KSR Pagi! KSR PMI Unit UNS membuka pendaftaran anggota sebanyak 600 lebih mahasiswa UNS terdaftar sebagai Calon Peserta Diklatsar XXVIII. Dengan serangkaian kegiatan Diklatsar angkatan XXIX, telah terlampir sebanyak 244 mahasiswa UNS yang lolos tahap seleksi KSR PMI Unit UNS. Cek nama kalian pada link dibawah ini ya:) http://bit.ly/pengumumanseleksi_KSR29 Selamat bagi Peserta yang dinyatakan lolos, dan teruntuk kalian yang belum lolos tahap Seleksi KSR PMI Unit UNS terus lah menebar kebaikan. Tetaplah semangat, jangan menyerah dan selalu berusaha. -Karena kebaikan bisa dilihat oleh orang yang tidak bisa melihat, dan bisa didengar oleh orang yang tidak bisa mendengar-
Perlu Penjagaan Medis? Hubungi KSR PMI Unit UNS !
Hai Sobat KSR UNS! Perkenalkan salah satu layanan KSR PMI Unit UNS yaitu Penjagaan Medis. Layanan ini hadir memberikan penjagaan oleh personel KSR PMI Unit UNS yang telah mengikuti pendidikan dan pelatihan, yang siap turun secara profesional dengan berbagai kelengkapan alat. Personel penjagaan medis KSR PMI Unit UNS siap diterjunkan dalam berbagai event baik sport ataupun nonsport. Selain itu, semua personel penjagaan medis telah mendapatkan pelatihan yang memenuhi standar dan siap menjalankan tugas secara professional. Selain dibekali pengetahuan pertolongan pertama, personel penjagaan medis juga dibekali dengan kelengkapan alat, obat dan pengalaman dalam menjalankan tugas. Penjagaan Medis KSR PMI Unit UNS pada acara Student Vaganza 2019 yang diikuti 8000 mahasiswa baru UNS.Sepanjang bulan Agustus 2019 ini KSR PMI Unit UNS telah melakukan 13 kali penjagaan medis. Penjagaan Medis ini meliputi penjagaan PKKMB (Program Kenal Kampus Bagi Mahasiswa Baru) di berbagai fakultasi Universitas Sebelas Maret (UNS) diantaranta Fak. Pertanian, Fak. Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Fak. Teknik, Fak. Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Fak. Seni Rupa dan Desain, Fak. Ilmu Budaya, Fak. Ekonomi dan Bisnis, serta penjagaan medis lainnya. Salah satu penjagaan medis yang dilakukan KSR PMI Unit UNS pada Agustus 2019 juga yaitu penjagaan Student Vaganza yang merupakan rangkaian dari PKKMB UNS 2019. Berlokasi di Stadion UNS, acara tersebut diikuti total 8000 mahasiswa UNS tahun 2019. Acara lain yang menggunakan menggunakan layanan Penjagaan Medis KSR PMI Unit UNS yaitu : Konser Artefact, Perlombaan PSHT Internasional, PORPROV, PARAPROV, Kejuaraan Lari 11 K, PKKMB Fakultas, Makrab berbagai prodi dan masih banyak lagi. Melalui track record tersebut, KSR PMI Unit UNS senantiasa menjaga sikap profesional dan semangat dalam melaksanakan tugas Penjagaan Medis dengan menjaga standar sikap yang harus dimiliki seorang relawan sebagai seorang penolong. Merasa perlu dan tertarik dengan layanan Penjagaan Medis? Bagi Sobat KSR UNS yang memerlukan dan meminta Penjagaan Medis dapat menghubungi hotline kami di 0821-4455-5115. (Humas KSR PMI Unit UNS/ Lela Hasna)
International Youth Meeting, Bentuk Peringatan 100 Tahun IFRC
Federasi Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional (IFRC) telah merayakan ulang tahun ke-100, hal tersebut merupakan suatu hal yang membuat kita bangga sebagai bagian dari organisasi di bidang kemausiaan. Dalam peringatannya telah diadakan acara Internasional Youth Meeting 4 atau Pertemuan Pemuda Internasional ke-4 di Solferino . Acara ini diselenggarakan oleh Palang Merah Italia dari tanggal 17 hingga 23 Juni 2019 untuk mengumpulkan seluruh perwakilan pemuda Gerakan Palang merah dan Bulan Sabit Merah dari seluruh dunia. Palang Merah Indonesia (PMI) sendiri telah mendelegasikan 3 orang sebagai perwakilan. Terdapat 2 relawan asal PMI DKI Jakarta yaitu Kak Maeza dan Kak Mada serta 1 relawan asal PMI DI Yogyakarta yaitu Kak Asma. Bersama-sama dengan lebih dari 130 Gerakan Nasional Palang Merah dan Bulan Sabit Merah lainnya mereka akan memiliki kesempatan untuk menghadiri serangkaian lokakarya yang diadakan dalam tiga bahasa yang berbeda oleh IFRC. Perwakilan dari Palang Merah Indonesia memiliki kesempatan penting untuk berbagi identitas budaya kita serta dapat meningkatkan ikatan yang kuat antar Perhimpunan Nasional. Jejak Henry Dunant selama pertempuran di Solferino pada tahun 1859 juga ditelusuri, dimana perjalanan Organisasi Kemanusiaan dimulai.
