KSR Pagi..
masih ingat beberapa minggu yang lalu, saat PMI Kota Surakarta meminta pendonor dari KSR UNS untuk melakukan donor darah apheresis? mungkin banyak yang udah tau tentang donor darah jenis ini. tapi buat yang masih belum tau nggak usah bingung. disini ada ulasan singkat tentang donor darah apheresis. semoga tulisan ini bisa bermanfaat. 😀

Sebelumnya pasti udah pada tahu apa itu donor darah atau bahasa medisnya tranfusi darah. Transfusi Darah adalah pemindahan darah atau suatu komponen darah dari seseorang (donor) kepada orang lain (resipien).
Transfusi diberikan untuk:
– meningkatkan kemampuan darah dalam mengangkut oksigen
– memperbaiki volume darah tubuh
– memperbaiki kekebalan
– memperbaiki masalah pembekuan

Jenis transfusi diberikan tergantung pada alasan dilakukannya transfusi, bisa diberikan darah lengkap atau komponen darah (misalnya sel darah merah, trombosit, faktor pembekuan, plasma segar yang dibekukan/bagian cairan dari darah atau sel darah putih).

berikut ini beberapa jenis transfusi darah:

Aferesis
Pada aferesis, seorang donor hanya memberikan komponen darah tertentu yang diperlukan oleh resipien. Jika resipien membutuhkan trombosit, darah lengkap diambil dari donor dan sebuah mesin akan memisahkan darah menjadi komponen-komponennya, secara selektif memisahkan trombosit dan mengembalikan sisa darah ke donor. Karena sebagian besar darah kembali ke donor, maka donor dengan aman bisa memberikan trombositnya sebanyak 8-10 kali dalam 1 kali prosedur ini.

Transfusi autolog
Transfusi autolog adalah transfusi darah yang paling aman, dimana donor juga berlaku sebagai resipien sehingga menghilangkan resiko terjadi ketidakcocokan dan penyakit yang ditularkan melalui darah.

Donor Terarah atau Calon Donor
Anggota keluarga atau teman dapat menyumbangkan darahnya secara khusus satu sama lain, jika golongan darah resipien dan darah donor serta faktor Rhnya cocok. Pada beberapa resipien, dengan mengetahui siapa pendonornya akan menimbulkan perasaan tenang, meskipun darah dari anggota keluarga atau teman belum pasti lebih aman dibandingkan dengan darah dari orang yang tidak dikenal. Darah dari anggota keluarga diberikan terapi penyinaran untuk mencegah penyakit graft-versus-host, yang meskipun jarang terjadi, tetapi lebih sering terjadi jika terdapat hubungan darah diantara donor dan resipien.

itu tadi sedikit info tentang donor darah apheresis. semoga bisa bermanfaat untuk kita semua. 😀

KSR UNS makin Jaya!!