SURAKARTA – Banyaknya stigma negatif dari masyarakat mengenai dampak vaksinasi dapat mengancam upaya untuk menghadapi virus COVID-19. Kenyataannya, virus COVID-19 semakin meningkat pada pertengahan tahun ini. Maka dari itu, KSR PMI Unit UNS mengadakan Webinar Nasional dengan topik Tangguh Hadapi Pandemi, Perkuat dengan Vaksinasi pada Sabtu, 28 Agustus 2020. Acara ini diselenggarakan melalui platform Zoom Meeting serta Live Streaming Youtube.

Kegiatan ini telah diikuti oleh lebih dari 300 peserta dari kalangan mahasiswa, pelajar, dan masyarakat umum yang tersebar di seluruh Indonesia seperti Jayapura, Maluku Utara, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Tengah, Riau, dan masih banyak lagi. Webinar nasional kali ini menghadirkan dua pembicara, yaitu dr. Gunadi Ph.D., Sp.BA. (Wakil Akademi Ilmuwan Muda Indonesia, pakar molecular, genetika molekular, pedriatic surgery UGM) dan dr. Siti Nadia Tarmizi, M. Epid. (Juru bicara vaksinasi COVID-19 Kementrian Kesehatan). Selain itu, juga melibatkan koordinator vaksinasi Fakultas Kedokteran UNS, dr. Latief Jaya Subrata.

Baca juga Akhiri Pandemi COVID-19 dengan Vaksinasi

Sambutan oleh Prof. Dr. Ir. Ahmad Yunus, M.S.
(dok Humas KSR PMI Unit UNS)

Webinar ini dibuka oleh Wakil Rektor Akademik dan Kemahasiswaan Universitas Sebelas Maret Surakarta, Prof. Dr. Ir. Ahmad Yunus, M.S. “Tangguh Hadapi Pandemi, Perkuat dengan Vaksinasi merupakan tema yang sangat relevan ditengah masa pandemi yang diharapkan segera berakhir ini. Hal ini menjadi kiat jitu untuk menambah pemahaman ke masyarakat karena masih terdapat masyarakat yang tidak percaya adanya COVID-19 serta anggapan negatif terhadap vaksinasi”, terang Bapak Yunus.

dr. Gunadi
(dok Humas KSR PMI Unit UNS)

dr. Gunadi berpesan bahwa kita tidak perlu khawatir dengan vaksinasi karena apapun jenisnya kita tetap terlindungi. Berdasarkan research yang telah disampaikan, terbukti bahwa vaksin dapat melindungi dari mutasi virus COVID-19. Mutasi virus corona ini akan rutin kita hadapi. Setiap replikasi virus, terdapat kemungkinan 0,1 mutasi yang terjadi sehingga dapat disimpulkan terdapat 1 mutasi baru dari setiap 2 orang yang terinfeksi atau setiap dua minggu. Hal yang paling penting dalam menghadapi mutasi virus COVID-19 adalah patuh dengan protokol kesehatan.

Penyampaian materi oleh dr. Siti Nadia Tarmizi, M. Epid
(dok Humas KSR PMI Unit UNS)

Siti Nadia Tarmizi, M. Epid menerangkan bahwa terdapat lima jenis vaksin COVID-19 yang beredar di Indonesia. Lima jenis vaksin tersbeut antara lain Moderna, Sinovac, Pfizer, AstraZaneca, dan Sinopharm. “Semua vaksin yang telah beredar di Indonesia sudah memiliki izin edar dari WHO,” jelas Ibu Nadia. Beliau juga menerangkan bahwa semua jenis vaksin sama baiknya.

Di akhir materi, Ibu Nadia mengajak para peserta seminar online untuk bersama melawan hoax. Hal tersebut dikarenakan berita hoax betul-betul menimbulkan keraguan masyarakat untuk melakukan vaksinasi. “Budayakan Saring sebelum Sharing, keep in your mind” tambah beliau.

Baca juga Mengenal KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi) setelah Vaksinasi COVID-19

dr. Latief Jaya Subrata
(dok Humas KSR PMI Unit UNS)

“KSR UNS mempermudah akses informasi tersebut dan tidak tanggung-tanggung menghadirkan pakar kesehatan yang ahli di bidangnya! Informasi dan ilmu baru yang didapat sangat bermanfaat untuk masyarakat umum sebagai bekal menata pola pikir menghadapi era kebiasaan hidup baru,” ucap dr. Latief Jaya Subrata selaku moderator.

Pada akhir sesi materi, dr. Latief berpesan bahwa mendapatkan informasi terkini terkait mutasi dan vaksinasi sebetulnya tidak sulit. Hanya saja, lebih banyak informasi salah yang beredar dan menimbulkan spekulasi keliru serta antipati masyarakat terkait vaksin dan pandemi secara keseluruhan. Jangan takut vaksinasi karena vaksin aman dan halal! (Humas KSR PMI Unit UNS/Rivani Yuniar).