Grand Closing Pelatihan Kedaruratan di Rumah dan Pelatihan Pertolongan Pertama
SOLO – Telah dilaksanakan Grand Closing Pelatihan Kedaruratan di Rumah dan Pelatihan Pertolongan Pertama di RW. 20 Kelurahan Kaplingan, Kecamatan Jebres, Surakarta pada Sabtu, 4 Mei 2019. Kegiatan ini dilaksanakan dengan tujuan untuk menyejahterakan lansia dengan menerapkan ilmu Perawatan Kedaruratan di rumah dan Pertolongan Pertama yang telah didapat. Selain itu, setiap peserta juga diharapkan mampu membagi pengetahuan dan pengalaman yang telah diperoleh kepada orang disekitarnya. Sebagai tindak lanjut dari pelatihan yang telah dilaksanakan KSR PMI Unit UNS juga membentuk koordinator untuk kader dalam melaksanakan Kampung Cinta Lansia (KACILA). Para kader tersebut terdiri dari kader pengecekan tekanan darah, kader senam sendi dan tulang, dan kader pelatihan Perawatan Kedaruratan di rumah dan Pertolongan Pertama. Acara diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Hymne PMI yang diikuti semua peserta pelatihan. Selanjutnya acara dilanjutkan dengan sambutan yang disampaikan oleh Sdr. M. Arif Sudarsono selaku Komandan KSR PMI Unit UNS dan Bapak Krisnantyo Baju Aji selaku perwakilan dari PMI kota Surakarta. Dalam sambutannya Bapak Krisnantyo menyampaikan bahwa kegiatan ini telah dilaksanakan dengan sangat luar biasa, dengan memberikan ilmu Perawatan Kedaruratan di rumah dan Pertolongan Pertama yang harapannya dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dan memiliki dampak positif bagi masyarakat. Kegiatan ini juga berkesinambungan dengan program PMI Surakarta yakni Griya PMI Peduli dan Griya PMI Bahagia yang juga memiliki tujuan untuk mengetuk hati masyarakat dengan memuliakan kaum lansia. Menurut salah satu peserta pelatihan, Ibu Kiswati mengungkapkan “ Dengan mengikuti pelatihan ini saya bisa mendapat banyak ilmu terutama dalam perawatan lansia dan harapannya setelah acara ini RW 20 menjadi kampung yang sehat dan kepada panitia semoga sukses dan semangat.” Menurut Bapak ketua RW 20, Bapak Sumardi mengungkapkan “Kami berterima kasih kepada KSR PMI Unit UNS yang telah mengadakan pelatihan ini harapannya para warga dapat mandiri untuk menerapkan di kehidupan sehari-hari dan pelatihan semacam ini bisa tetap dilaksanakan untuk menjaga kesehatan warga kami.” Kami dari KSR PMI Unit UNS berharap dalam kegiatan di RW 20 Kelurahan Kaplingan Kecamatan Jebres Surakarta ini dapat dilaksanakan secara mandiri oleh warga sekitar yang telah dikaderisasi oleh KSR PMI Unit UNS. (Humas KSR PMI Unit UNS/ Amelia Nurhuda Kasanah)
Latihan dan Pemantapan KSR PMI Unit UNS Angkatan XXVIII
Gondosuli, Karanganyar – Pada Jumat-Minggu, 26 hingga 28 April 2019 lalu KSR PMI Unit UNS telah sukses menyelenggarakan Latihan dan Pemantapan atau yang disebut dengan LANTAP. Kegiatan LANTAP pada tahun ini diikuti anggota KSR PMI Unit UNS angkatan XXVIII yang bertempat di Gondosuli, Tawangmangu, Karanganyar, Jawa Tengah. Acara ini merupakan puncak dari pelatihan anggota muda angkatan XXVIII KSR PMI Unit UNS yang diikuti oleh 43 peserta. Dalam LANTAP ini peserta dikondisikan