Pada hari ini tepatnya tanggal 8 Mei 2019 merupakan perayaan hari Palang Merah dan Bulan Sabit Merah sedunia. Tanggal ini dipilih sebagai peringatan lahirnya Henry Dunant, seorang pria bekebangsaan Swiss yang memunculkan konsep Kepalangmerahan. Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah merupakan kumpulan organisasi yang bergerak di bidang kemanusiaan, yang terdiri atas tiga komponen yaitu: Komite Palang Merah Internasional / International Committee of the Red Cross (ICRC) Federasi Internasional Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah/ International Federation of Red Cross and Red Crescent Societies (IFRC) Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Nasional Peringatan hari Palang Merah dan Bulan Sabit Sedunia merupakan pengakuan atas kontribusi dan pencapaian luar biasa jutaan relawan dan staf di seluruh dunia yang setiap hari memelihara komitmen pada kemanusiaan. Pada peringatan kali ini mengangkat tema tentang Cinta (Love), yaitu sebuah ungkapan rasa cinta publik masyarakat pada Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional. Ungkapan ini sebagai bentuk apresiasi dan penghargaan kepada para relawan dan staf Palang Merah atas kinerja dalam bidang kemanusiaan yang telah dilakukan. KSR PMI Unit UNS sendiri merupakan salah satu bentuk kegiatan mahasiswa yang bergerak di bidang kepalangmerahan dan kemanusiaan. KSR PMI Unit UNS berada di bawah naungan Palang Merah Indonesia khususnya cabang kota Surakara. (Humas KSR PMI Unit UNS/Lela Hasna)
Grand Closing Pelatihan Kedaruratan di Rumah dan Pelatihan Pertolongan Pertama
SOLO – Telah dilaksanakan Grand Closing Pelatihan Kedaruratan di Rumah dan Pelatihan Pertolongan Pertama di RW. 20 Kelurahan Kaplingan, Kecamatan Jebres, Surakarta pada Sabtu, 4 Mei 2019. Kegiatan ini dilaksanakan dengan tujuan untuk menyejahterakan lansia dengan menerapkan ilmu Perawatan Kedaruratan di rumah dan Pertolongan Pertama yang telah didapat. Selain itu, setiap peserta juga diharapkan mampu membagi pengetahuan dan pengalaman yang telah diperoleh kepada orang disekitarnya. Sebagai tindak lanjut dari pelatihan yang telah dilaksanakan KSR PMI Unit UNS juga membentuk koordinator untuk kader dalam melaksanakan Kampung Cinta Lansia (KACILA). Para kader tersebut terdiri dari kader pengecekan tekanan darah, kader senam sendi dan tulang, dan kader pelatihan Perawatan Kedaruratan di rumah dan Pertolongan Pertama. Acara diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Hymne PMI yang diikuti semua peserta pelatihan. Selanjutnya acara dilanjutkan dengan sambutan yang disampaikan oleh Sdr. M. Arif Sudarsono selaku Komandan KSR PMI Unit UNS dan Bapak Krisnantyo Baju Aji selaku perwakilan dari PMI kota Surakarta. Dalam sambutannya Bapak Krisnantyo menyampaikan bahwa kegiatan ini telah dilaksanakan dengan sangat luar biasa, dengan memberikan ilmu Perawatan Kedaruratan di rumah dan Pertolongan Pertama yang harapannya dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dan memiliki dampak positif bagi masyarakat. Kegiatan ini juga berkesinambungan dengan program PMI Surakarta yakni Griya PMI Peduli dan Griya PMI Bahagia yang juga memiliki tujuan untuk mengetuk hati masyarakat dengan memuliakan kaum lansia. Menurut salah satu peserta pelatihan, Ibu Kiswati mengungkapkan “ Dengan mengikuti pelatihan ini saya bisa mendapat banyak ilmu terutama dalam perawatan lansia dan harapannya setelah acara ini RW 20 menjadi kampung yang sehat dan kepada panitia semoga sukses dan semangat.” Menurut Bapak ketua RW 20, Bapak Sumardi mengungkapkan “Kami berterima kasih kepada KSR PMI Unit UNS yang telah mengadakan pelatihan ini harapannya para warga dapat mandiri untuk menerapkan di kehidupan sehari-hari dan pelatihan semacam ini bisa tetap dilaksanakan untuk menjaga kesehatan warga kami.” Kami dari KSR PMI Unit UNS berharap dalam kegiatan di RW 20 Kelurahan Kaplingan Kecamatan Jebres Surakarta ini dapat dilaksanakan secara mandiri oleh warga sekitar yang telah dikaderisasi oleh KSR PMI Unit UNS. (Humas KSR PMI Unit UNS/ Amelia Nurhuda Kasanah)
