungkin memang berat, tapi itu tidak akan sebanding dengan apa yang nantinya didapatkan, yaitu Keluarga besar KSR PMI Unit UNS” tutur Wawan Yudianto, selaku Ketua atau yang biasa disebut dengan Komandan KSR PMI Unit UNS.