menjadi seorang relawan yang siap membantu suatu daerah yang sedang mengalami bencana. Dengan bekal materi yang telah diberikan selama LKPA (Latihan Keterampilan dan Pengembangan Anggota), peserta diharapkan untuk mampu menghadapi keadaan bencana. Anggota KSR PMI Unit UNS dididik dan dilatih untuk siap ketika mendapatkan instruksi untuk turun bencana. Latihan dan Pemantapan KSR PMI Unit UNS Angkatan XXVIII ini menekankan pada simulasi materi manajemen bencana. Manajemen bencana adalah serangkaian kegiatan yang dibuat untuk menghadapi situasi bencana yang darurat, serta siap untuk membantu orang dalam menghadapi bencana. Dalam manajemen bencana, seluruh aspek kebencanaan dijalankan oleh peserta. Aspek-aspek manajemen bencana itu antara lain Assestment bencana, Dapur umum, ICS (Incidental Command System and Triage), Logistik dan Distribusi, RFL (Restoring Family Links), Shelter, WASH (Water Sanitation and Hygiene Promotion), dan PSP (Physcological Support Proragme). “LANTAP-nya seru, tidak seperti yang saya bayangkan sebelumnya. Dalam LANTAP ini angkatan XXVIII dapat menghabiskan banyak waktu bersama dan saya dapat lebih mengetahui tentang karakteristik teman-teman angkatan saya. Berbagai macam kegiatan kami laksanakan bersama mungkin berat saat longmarchnya, tapi saya senang karena dapat melaluinya bersama teman-teman saya.” tutur Rona Azza salah satu peserta dari prodi Pendidikan Geografi. “Harapannya di Pendidikan formal terakhir para anggota ini dapat berkembang ke tahap selanjutnya yang lebih dewasa, yang siap mengemban amanah lebih sebagai Anggota. Kedepannya, mereka dapat memanfaatkan bekal ilmu yang telah diberikan. Ibarat kata, Lantap bukanlah akhir, namun sebuah permulaan” jelas M Arif Sudarsono selaku Komandan KSR PMI Unit UNS. Kegiatan Latihan dan Pemantapan ini kemudian ditutup dengan sarasehan dan sharing bersama dari berbagai angkatan ANGGOTA KSR PMI Unit UNS. (Humas KSR PMI Unit UNS/ Lela Hasna)
Pelantikan Pengurus KSR UNS Periode 2019 “Selaras Bersama, Mengabdi dengan Cinta”
KSR Pagi!!! Penetapan pengurus KSR PMI Unit UNS Periode 2019 telah terlaksana pada hari Selasa (19/2) pukul 16.00 WIB di Ruang Sidang IV Rektorat Universitas Sebelas Maret Surakarta. Kegiatan ini melantik 23 orang pengurus baru KSR PMI Unit UNS periode 2019 yang menggantikan Pengurus Periode 2018 dibawah Ketua Umum Wawan Yudianto. Ditandai dengan penyerahan jabatan kepada Ketua Umum Terpilih Muhammad Arif Sudarsono. Sumpah Jabatan pun dilaksanakan sekaligus mengawali secara legal periode Pengurus 2019. Pelantikan pengurus KSR PMI Unit UNS periode 2019 ini dihadiri oleh Rahmad Budiarto selaku Alumni KSR, Drs. Rohman Agus Pratomo selaku Kepala Biro Mawa UNS, dr. Arina selaku perwakilan PMI Kota Surakarta, perwakilan KSR Unit se Surakarta dan perwakilan dari Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) tingkat universitas di UNS Dalam kegiatan ini Pak Tomi berpesan bahwa dalam kepengurusan ini kita dapat belajar berorganisasi dan menambah pengalaman dalam berhubungan dengan orang lain dengan sifat masing- masing yang berbeda.