Latihan dan Pemantapan KSR PMI Unit UNS Angkatan XXVIII
Gondosuli, Karanganyar – Pada Jumat-Minggu, 26 hingga 28 April 2019 lalu KSR PMI Unit UNS telah sukses menyelenggarakan Latihan dan Pemantapan atau yang disebut dengan LANTAP. Kegiatan LANTAP pada tahun ini diikuti anggota KSR PMI Unit UNS angkatan XXVIII yang bertempat di Gondosuli, Tawangmangu, Karanganyar, Jawa Tengah. Acara ini merupakan puncak dari pelatihan anggota muda angkatan XXVIII KSR PMI Unit UNS yang diikuti oleh 43 peserta. Dalam LANTAP ini peserta dikondisikan menjadi seorang relawan yang siap membantu suatu daerah yang sedang mengalami bencana. Dengan bekal materi yang telah diberikan selama LKPA (Latihan Keterampilan dan Pengembangan Anggota), peserta diharapkan untuk mampu menghadapi keadaan bencana. Anggota KSR PMI Unit UNS dididik dan dilatih untuk siap ketika mendapatkan instruksi untuk turun bencana. Latihan dan Pemantapan KSR PMI Unit UNS Angkatan XXVIII ini menekankan pada simulasi materi manajemen bencana. Manajemen bencana adalah serangkaian kegiatan yang dibuat untuk menghadapi situasi bencana yang darurat, serta siap untuk membantu orang dalam menghadapi bencana. Dalam manajemen bencana, seluruh aspek kebencanaan dijalankan oleh peserta. Aspek-aspek manajemen bencana itu antara lain Assestment bencana, Dapur umum, ICS (Incidental Command System and Triage), Logistik dan Distribusi, RFL (Restoring Family Links), Shelter, WASH (Water Sanitation and Hygiene Promotion), dan PSP (Physcological Support Proragme). “LANTAP-nya seru, tidak seperti yang saya bayangkan sebelumnya. Dalam LANTAP ini angkatan XXVIII dapat menghabiskan banyak waktu bersama dan saya dapat lebih mengetahui tentang karakteristik teman-teman angkatan saya. Berbagai macam kegiatan kami laksanakan bersama mungkin berat saat longmarchnya, tapi saya senang karena dapat melaluinya bersama teman-teman saya.” tutur Rona Azza salah satu peserta dari prodi Pendidikan Geografi. “Harapannya di Pendidikan formal terakhir para anggota ini dapat berkembang ke tahap selanjutnya yang lebih dewasa, yang siap mengemban amanah lebih sebagai Anggota. Kedepannya, mereka dapat memanfaatkan bekal ilmu yang telah diberikan. Ibarat kata, Lantap bukanlah akhir, namun sebuah permulaan” jelas M Arif Sudarsono selaku Komandan KSR PMI Unit UNS. Kegiatan Latihan dan Pemantapan ini kemudian ditutup dengan sarasehan dan sharing bersama dari berbagai angkatan ANGGOTA KSR PMI Unit UNS. (Humas KSR PMI Unit UNS/ Lela Hasna)
Yuk kenali gejala dan penyebab Malaria!
Sumber gambar : www.independent.co.uk Halo Sobat KSR UNS! Kali ini dalam rangka peringatan Hari Malaria Sedunia pada 25 April 2019, yuk kita kenali gejala dan penyebab dari Malaria. Penyakit malaria merupakan penyakit endemik di Indonesia. Kedua penyakit ini ditularkan oleh nyamuk sebagai vektor penularan penyakit. Pada dasarnya nyamuk hidup di habitat pantai, hutan atau gunung dengan menghisap darah pada binatang yang ada di habitat tersebut. Namun seiring dengan rusaknya lingkungan ekosistem hutan, kehidupan dan keseimbangan alami tempat hidup mereka pun terganggu. Nyamuk pun menulari sumber dan lokasi kehidupan baru. Orang-orang sehat yang keluar masuk hutan, terpaksa harus menerima gigitan nyamuk, dan pulang membawa parasit di dalam darahnya. Demikian pula penduduk yang bermukim disekitar hutan menjadi sasaran terdekat nyamuk-nyamuk hutan yang mencari sumber kehidupan mereka. Gejala Malaria Gejala malaria biasanya akan muncul antara satu sampai dua minggu setelah tubuh terinfeksi. Gejala juga bisa muncul setahun setelah gigitan nyamuk, namun kasus ini jarang terjadi. Gejala-gejala malaria umumnya terdiri dari demam, berkeringat, menggigil atau kedinginan, muntah-muntah, sakit kepala, diare, dan nyeri otot. Jika Sobat sudah terlanjur mengalami gejala-gejala