Yuk kenali gejala dan penyebab Malaria!

Sumber gambar : www.independent.co.uk

Halo Sobat KSR UNS! Kali ini dalam rangka peringatan Hari Malaria Sedunia pada 25 April 2019, yuk kita kenali gejala dan penyebab dari Malaria. Penyakit malaria merupakan penyakit endemik di Indonesia. Kedua penyakit ini ditularkan oleh nyamuk sebagai vektor penularan penyakit. Pada dasarnya nyamuk hidup di habitat pantai, hutan atau gunung dengan menghisap darah pada binatang yang ada di habitat tersebut. Namun seiring dengan rusaknya lingkungan ekosistem hutan, kehidupan dan keseimbangan alami tempat hidup mereka pun terganggu. Nyamuk pun menulari sumber dan lokasi kehidupan baru.

Orang-orang sehat yang keluar masuk hutan, terpaksa harus menerima gigitan nyamuk, dan pulang membawa parasit di dalam darahnya. Demikian pula penduduk yang bermukim disekitar hutan menjadi sasaran terdekat nyamuk-nyamuk hutan yang mencari sumber kehidupan mereka.

Gejala Malaria                      

Gejala malaria biasanya akan muncul antara satu sampai dua minggu setelah tubuh terinfeksi. Gejala juga bisa muncul setahun setelah gigitan nyamuk, namun kasus ini jarang terjadi. Gejala-gejala malaria umumnya terdiri dari demam, berkeringat, menggigil atau kedinginan, muntah-muntah, sakit kepala, diare, dan nyeri otot.

Jika Sobat sudah terlanjur mengalami gejala-gejala malaria, segera temui dokter agar bisa dilakukan diagnosis dan penanganan secepatnya. Malaria dapat didiagnosis dengan mudah melalui tes darah yang sederhana.

Parasit Penyebab Malaria

Malaria disebabkan oleh parasit Plasmodium. Nyamuk Anopheles betina merupakan vektor dari parasit Plasmodium. Dua jenis parasit yang umum di Indonesia adalah Plasmodium falciparum dan Plasmodium vivax. Gigitan nyamuk malaria lebih sering terjadi pada malam hari. Setelah terjadinya gigitan, parasit akan masuk ke dalam aliran darah. Penyebaran penyakit malaria juga bisa terjadi melalui transfusi darah atau melalui pemakaian jarum suntik secara bergantian. Meski kasus ini jarang sekali terjadi, Sobat tetap harus berhati-hati.

Pencegahan Malaria

Upaya pencegahan yang paling mudah yaitu menghindari diri kita dari gigitan nyamuk. Itu adalah cara yang paling penting untuk mencegah penularan malaria. Sobat bisa memakai kelambu untuk menutupi ranjang saat tidur, menyingkirkan genangan air di sekitar rumah, memakai losion anti serangga, dan menggunakan pakaian atau selimut yang menutupi kulit tubuh. Yuk Bersama kita jauhi Malaria! (Humas KSR PMI Unit UNS)

Sumber : https://www.alodokter.com/malaria

 

Cut Irsanya Nilam Sari. 2005. PENGARUH LINGKUNGAN TERHADAP PERKEMBANGAN PENYAKIT MALARIA DAN DEMAM BERDARAH DENGUE. Makalah. Dikutip dari http://www.rudyct.com/PPS702-ipb/09145/cut_irsanya_ns.pdf

Sejuta Cinta untuk Lentera

Surakarta – Pada Minggu (14/4), KSR PMI Unit UNS telah mengadakan kegiatan Bakti Sosial di Yayasan Lentera. Yayasan yang berada di komplek Taman Makam Pahlawan Kusuma Bhakti, Surakarta ini merupakan rumah singgah bagi anak-anak dengan HIV/ AIDS (ADHA). Kegiatan ini merupakan salah satu dari rangkaian acara Bulan Sehat dan Silaturahim Bareng Sedulur (SIBLUR) KSR PMI Unit UNS. Dengan tajuk “Sejuta Cinta untuk Lentera”, acara ini ditujukan untuk para ADHA yang singgah di rumah Lentera.

Rangkaian kegiatan Bakti Sosial KSR PMI Unit UNS dibuka dengan sambutan oleh M. Arif Sudarsono selaku Komandan KSR PMI Unit UNS dan Bapak Puger Mulyono selaku Pengurus Yayasan Lentera. Acara dilanjutkan dengan acara Inti yakni edukasi hidup bersih dengan tema Rajin Mandi. Edukasi ini dipandu oleh teman-teman KSR PMI Unit UNS dengan cara yang meneyangkan yakni mewarnai. Diawali dengan penjelasan singkat pentingnya mandi melalui video edukatif. Setelah itu dilanjutkan dengan permainan yang mengajarkan arti pentingnya mandi untuk ADHA. Selain games, juga ada dongeng yang disampaikan oleh Kak Nasir yang merupakan Angkatan 9 KSR PMI Unit UNS, dan sulap oleh kak Rio yang menghibur anak-anak di Yayasan Lentera.

“Diharapkan banyak kegiatan positif seperti ini yang terus diadakan di Yayasan Lentera. Banyak stigma negatif dan diskriminasi masyarakat terhadap anak- anak dengan HIV Aids ini, dengan kegiatan ini saya berharap agar masyarakat juga mulai peduli dengan ADHA. Saya mengapresiasi kegiatan ini karena tidak banyak masyarakat maupun mahasiswa yang mau dan berani melakukan kegiatan disini.” menurut Puger Mulyono selaku pengurus Yayasan Lentera.

“Acara ini diadakan sebagai wujud untuk mengkampanyekan bahwa yang dijauhi adalah penyakitnya (HIV/AIDS) bukan orang dengan panyakit tersebut” tambah M. Arif Sudarsono selaku Komandan KSR PMI Unit UNS. Acara ditutup dengan bermain tanya jawab dan membagikan bingkisan kepada setiap anak-anak Lentera. (Humas KSR PMI Unit UNS/ Lela Hasna dan Andina Ayu)