Donor Darah di Bulan Puasa , Kenapa Tidak ?

Pada hari Rabu 30 Mei 2018 KSR PMI Unit UNS  kembali sukses menyelenggarakan Donor Darah yang bertempat di halaman SPMB kampus UNS. Agenda rutin dua bulan sekali ini kembali menyita perhatian tidak hanya mahasiswa mahasiswi UNS tapi juga bagi masyarakat sekitar UNS.

Beda dari biasanya, kali ini agenda yang bekerja sama dengan PMI Surakarta ini menggunakan kendaraan bus sebagai tempat untuk donor darah bukan lagi di ruangan kotak tertutup. Meskipun kegiatan berlangsung di bulan puasa, antusiasme masyarakat tidaklah menurun. Terbukti ada 44 pendaftar dan diperoleh 35 kantong darah lewat acara tersebut.

“ Acara Donor Darah kali ini menarik sekali, tidak hanya karena diadakan di Bulan Suci Ramadhan dimana banyak sekali mitos mitos yang dipercayai sebagian pendonor yang mengakibatkan berkurangnya stok kantong darah, kegiatan kali ini juga menggunakan sarana Bus sebagai tempat untuk donor darah yang biasanya hanya di ruangan tertutup sekarang di bus juga bisa. “ Tutur Ristika selaku Ketua Bidang III Pengabdian Masyarakat KSR PMI Unit UNS.

Kegiatan ini bertujuan untuk memfasilitasi masyarakat dalam berbagi dan membantu satu sama lain. Selain itu juga, agenda Donor Darah ini membantu PMI agar ketersediaan kantong darah tetap terpenuhi. Dengan diselingi bagi bagi takjil gratis, banyak dari pendonor mengharapkan acara ini dilaksanakan rutin agar memudahkan mereka dalam donor darah.

“ Agenda kali ini juga bertujuan untuk menjaga stok kantong darah yang mulai menipis selain berbagi kepada sesama. Dengan diadakannya Donor Darah di bus ini bisa memberikan tambahan stok kantong darah dan bisa lebih berrmanfaat lagi bagi sesama” Tambah Ristika.

“ Menarik sekali soalnya tadi ketika datang aku bingung ini donor darah nya dimana, kok tidak ada tempat tertutup buat donor. Ternyata di Bus donor darahnya. Ini kali pertama aku donor darah di kendaraan Bus yang disediakan oleh PMI.” tutur salah satu pendonor dari mahasiswi UNS.

“ tadinya aku ragu buat donor darah, kan lagi puasa ya, takutnya pingsan dan ngga kuat apalagi ditolak gitu. Ternyata aku bisa donor darah, sama sekali ngga pusing atau apapun. Biasanya aku rutin donor darah di PMI, ngga pernah di Bus kaya gini, ini baru pertama kali buat aku.” tutur salah satu pendonor dari fakultas MIPA UNS.

 

Hero Zaman Now ? Ya Donor Darah

KSR PMI Unit UNS kembali menyelenggarakan Donor Darah pada tanggal 14 Mei 2018 kemarin yang bertempat di Medical Center UNS. Agenda rutin setiap dua bulan sekali ini telah sukses menyita perhatian masyarakat sekitar UNS terkhususnya mahasiswa mahasiswi UNS. Terbukti ada 95 pendaftar dan diperoleh 61 kantong darah lewat acara tersebut. Kegiatan yang berkerjasama dengan PMI Surakarta ini bertujuan untuk memfasilitasi masyarakat untuk bisa membantu sesama melalui donor darah. Banyak dari pendonor sendiri yang mengharapkan acara ini rutin dilaksanakan agar memudahkan mereka untuk melakukan donor darah.

“Acara Donor Darah ini menarik sekali untuk yang pernah donor darah maupun yang baru pertama kali mencoba untuk donor darah. Karena selain bisa donor darah kita bisa juga cek kesehatan sebelum donor darah untuk mengetahui apakah kita memenuhi syarat ataupun tidak. Antusiasme ini terbukti  karena saya admin dari grup seluruh golongan darah KSR PMI Unit UNS, banyak yang japri saya dari luar kota maupun di Solo serta sekitarnya dan tanya² mengenai pengetahuan donor darah atau banyak yang bertanya di grup goldar KSR PMI Unit UNS. “ Tutur Barirta Naharuddina Bidang II Pengabdian Masyarakat Divisi Donor Darah.

“ Alhamdulillah saya bisa donor. Saya pernah ditolak berkali kali, terus waktu tahu KSR UNS mengadakan acara Donor Darah saya coba lagi siapa tahu saya diterima. Saya dapat informasi dari teman saya juga dari beberapa akun sosial media yang beredar. Dan Alhamdulillah saya memenuhi syarat untuk mendonorkan darah saya.” Tutur salah satu pendonor mahasiswa UNS.