malaria, segera temui dokter agar bisa dilakukan diagnosis dan penanganan secepatnya. Malaria dapat didiagnosis dengan mudah melalui tes darah yang sederhana. Parasit Penyebab Malaria Malaria disebabkan oleh parasit Plasmodium. Nyamuk Anopheles betina merupakan vektor dari parasit Plasmodium. Dua jenis parasit yang umum di Indonesia adalah Plasmodium falciparum dan Plasmodium vivax. Gigitan nyamuk malaria lebih sering terjadi pada malam hari. Setelah terjadinya gigitan, parasit akan masuk ke dalam aliran darah. Penyebaran penyakit malaria juga bisa terjadi melalui transfusi darah atau melalui pemakaian jarum suntik secara bergantian. Meski kasus ini jarang sekali terjadi, Sobat tetap harus berhati-hati. Pencegahan Malaria Upaya pencegahan yang paling mudah yaitu menghindari diri kita dari gigitan nyamuk. Itu adalah cara yang paling penting untuk mencegah penularan malaria. Sobat bisa memakai kelambu untuk menutupi ranjang saat tidur, menyingkirkan genangan air di sekitar rumah, memakai losion anti serangga, dan menggunakan pakaian atau selimut yang menutupi kulit tubuh. Yuk Bersama kita jauhi Malaria! (Humas KSR PMI Unit UNS) Sumber : https://www.alodokter.com/malaria Cut Irsanya Nilam Sari. 2005. PENGARUH LINGKUNGAN TERHADAP PERKEMBANGAN PENYAKIT MALARIA DAN DEMAM BERDARAH DENGUE. Makalah. Dikutip dari http://www.rudyct.com/PPS702-ipb/09145/cut_irsanya_ns.pdf
Sejuta Cinta untuk Lentera
Surakarta – Pada Minggu (14/4), KSR PMI Unit UNS telah mengadakan kegiatan Bakti Sosial di Yayasan Lentera. Yayasan yang berada di komplek Taman Makam Pahlawan Kusuma Bhakti, Surakarta ini merupakan rumah singgah bagi anak-anak dengan HIV/ AIDS (ADHA). Kegiatan ini merupakan salah satu dari rangkaian acara Bulan Sehat dan Silaturahim Bareng Sedulur (SIBLUR) KSR PMI Unit UNS. Dengan tajuk “Sejuta Cinta untuk Lentera”, acara ini ditujukan untuk para ADHA yang singgah di rumah Lentera. Rangkaian kegiatan Bakti Sosial KSR PMI Unit UNS dibuka dengan sambutan oleh M. Arif Sudarsono selaku Komandan KSR PMI Unit UNS dan Bapak Puger Mulyono selaku Pengurus Yayasan Lentera. Acara dilanjutkan dengan acara Inti yakni edukasi hidup bersih dengan tema Rajin Mandi. Edukasi ini dipandu oleh teman-teman KSR PMI Unit UNS dengan cara yang meneyangkan yakni mewarnai. Diawali dengan penjelasan singkat pentingnya mandi melalui video edukatif. Setelah itu dilanjutkan dengan permainan yang mengajarkan arti pentingnya mandi untuk ADHA. Selain games, juga ada dongeng yang disampaikan oleh Kak Nasir yang merupakan Angkatan 9 KSR PMI Unit UNS, dan sulap oleh kak Rio yang menghibur anak-anak di Yayasan Lentera. “Diharapkan banyak kegiatan positif seperti ini yang terus diadakan di Yayasan Lentera. Banyak stigma negatif dan diskriminasi masyarakat terhadap anak- anak dengan HIV Aids ini, dengan kegiatan ini saya berharap agar masyarakat juga mulai peduli dengan ADHA. Saya mengapresiasi kegiatan ini karena tidak banyak masyarakat maupun mahasiswa yang mau dan berani melakukan kegiatan disini.” menurut Puger Mulyono selaku pengurus Yayasan Lentera. “Acara ini diadakan sebagai wujud untuk mengkampanyekan bahwa yang dijauhi adalah penyakitnya (HIV/AIDS) bukan orang dengan panyakit tersebut” tambah M. Arif Sudarsono selaku Komandan KSR PMI Unit UNS. Acara ditutup dengan bermain tanya jawab dan membagikan bingkisan kepada setiap anak-anak Lentera. (Humas KSR PMI Unit UNS/ Lela Hasna dan Andina Ayu)
Kadar Hemoglobin Rendah? Coba Yuk 6 Jus Sehat Penambah Darah
