Dilansir dari Laporan Situasi 10 per hari Rabu, (08/08) pukul 21.00 WIB,  Gempa berkekuatan 7.0 Skala Richter mengguncang Lombok, Minggu ( 05/08 2018 ) pukul 18.46 WITA mengakibatkan 168 orang meninggal dunia serta hampir 80 ribu jiwa mengungsi di beberapa titik pengungsian. Gempa juga menyebabkan 333 Luka Berat, 375 Luka Ringan, 20.402 unit Rumah rusak berat, 8564 unit rusak sedang, 15.100 unit rusak ringan, serta beberapa fasilitas kesehatan mengalami kerusakan. Diperkirakan, dampak masih akan terus bertambah. Hingga Rabu ( 08/08) Pukul 21.00 WIB Pasca Gempa 7.0 SR BMKG mencatat telah terjadi gempa susulan sebanyak 344 kali gempa susulan. Gempa susulan yang akan terjadi biasanya kemungkinan berkisar antara 5.0 SR atau tidak berpotensi menimbulkan kerusakan. Kepala Badan BMKG mengatakan, gempa susulan skala kecil akan terus terjadi hingga empat minggu kedepan. Layanan kesehatan di Lombok bisa dikatakan lumpuh sejak hantaman Gempa 7.0 SR, padahal warga yang terdampak gempa justru membutuhkan obat-obatan dan tenaga medis. Penanganan kesehatan untuk masalah darurat pun dilakukan dengan alat dan tenaga medis seadanya. PMI Provinsi NTB dan berbagai lembaga terkait memprioritaskan pengiriman tenaga medis serta kebutuhan mendesak lain untuk masyarakat yang terdampak. KSR PMI Unit UNS juga mengirimkan 2 personil yang ikut bergabung dengan Tim PMI Solo ( 06/08 ) untuk terjun langsung ke Lombok, Nusa Tenggara Barat. klik link dibawah ini untuk Respon PMI untuk Gempa Lombok Sumber : Laporan Situasi 10 Palang Merah Indonesia ( PMI )