Surakarta, 26 Maret 2017. KSR PMI Unit UNS mengadakan Pelatihan Kesiapsiagaan Bencana untuk Disabilitas Daksa yang bertempat di Balai Besar Rehabilitasi Sosial Bina Daksa (BBRSBD) Prof. Soeharso, Jebres, Surakarta. Pelatihan yang memakan waktu selama tiga hari ini merupakan rangkaian acara Bulan Sehat dan Forum Silaturahmi Relawan KSR PMI Unit UNS dan dilaksanakan pada tanggal 24-26 Maret 2017. Sebanyak 130 peserta dari 14 propinsi di Indonesia ikut serta dalam pelatihan ini. Tujuan diadakan pelatihan ini adalah agar teman-teman disabilitas daksa, minimal mampu menyelamatkan dirinya sendiri saat terjadi bencana. Selain itu, diharapkan mereka nantinya bisa menjadi kapasitas dan bukan lagi sebagai kerentanan saat terjadi bencana.
Peserta pelatihan yang berada di titik kumpul
Acara yang dimulai dari pukul 7 sampai 12 dalam tiga hari tersebut diisi oleh pemateri dari PMI Solo, PMI Klaten serta Anggota KSR PMI Unit UNS. Pada hari pertama, peserta pelatihan menerima motivasi serta materi tentang Penanggulangan Resiko Bencana (PRB) Inklusi. Pak Sabar Gorki yang merupakan disabilitas daksa penakluk seven summit menjadi salah satu pemateri dalam sesi motivasi pada pelatihan ini. Sedangkan PRB Inklusi disampaikan oleh Pak Toha dan Pak Jepang yang juga merupakan penyandang disabilitas daksa dan berasal dari PMI Klaten. Hari ke-2 diisi dengan materi PRB Lanjutan oleh Mbak Sofi dan Mas Kris dari PMI Surakarta kemudian dilanjutkan dengan materi spotmap oleh Kamal, Ratri, Galih serta Wawan yang merupakan Anggota KSR PMI Unit UNS. Kemudian dari materi-materi yang telah disampaikan pada 2 hari sebelumnya, pada hari ketiga yakni Minggu 26 Maret 2017 berlangsung simulasi spotmap. Salah satu materi dari spotmap adalah pembuatan jalur evakuasi di area RC, sehingga diharapkan teman-teman disabilitas daksa mampu menyelamatkan diri saat terjadi bencana melalui jalur evakuasi tersebut. Selain pembuatan jalur evakuasi, peserta juga melakukan simulasi bencana yang ditandai dengan pembunyian sirine dari pantia.
Peserta yang bersiap untuk melakukan simulasi bencana
“Luar biasa, yang tadinya kami tidak mengetahui tentang menanangani bencana setelah pelatihan ini kami jadi tahu apa yang harus kita lakukan saat terjadi bencana.” Tutur Eti Walesa salah satu peserta dari Provinsi Kalimantan Barat. Mas Eti berharap bahwa kedepannya acara seperti ini tidak hanya dilaksanakan di BBRSBD Prof. DR. Soeharso melainkan dapat disosialisasikan ke semua kalangan. Mardiyanto sebagai koordinator pekerja sosial di BBRSBD mengatakan bahwa sangat mengapresiasi pelatihan ini karena acara ini merupakan hal baru dan pertama kali dilaksankan di Rehabilitation Centrum ini. Harapannya acara semacam ini dapat dilaksanakan secara continue untuk tiap angkatan.