Social distance atau social distancing berarti menjaga jarak antar manusia dengan menghindari pertemuan besar atau kerumunan. Social distancing ini merupakan praktik untuk menjaga diri dengan menjaga jarak aman satu sama lain. Untuk mencegah penularan, ketika virus atau bakteri disebarkan dari batuk atau bersin, maka orang yang sedang sakit dapat mengikuti etika batuk yang benar dan orang yang sehat dapat menjaga jarak aman dari orang yang sakit.

Seseorang yang berdekatan dengan orang yang sedang sakit kurang dari 1 meter dapat menjadi rentan untuk sakit karena terpapar oleh virus/bakteri. Ini juga meminimalkan sekali kontak fisik dengan orang lain seperti mengurangi atau bahkan menghindari berjabatan tangan, berpelukan, atau mencium pipi.

Strategi agar Social Distance berjalan efektif:

(Dilansir dari Departement Safety and Security The University of Chicago)

  1. Mematuhi rekomendasi kebersihan publik seperti mencuci tangan setelah menyentuh benda-benda yang lazim digunakan orang sakit.
  2. Mencuci tangan yang baik setidaknya menggosok bagian-bagian tangan selama 20 detik menggunakan air dan sabun.
  3. Hindari menyentuh wajah, hidung, mulut, serta jangan menggosok kelopak mata Anda.
  4. Praktikkan etika batuk dan bersin dengan baik dan benar.
  5. Buang dengan baik barang-barang yang bersentuhan dengan mulut Anda, misalnya tisu, peralatan makan plastik, hingga sikat gigi bekas.
  6. Hindari berinteraksi dengan orang yang menunjukkan tanda-tanda mengalami sakit
  7. Jika bekerja dalam jarak dekat dengan rekan kerja Anda, pastikan untuk menjaga jarak hingga dua meter, jika tidak memungkinkan, setidaknya hingga satu meter paling dekat.
  8. Hindari juga untuk berkumpul di area publik, seperti ruang teater, atau pertandingan olahraga
  9. Jika memungkinkan, lakukan aktivitas fisik dan berolahraga setiap harinya untuk menjaga kebugaran tubuh.
  10. Selama masa social distancing, manfaatkan waktu berkualitas untuk keluarga. Berikan pembelajaran dan kenalkan pola-pola hidup sehat kepada anak-anak.

Dan perlu diketahui ketika semua lapisan masyarakat menerapkan Social Distancing atau #DiRumahAja dapat menekan angka kasus Covid-19 di dunia, terkhusus di Indonesia. Hal itu bisa terjadi karena rantai penularan dari Covid-19 akan terputus satu per satu, dalam artian ketika seseorang dinyatakan positif Covid-19, maka persebaran virus cukup sampai orang itu saja, karena tidak ada lagi tubuh manusia yang diserang, tidak ada rantai-rantai persebaran dari virus tersebut. Bersama kita menekan angka Covid-19 dan tetaplah di rumah masing masing, tidak perlu berpergian ketika memang tidak penting, selalu jaga kesehatan dan selalu terapkan pola hidup bersih dan sehat dimanapun dan kapanpun. (Humas KSR PMI Unit UNS/Awab Sajid)

Sumber : IFRC & Departemen Safety and Security The University Of Chicago