Kamu sering ditolak donor darah karena HB rendah? Memiliki riwayat darah rendah alias anemia? Nah, Anemia ini menjadi salah satu penyakit yang menarik kekhawatiran dunia. Menurut World Health Organization, ada 2,3 miliar penduduk di dunia menderita anemia, separuhnya disebabkan zat besi dan lebih dari separuhnya kekurangan zat besi yang berfungsi untuk membentuk hemoglobin. Sementara di Asia Tenggara dan Afrika memiliki angka anemia yang tertinggi yaitu 85 persen. Sedangkan di Indonesia jumlah penderita anemia menempati posisi tertinggi kelima di dunia. Eits, tenang, ada banyak cara untuk mengatasi kasus anemia, pada kasus ekstrim penderita harus mendapatkan transfusi darah. Sedangkan untuk kasus anemia ringan, ada berbagai cara asyik yaitu dengan mengonsumsi minuman jus penambah darah. Apa saja? Check this out! Jus Peterseli Tanaman herbal yang biasa dipakai sebagai penghias makanan ini adalah alternatif pertama. Tanaman ini ternyata mengandung zat besi, vitamin, atau antioksidan yang bisa mendetokfikasi tubuh. Langkah membuatnya sangat sederhana dengan mem-blend peterseli bersama dengan air putih serta perasan lemon. Jus Bit Bit mengandung tinggi zat besi, yang mampu menambah energi tentunya juga sebagai minuman penambah darah. Warnanya yang merah juga menarik perhatian. Cara membuatnya cukup mudah dengan mem-blend buah bit dan wortel. Jus Blackberry, Strawberry, dan Apel Jus penambah buah kali ini mengandung tinggi zat besi, selain itu juga mengandung serat dan antioksidan yang mampu mendetoksiifikasi darah. Sehingga jus ini sangat menyehatkan dan direkomendasikan untuk penderita anemia. Aneka Buah (sumber : google.com) Jus Lobak dan Selada Air Salah satu cara mencegah anemia yang lainnya yakni dengan mengonsumsi sayuran rendah kalori, misalnya : lobak dan selada air. Cara membuatnya dengan mencampur 5 ikat selada air dan 4 buah lobak, jika anda suka tambahkan 2 genggam bayam lalu blend dan beri air secukupnya. Jus Wortel dan Selada air Wortel dan selada air merupakan kombinasi resep jus penambah darah dan juga dapat merevitalisasi tubuh. Selain itu, juga dapat menambah asupan serat dan meningkatkan performa fisik maupun mental ketika kekurangan materi. Rutin mengonsumsi resep jus ini dapat mencegah gejalan anemia. Jus Wortel, Bayam, dan Seledri Jus penambah darah satu ini mengandung beragam vitamin dan mineral yang meningkatkan energi ketika Anda menderita kelelahan kronis dan anemia. Tentunya akan efektif menambah darah ketika dikonsumsi rutin. Nah, itu tadi cara asyik untuk meningkatkan kadah HB dalam tubuh. Gimana? Tertarik mencoba? Yuk segera buat dan salam sehat!(Humas KSR PMI Unit UNS/ Amelia NK) Sumber :honestdocts.com, libang.depkes.go.id
Aksi Sosial Para Relawan untuk Sungai Pepe
SURAKARTA – Ratusan relawan dari berbagai instansi mengikuti kegiatan bersih-bersih sungai Pepe didepan terminal Tirtonadi, Minggu (24/2). Acara ini dihadiri kurang lebih 200 orang relawan dari BPBD, BASARNAS, SAR UNS, SAR MTA, SAR RAJAWALI, PMI dan instansi yang lainnya. KSR PMI Unit UNS sebagai bagian dari PMI Kota Surakarta turut serta dalam serangkaian acara tersebut dengan mengirimkan 11 relawan, jumlahnya cukup banyak dibandingkan dengan KSR Unit lain. Acara yang diadakan oleh BPBD ini merupakan hasil dari koordinasi instansi-instansi yang ada, antara lain BPBD, BASARNAS, PMI dan instansi lainnya. Kerjasama ini membahas berbagai kegiatan bermanfaat, dan kegiatan positif seperti forum sikaturahmi. Kemudian disepakati kegiatan bersih-bersih sungai di Tirtonadi sambil mensosialisasikan atau mengedukasi masyarakat agar tidak membuang sampah sembarangan. Ini merupakan acara yang pertama kali diadakan oleh BPBD. Rangkaiankegiatan diawali dengan senam yang diikuti para relawan dan warga sekitar. Setelah itu langsung diadakan koordinasi berupa pembagian kerja antara lain : bagian bersih-bersih sungai, bagian mengambil sampah, bagian promosi atau edukasi ke masyarakat dan bagian dapur umum. “Harapannya acara ini bukan acara terakhir tetapi akan acara yang lain, saya pribadi dan teman-teman optimis, kita punya potensi besar dan insyaallah pada tahun 2019 ini akan menjadi lebih baik lagi dari tahun kemarin. Kita akan membuat kegiatan yang memiliki nilai lebih dibanding tahun sebelumnya.” menurut Krisnantiyo Bayu Aji selaku kepala seksi bidang SDM dan Penanggulangan Bencana sekaligus mewakili PMI Surakarta dalam acara susur sungai.