IFRC: “Dunia Gagal” Migran Anak Berresiko Kekerasan, Eksploitasi dan Pelecehan Seksual
Sebuah penelitian terbaru terhadap 100 file kasus anak-anak yang terpisah yang kini tinggal di Irlandia menemukan bahwa 45 persen dari mereka adalah korban kekerasan, dengan 32 persen melaporkan menjadi korban kekerasan seksual. Hampir 60 persen anak perempuan melaporkan kekerasan seksual atau bentuk kekerasan lainnya. Situasi yang mengejutkan terungkap dalam laporan baru, Alone and Unsafe , diluncurkan saat pemerintah bersiap untuk bertemu di Marrakech, Maroko, untuk mengadopsi Global Compact for Safe, Orderly, dan Regular Migration ( 9-11 Desember). Global Compact for Safe, Orderly, dan Regular Migration adalah kesempatan untuk memastikan bahwa semua orang yang bermigrasi, terutama anak-anak yang terpisah dan tidak didampingi, memiliki akses ke bantuan dan perlindungan kemanusiaan yang mereka butuhkan. Ini adalah hal yang tidak bisa ditinggalkan oleh dunia. Pada tahun 2017, diperkirakan bahwa setidaknya 300.000 migran anak tanpa pendamping dan terpisah sedang transit di 80 negara peningkatan lima kali lipat dari lima tahun sebelumnya. Jumlah anak anak yang pindah, termasuk dengan bepergian sendiri, telah tumbuh secara substansial dan mengkhawatirkan dalam beberapa dekade terakhir. Ada bukti kuat bahwa sebagian besar dari mereka terkena kekerasan seksual dan gender dalam perjalanan mereka. Pada tahun 2017, 60 persen anak-anak yang tiba di Yunani, Italia, Spanyol, dan Bulgaria setelah perjalanan berbahaya dan mengancam jiwa tidak didampingi atau dipisahkan, hampir dua kali lipat dari angka yang dilaporkan pada tahun 2016 peningkatan mengejutkan lainnya, memberikan petunjuk pada skala dan ruang lingkup masalah. Laporan IFRC menyerukan kepada pemerintah dan organisasi lainnya untuk mendukungnya dalam menciptakan “ Humanitarian Service Point (Titik Layanan Kemanusian)’ khusus di sepanjang rute migrasi utama dimana anak-anak dan migran lain dapat menerima bantuan dan dukungan. Juga menyerukan kepada pemerintah dan organisasi bantuan untuk meningkatkan investasi dalam pelatihan para responden garis depan sehingga mereka dapat mengidentifikasi anak-anak yang berresiko dan merujuk mereka ke layanan khusus. Ini juga merekomendasikan kepada pemerintah untuk menjaga keluarga tetap bersama selama proses migrasi dan menghindari menahan anak-anak atau keluarga mereka sebagai akibat status imigrasi mereka. Rocca IFRC mengatakan: “Laporan ini berfungsi sebagai pengingat tepat waktu tentang betapa pentingnya Konferensi Marrakesh yang akan datang. Global Compact for Migration adalah peluang bagi pemerintah untuk membuat hidup lebih aman bagi puluhan ribu – mungkin ratusan ribu – anak-anak yang sangat rentan. Ini adalah peluang yang tidak dapat diabaikan oleh pemerintah. “Palang Merah dan Bulan Sabit Merah siap untuk membantu mengubah komitmen itu menjadi realitas yang lebih aman dan lebih bermartabat.” “Anak-anak yang sedang bepergian adalah mangsa mudah bagi pelaku kekerasan, pelaku eksploitasi dan pedagang dan kerentanan mereka menempatkan mereka pada risiko tinggi kekerasan seksual dan berbasis gender di setiap tahap jalur migrasi mereka. Ketika anak-anak sedang dalam perjalanan sendirian, mereka berisiko sangat tinggi untuk diserang, dilecehkan secara seksual, diperkosa, diperdagangkan ke dalam eksploitasi seksual atau dipaksa menjadi “budak seksual”. “ sumber : media.ifrc.org