COVID-19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh coronavirus yang dapat menyerang hewan ataupun manusia. Ciri penderita yang terkena COVID-19 mengalami infeksi saluran nafas mulai dari batuk pilek hingga yang lebih serius.

Informasi terkait cara pencegahan kasus COVID-19 tersebar luas di masyarakat. Akan tetapi, banyak hal yang belum terbukti kebenarannya, berikut mitos dan fakta seputar COVID-19 :

  1. Mitos : Berjemur di bawah sinar matahari dapat mencegah coronavirus.

Fakta : Berjemur di bawah sinar matahari TIDAK mencegah penyakit coronavirus (COVID-19), membersihkan tangan dengan benar serta menghindari menyentuh mata, mulut, dan hidung adalah bentuk preventifnya.

  1. Mitos : Mampu menahan napas 10 detik tanpa batuk dapat terbebas dari coronavirus

Fakta  : Mampu menahan napas selama 10 detik atau lebih tanpa batuk TIDAK berarti terbebas dari penyakit coronavirus (COVID-19) justru bisa membahayakan

  1. Mitos : Minum alkohol dapat melindungi dari COVID-19

Fakta  : Minum alkohol TIDAK melindungi dari COVID-19, namun bisa berbahaya karena konsumsi alkohol yang sering atau berlebihan dapat meningkatkan risiko masalah kesehatan.

  1. Mitos : COVID-19 tidak bisa ditularkan pada daerah panas

Fakta  : COVID-19 dapat ditularkan di SEMUA AREA, termasuk daerah dengan cuaca panas dan lembab. Apapun iklimnya, upaya perlindungan adalah dengan mencuci tangan.

  1. Mitos : Mandi air panas dapat mencegah coronavirus

Fakta  : Mandi air panas TIDAK mencegah penyakit coronavirus yang baru.

  1. Mitos : Coronavirus dapat ditularkan dengan gigitan nyamuk

Fakta  : Coronavirus baru TIDAK DAPAT ditularkan melalui gigitan nyamuk. Coronavirus baru adalah virus pernapasan yang menyebar terutama melalui tetesan yang dihasilkan ketika orang yang terinfeksi batuk atau bersin, dan juga melalui tetesan air liur serta keluarnya cairan dari hidung

  1. Mitos : Pengering tangan dapat membunuh coronavirus

Fakta : Pengering tangan TIDAK EFEKTIF dalam membunuh COVID-19, namun dapat kita lakukan dengan sering membersihkan tangan dengan alkohol atau mencucinya dengan sabun dan air.

  1. Mitos : Lampu disinfeksi ultraviolet dapat membunuh coronavirus

Fakta : Lampu UV sebaiknya TIDAK digunakan untuk mensterilkan tangan atau area kulit lainnya karena radiasi UV dapat menyebabkan iritasi kulit.

  1. Mitos : Penyemprotan alkohol atau klorin ke tubuh dapat membunuh coronavirus

Fakta  : Menyemprotkan alkohol atau klorin ke seluruh tubuh TIDAK akan membunuh virus yang telah memasuki tubuh, justru itu bisa berbahaya bagi kulit atau selaput lendir (seperti, mata, mulut).

  1. Mitos : Makan bawang putih mencegah terinfeksi coronavirus

Fakta  :Bawang putih adalah makanan sehat yang mungkin memiliki beberapa sifat antimikroba. Namun, TIDAK ada bukti dari wabah saat ini bahwa makan bawang putih telah melindungi orang dari coronavirus baru.

  1. Mitos : Orang yang lebih tua rentan dan yang muda sulit terkena coronavirus

Fakta  : Orang-orang dari SEGALA USIA dapat terinfeksi oleh coronavirus (COVID-19). WHO menyarankan orang-orang dari segala usia untuk mengambil langkah-langkah untuk melindungi diri dari virus, misalnya dengan mengikuti kebersihan tangan yang baik dan kebersihan pernapasan yang baik.

  1. Mitos : Antibiotik dapat mencegah serta mengobati coronavirus

Fakta  : Tidak, antibiotik TIDAK bekerja melawan virus, hanya bakteri. Coronavirus adalah virus dan oleh karena itu, antibiotik tidak boleh digunakan sebagai sarana pencegahan atau pengobatan.

  1. Mitos : Minum air putih dapat melindungi kita dari COVID-19

Fakta : Minum air puti TIDAK dapat melindungi kita dari COVID-19 namun itu membantu kita untuk terhidar dari COVID-19 dan baik bagi kesehatan.

  1. Mitos : COVID-19 menyebar lewat udara

Fakta : TIDAK menyebar lewat udara namun menyebar melalui percikan dan kontak jarak dekat.

  1. Mitos : Gejala COVID-19 hanya batuk kering tidak berdahak

Fakta : TIDAK, sebagian pasien COVID-19 mengalami pilek atau batuk berdahak sebagai gejalanya.

  1. Mitos : Berenang bisa terjangkit COVID-19

Fakta : Selagi kolam renang terjaga kebersihannya dan mengandung klorin yang tepat hal itu AMAN. Namun untuk saat ini disarankan untuk menghindari tempat ramai dan berjarak 1 meter dengan orang yang bersin atau batuk

Diharapkan dengan sudah diketahuinya mitos dan fakta di atas, seluruh lapisan masyarakat dapat lebih berhati-hati dalam menerima informasi. Tetap terapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat dimanapun dan kapanpun. Tetap #DiRumahAja untuk kita semua terkhusus keluarga dan orang tercinta dan always stay safe!. [Humas KSR PMI UNIT UNS/Rona Azzah Zalva Prastanti]

Sumber : WHO