Barirta menambahkan “ Teman-teman yang bisa donor darah atau sedang tidak sakit, bisa ikuti acara donor darah rutin 2 bulan sekali yg diadakan KSR PMI Unit UNS. Dengan begitu juga bisa check kesehatan sekalian lalu donor darah, tapi jangan salah bahwa setiap acara donor darah bukan untuk check kesehatan saja. Ini bisa mengindikasikan kalian apakah lebih sehat dari bulan lalu atau tidak. Selain itu kegiatan ini bisa menjadi simpanan kantong darah yang sewaktu waktu dibutuhkan oleh pihak PMI Surakarta”

Senam Sehat Bersama KSR PMI Unit UNS

Bertempat di halaman Gedung  Rektorat UNS, Senam Sehat yang diselenggarakan oleh KSR PMI Unit UNS pada Minggu 13 Mei 2018 disambut baik oleh masyarakat. Sambutan baik tersebut berasal dari masyarakat sekitar UNS, siswa siswi SD maupun mahasiswa UNS. Hal ini terbukti dari jumlah peserta sebanyak lebih dari 40 orang.

Senam Sehat ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya hidup sehat juga membiasakan kebiasaan yang baik.

“Senam sehat yang kali ini jingkrak jingkrak banget, meskipun pindah lokasi ke halaman gedung Rektorat UNS dari biasanya, tapi massa yang datang tetap tidak bisa dianggap sedikit. Mulai dari siswa siswi SD sampai masyarakat umum semuanya ada, dan ikut berolahraga Senam Sehat ini. Acara ini adalah salah satu agenda rutin bidang III Pengabdian Masyarakat setiap bulan sekali. “ tutur Risqi Adanti selaku divisi Pengabdian Masyarakat KSR UNS 2018.

Selain Senam Sehat, terdapat cek kesehatan gratis. Cek ini meliputi pemeriksaan tekanan darah, berat badan serta tinggi badan.

“Senam Sehat ini ditunggu banget penyelenggaraannya. Karena disini jarang sekali ada yang mengadakan senam sehat begini, makanya kalo ada acara seperti ini langsung antusias. Senam ini juga biar badan tidak kaku kaku, olahraga biar lebih sehat.” Tutur salah satu ibu yang mengikuti senam.

Latihan dan Pemantapan ( LANTAP ) XXVII

Pada tanggal 4 hingga 6 Mei 2018 KSR PMI Unit UNS sukses menyelenggarakan Latihan dan Pemantapan atau yang biasa disebut dengan Lantap bagi anggota XXVII yang bertempat di Gondosuli, Tawangmangu Karanganyar.

Acara yang menjadi puncak dari pelatihan anggota baru ini dihadiri oleh 41 peserta. Disini peserta dikondisikan menjadi relawan yang siap membantu di daerah tertentu yang sedang mengalami bencana. Dengan dibekali materi materi selama LKPA, peserta diharapkan untuk terbiasa dengan keadaan bencana, ketika pada akhirnya mendapatkan instruksi untuk turun bencana anggota XXVII dalam keadaan telah siap.

“Pesertanya antusias sekali, walaupun mereka sampai di lokasi jam 10 malam, tapi mereka tetap menunjukkan progres yang maksimal. Untuk Manajemen Bencana juga bagus, meskipun masih kurang disana sini tapi tetap di acungi jempol. Disini kita bisa mengetahui seberapa kemampuan mereka dalam mengaplikasikan ilmu yang sudah mereka dapatkan selama LKPA” Tutur Galuh Kartikasari selaku divisi Pendidikan dan Pelatihan Bidang I Sumber Daya Anggota.

Dengan konsep simulasi bencana pada hari kedua ( 05/05), seluruh aspek-aspek kebencanaan dijalankan oleh peserta. Lantap adalah pendidikan formal yang terakhir bagi anggota muda yang sudah dibekali materi materi selama LKPA, dua bulan sebelum agenda ini berlangsung.

“Sebelum Lantap belum kebayang seperti apa sih Lantap itu. Tapi tenyata Lantap itu seru, soalnya kita berangkat dari UNS harus cari transportasi sendiri dengan bawaan carrier. Alhasil dapet truk yang bisa nampung semua peserta yang berangkat. Waw banget ketika peserta sudah sampai sebelum jam yang ditentukan panitia. Apalagi waktu long march berbekal peta dan kompas. Seru deh pokoknya” tutur Widya salah satu peserta dari Fakultas Pendidikan Ilmu dan Keguruan.

Berbeda dengan konsep diklat yang lebih mengutamakan fisik seorang relawan, pada Lantap ini,  mereka dituntut untuk dapat mengaplikasikan semua ilmu yang sudah mereka terima ke dalam situasi yang nyata pada Simulasi Manajemen Bencana.

Widya menambahkan “Hal yang mengesankan saat free time bareng angkatan 27 duduk melingkar, canda tawa dan melihat bintang malam. Apalagi saat hari terakhir semua angkatan melingkar bersama, bertepuk tangan, tertawa, bernyanyi bersama. Sama saat Manajemen Bencana ada korban yang histeria aktif, butuh beberapa orang untuk menangani sang korban”